Hal

16.4K 932 9
                                    

Abi menarik lambat kedua kopernya keluar bandara, badannya sedikit terasa sakit akibat posisi tidurnya tadi. Sekarang ia harus menunggu salah satu utusan Edward untuk menjemputnya.

Bandara pagi ini cukup ramai, Abi melangkahkan kakinya menuju salah satu coffe shop yang tidak terlalu ramai.

"Black coffee" pesannya, ia membayar lalu memilih salah tempat di pojokkan sambil sesekali memperhatikan orang - orang yang berlalu - lalang.

"Nona Abigail?? " tanya seorang pria

Abi mendongkakkan pandangannya, melihat siapa yang bertanya. Seorang bocah laki - laki mungkin berumur 18 tahun dihadapannya sambil tersenyum. "Kau Luke?? " tanya Abi, bingung.

"Iyah"

"Aku kira Luke seorang pria dewasa" kecewa Abi ditunjukkan.

"Jangan salah kira nona, aku pun sudah cukup dewasa"

"Sudahlah, aku ingin segera bertemu Ellena" putus Abi berjalan terlebih dahulu, "tolong bawakan koperku itu berat" pintanya kembali.

"Astaga, ternyata seperti ini kelakuan model terkenal"

Abi menghentikan langkahnya, menatap tajam dari balik kacamata hitamnya. "Aku manusia biasa, tidak selamanya harus terlihat sempurna" cercanya lalu meninggalkan begitu saja Luke.

Luke hanya bisa tersenyum tipis melihat ledakan kemarahan wanita cantik dihadapannya, menarik dua buah koper yang sungguh sangat berat entah apa saja isi koper tersebut.

Abi mematung diam tanpa ekpresi menyaksikan begitu saja transaksi narkoba dihadapannya, sangat mulus tanpa diketahui halayak ramai yang sibuk dengan urusannya masing - masing.

Sedangkan Luke yang tertinggal terlihat jengkel menyikut lengan Abi agar berhenti menyaksikan bisnis dunia hitam terjadi. "Tadi kau bersemangat, mengapa mematung disini? " cerca Luke, sehingga Abi tersadar menghentikan kelakuannya.

Didalam mobil, Abi masih diam sesekali Luke melirik kearahnya, takut - takut Abi kerasukan atau pun pingsan tapi kekhawatirannya tak berlangsung lama setelah Abi mulai mengeluarkan suaranya untuk bertanya.

"Kenapa mereka bisa bebas melakukan hal itu? " tanyanya.

"Para oknum polisi itu sudah berkerjasama mana mungkin mereka ditangkap"

"Kelompok Los Zetas"

"Dimana kau tahu nama kelompok mereka? "

Abi menupuk jidat Luke, "kau lupa, kakakku seorang Mafia bahkan ayahku pun sama bagaimana tidak aku tak mengenal mereka"

"Sejak kecil walau pun aku tinggal terpisah diam - diam, aku mencari tahu segala hal dan aku bisa mengenali setiap anggota Mafia dari tato yang mereka punya contohnya tadi pria itu, tak sengaja memperlihatkan tato dibawah lengannya bergambar Santa Muerta tandanya dia dalam gabungan obat - obatan"

Luke terkagum - kagum mendengar penjelasan Abi, "seharusnya kau menjadi Agent Rahasia bukan menjadi model"

"Big no... Aku terlalu cantik untuk menjadi Agent yang bahkan tidak bisa mengenalkan namanya"

"Menyebalkan" cibir Luke kecil agar tidak terdengar, "kita sudah sampai"

Abi terbelak tidak percaya menyaksikan rumah gaya mediterania mewah menghadap langsung ke pantai ditinggali keluarga Luke, ah itu rumah impiannya ia pun sangat ingin memiliki rumah yang menghadap pantai namun Abi hanya takut tiba - tiba terjadi tsunami. "Apa disini aman tsunami? "

"Kau terlalu kuno" sahut Luke, masuk terlebih dahulu kedalam rumah.

Tanpa protes Abi ikut masuk kedalam rumah, sepi hal pertama didapatnya. Tak ada orang lain kecuali dua pembantu yang membawa kopernya.

My Baby ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang