Tamat

28.1K 817 19
                                    

Ellena terbangun saat sadar Dalton tidak berada disampingnya, sesaat bibirnya mengulas senyum mengatur rambutnya yang berantakkan sambil mengusap wajah.

Memandang pemandangan yang tak ingin terlewatkan sedikit pun, mengambil kamera miliknya, memotret dalam diam agar tidak membangunkan dua makhluk ciptaan Tuhan yang begitu ia cintai.

"cute..." gemasnya pelan tidak ingin membangunkan, melihat hasil fotonya yang luar biasa.

Sekarang ia melirik kearah jam yang menunjukan waktu sudah cukup siang jika mereka akan berpergian, namun Ellena juga tidak tega hati untuk membangunkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sekarang ia melirik kearah jam yang menunjukan waktu sudah cukup siang jika mereka akan berpergian, namun Ellena juga tidak tega hati untuk membangunkan. Akhirnya, ia hanya memilih untuk masuk kedalam kamar mandi dan bersiap - siap sebelum Dalton bangun.

Edward meregangkan tangannya yang terasa pegal, " hampir saja..." ucapnya pelan, membenarkan posisi Dalton yang hampir terjatuh tadi.

Semalam Dalton terbangun namun Mommynya tertidur cukup lelap sampai tidak menyadari hal itu, Ellena jika sudah tertidur memang akan seperti itu sangat sulit dibangunkan tapi sebenarnya sesudah memiliki anak Ellena tidak seperti itu hanya saja kemarin ia cukup kelelahan.

"apa kamu sudah bangun sayang? Badanmu mungkin terasa sakit" merasakan peregangan yang dilakukan Dalton. "maafkan Daddy" mengusap punggung Dalton lalu memindahkannya ke kasur.

" lapar?" memasang wajah yang lucu, membuat Dalton tertawa.

" ahh...cute" menciumnya gemas, " hari ini kita akan pergi berjalan - jalan, jadi kita harus mandi dulu" menyerahkan Dalton kepada Margareth yang nanti akan memandikannya.

Sebelum melakukan apa yang dikatakannya tadi, Edward memilih mencari Ellena yang sejak tadi ia bangun tidak terlihat.

Apa yang dilakukan Ellena, ia sibuk memasukkan beberapa potong baju Dalton ke dalam koper padahal kemarin dia juga telah melakukannya. Edward memijit keningnya yang tidak sakit, menyerbu umtuk memeluk Ellena. " good morning, honey" menenggelamkan wajahnya di pundak Ellena sambil mencium wangi harum bunga lavender kesukaan Ellena.

"morning too...." mengusap rambut Edward tanpa berbalik kearahnya.

'apa yang kau lakukan?" tanyanya manja.

Berbalik menunjukkan apa yang dilakukannya, " bukankah kemarin sudah?" tanyanya heran

Ellena mengangguk, " cukup dingin untuk berpergian jadi aku menambah baju yang akan dipakai Dalton nanti"

"kita bisa membelinya nanti" menangkup pipi Ellena.

Ellena menggeleng, " tidak, itu terlalu menghabiskan uang. Ini saja masih baru dan itu di lemari sana masih banyak lagi"

"ah...benarkah?"

"bukankah daddy- nya sendiri yang setiap pergi entah itu menyuruh orang lain membeli pakaian sampai lebih dari 10 baju"

Edward tertawa, mengingat di setiap perjalan saat akan pulang ketika menemui sebuah toko yang menampilkan perlengkapan bayi hatinya selalu tergerak untuk membeli dan baju yang ditawarkan beragam modelnya jadi dia akan membeli setiap pasang baju dibanding sibuk memilih satu persatu. " aku melupakan jumlahnya"

My Baby ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang