"Ed, buka pintunya" Teriak Ellena dari luar, dibarengi suara bel tak sabaran.
Edward kelimpungan sambil beberapa kali menguap, berjalan membuka pintu. Seharian ini waktunya habis menjaga Allice, dia tak menyangka menjaga bayi lebih merepotkan di banding menjaga asetnya.
"Sabar Elle..."gerutu Edward, "Allice baru saja tidur, jangan berisik" Cercahnya sambil membuka pintu lalu berjalan kembali ke kamar,menyaksikan hal itu Ellena sedikit tertawa. Bagaimana tidak, wajah tampan Edward serta penampilannya yang selalu rapih berbanding cukup jauh sekarang.
Beberapa sampah berserakan, disetiap sudut ruang. Padahal baru sehari Allice bersama mereka tetapi kekacauan terjadi cukup serius.
Ellena tak bisa membayangkan Penthouse miliknya juga akan sama keadaannya seperti ini jika Edward merawat Allice disana, untungnya Grandpa mengiriminya maid sehingga itu tidak terjadi.
Ini pertama kali Ellena menginjakkan kakinya di Penthouse Edward, luas ruangan maupun tata letak setiap ruangan berbanding jauh dengan Penthouse miliknya tetapi disisi lain Ellena merasa betah di Penthouse Edward.
Kamar utama menjadi kamar Allice yang sekarang tertidur pulas di ranjang berukuran besar bersama Edward disampingnya, Ellena menengoknya sebentar lalu keluar.
"Seharusnya dulu aku memilih tempat ini" ucap Ellena berbicara dengan dirinya sendiri, ia takjub saat membuka pintu ruangan tengah didalamnya terdapat sebuah taman dan kolam kecil. Berbeda sekali dari ruangan lainnya, disini ia seperti berada di sebuah taman di atas awan.
Bangku santai menghadap langsung ke kolam menjadi pilihan Ellena, ia meregangkan otot - ototnya sebentar, menghirup udara malam secara perlahan - lahan.
"Elle..." bisik Edward tiba - tiba, mengejutkan Ellena yang hampir saja terjatuh ke kolam.
"Ed, kau..." Ellena memukul tangan Edward keras.
"Awwwww.." erang Edward kesakitan, Ellena menghiraukannya ia masih sedikit syok dengan kemunculan tiba - tiba Edward yang mengagetkannya.
"Kau mau apa?"
"Aku ingin makan" jujurnya, melirik ke arah bungkus makanan dibawa Ellena.
"Lalu? "
"Bisakah kau berbagi? " Pintanya, memasang wajah tak karuan.
Ellena menyerahkan bungkus berisi roti isi yang sengaja dibawanya untuk Edward, tadi sebelum pergi ke Penthouse Edward. Ia menyempatkan diri berbelanja dan membuatnya karna Ellena yakin Edward pasti belum makan.
Tak ada percakapan, Edward asik memakan rotinya. Ellena meliriknya sebentar lalu berpura - pura ikut terfokus pada makanannya.
"Kau, astaga..." lirih Ellena dalam hati, dia tidak bisa membohongi dirinya bahwa Edward sangat tampan sekarang.
Edward menyadari sorot mata Ellena diam - diam memperhatikkannya dan ia menyukai hal itu, sepertinya ia berpikir Ellena mulai tersihir ketampanannya.
Setelah makan pun mereka sama - sama diam, Ellena mencoba merentangkan tubuhnya di kursi. Rasa kantuk mulai menyerangnya sehingga Ia tak berpikir banyak untuk pindah ketempat lain.
"Elle..." Edward mencoba membangunkan Ellena, "Elle....disini dingin" ucapnya kembali namun tak ada jawaban.
Terpaksa Edward membopong tubuh Ellena ke dalam kamar, ia tak akan membiarkan Ellena tertidur disana bagaimana pun suhu ditaman buatannya itu cukup dingin.
Dia mengelus permukaan wajah Ellena yang tertidur, saat seperti ini Ellena terlihat sangat cantik walau pun tanpa riasan wajah. Edward menyukai hal itu, ia memeluk tubuh mungil Ellena ikut bergabung dalam mimpi.
"Oaa.. Oaaaaaa" seketika Ellena terbangun, menghempaskan lengan Edward yang memeluknya. Hampir saja ia menjatuhkan Edward yang sama sekali tak terganggu dengan tangisan Allice.
Allice terbangun dengan tangisannya, ia berusaha menimang - nimang Allice namun tak berhasil. Allice tetap menangis.
"Kau ingin minum susu sayang" Ellena terus berusaha menghentikan tangisan Allice, ia mengendong sambil membuatkan susu tanpa bermaksud sedikit pun untuk membangunkan Edward.
Karna Ellena tahu, Edward cukup kelelahan hari ini dalam mengurus Allice.
Dengan cekatan ia membuatkannya, tadi selama di Rumah Sakit diam - diam Ellena masuk ke ruangan pasien yang baru beberapa hari melahirkan, disana ia belajar banyak dalam menyiapkan Asi yang tak boleh asal diberi apalagi Asi yang bukan eksklusif.
Allice mulai kembali tertidur di pangkuan Ellena, yang ikut tertidur memeluk Allice.
Sedangkan Edward, ia tertidur dalam kamar sendirian.
---------------------------
Aku ngebayangiinnya apartemen punyanya Kim Soo Hyun yg di drama 'My Love from the stars'
KAMU SEDANG MEMBACA
My Baby ( TAMAT)
RomanceHidupnya saja sudah cukup rumit, keluarganya meninggal karna dibunuh. Dan sebuah insiden menyebabkannya dirinya terikat dengan ketua Mafia, entah itu sebuah keberuntungan atau kesialan. =========== [ Ditulis dari 27 january 2019 ] Cerita ini mengand...