Hal

16.2K 1K 17
                                    

Raut wajah datar itu kembali, tampak lebih menakutkan dari sebelum - sebelumnya. Beberapa kali ia menghubungi para bawahan under ground  mencari tahu apakah mereka berhasil menemukannya.

Para maid berjalan ke arah lain seakan melihat hantu, satu persatu mundur mencari alternative lain untuk mencapai ruangan yang akan dibersihkan.

Bodyguard tak ada satu pun yang berada di dalam Manssion mereka benar - benar ketakutan, memilih ikut sibuk mencari informasi dibanding harus berada diruangan yang sama dan mendapat imbasnya.

"Zhilann... "Panggilnya dengan amarah.

"Ya tuan" sahut Pria itu terburu - buru tak ingin memperkeruh keadaan.

"Apakah ada tanda - tanda keberadaannya? "

"Maaf tuan kami sedang berusaha, nona Ellena sangat lihai dan kemungkinan besar ada seseorang yang membantunya" jelas Zhilan dengan selangkah demi selangkah menjauh dari sisi tuannya, takut - takut mendapat lemparan tak terduga.

"Bodoh..., hanya dengan seorang wanita hamil kalian kalah" cerca Edward, ia meminum Vodka dihadapannya. Seharusnya ia tidak meminumnya karna itu tidak baik untuk kesehatan tetapi sekarang ia membutuhkan minuman yang dijauhinya tersebut.

Ellena kabur, dia berhasil mengelabui mata - matanya. Sungguh kabar mendadak di pagi hari padahal baru kemarin mereka bertemu dan sejak kapan Ellena merencanakan semua ini, diluar kendali seharusnya sejak dulu ia memaksanya bukan memperhalus yang pasti takkan berakhir seperti ini.

Berpura - pura menjadi relawan lalu menghilang, ucapan Zhilan sepertinya benar Ellena di bantu orang lain sehingga alibi tanpa jejaknya berhasil.

"Nyawa kalian menjadi taruhannya, jika sampai besok Ellena belum ditemukan" semirik Edward masih menghabiskan Vodkanya, Zhilan menelan ludahnya mentah - mentah. Ancaman dari tuannya itu bukan sekedar ancamanan belaka, jika itu sudah di ucapkan pantang untuk di tarik kembali.

Dulu pun seperti itu, ditangannya entah sudah berapa nyawa melayang. Tuannya itu benar - benar cocok menjadi ketua mafia yang ditakuti dan disegani menggantikan posisi ayahnya yang sebenarnya lebih kejam dari tuannya sekarang.

Bermain dengan bersih, sedikit kesalahan maka melayanglah nyawa. Terdengar gila tapi kenyataannya seperti itu karna sedikit kesalahan akan berdampak banyak di kelompok atau perusahaannya yang sudah mendunia.

Zhilan sudah melayani Edward hampir dari setengah umurnya, tak salah ia lebih sekedar dari kepercayaan tuannya.

Perubahan cukup besar memang terjadi akhir - akhir ini, Edward tak pernah sekali pun secara resmi mengenalkan perempuannya. Kehidupan malamnya terpaut hubungan one night stand itu pun jarang sekali dan sepertinya Ellena wanita yang memiliki keistimewaan tersendiri bagi tuannya itu.

Apalagi di wanita itu terdapat penerus yang akan mengantikan posisi tuannya nanti.

**********************

"Kau yakin ini akan aman? " Ellena nampak cemas, tangannya bergemetaran. Ini kali pertama baginya jauh dari sang Grandpa.

Dia takut tapi bukan terhadap Grandpanya, ia takut terhadap pria yang lebih berbahaya dari Grandpanya yang bisa saja sekarang memegang kendali dirinya kembali.

"Sudah ku pastikan nona, kau akan aman mereka tak kan sampai berpikir kau berada disini kecuali jika memang nona berjodoh dengannya" jelas pria yang berumur lebih muda darinya itu.

"Panggil aku Ellena"cibir Ellena, ia masih belum merasa aman sekarang.

Ada rasa yang sulit dijelaskan sekarang, seharusnya ia bahagia jauh dari ayah anak yang dikandungnya. Rencananya sudah berjalan cukup baik dan mengapa ia menyesalinya sekarang.

"Bagaimana jika dia tahu" tutur Ellena pelan memikirkan konsekuensi yang akan didapatnya nanti, menambah bebannya.

"Maka dari itu kau harus berhati - hati, untuk mencapai batas sini saja itu sangat sulit karna yang kita hadapi lebih dari 10 pembunuh tapi aku yakin mereka takkan membunuhmu hanya mengembalikan kembali pada tuannya" nasihat pria itu, sekarang ia memilih menutup wajahnya bergegas tidur mengingat perjalan yang masih jauh.

"Terima kasih Luk, kau memang adik sepupu yang terbaik" puji Ellena, mengacak rambut Luke sampai akhirnya ia merasa risih.

"Kau membuat rambutku berantakkan" cercanya, menyisirnya kembali seperti di awal. Ellena sedikit mendapat hiburan dibuatnya.

Luke Collins anak dari bibinya, adik perempuan mendiang ibunya.  Pria disampingnya ini terpaut 8 tahun lebih muda darinya,  seorang Hacker handal yang sedang di perebutkan lembaga Pemerintahan Prancis. Namun sayang bocah satu ini ketus dan sombong sehingga ia menolak segala tawaran memilih hidup seperti remaja lain yang bebas.

Sepupu yang bisa dihandalkan,tentunya tidak gratis untuk misi ini saja Ellena harus mencairkan sedikit tabungannya demi membeli mobil sport kecepatan tinggi yang di inginkannya sebagai bayaran dan sebenarnya ia tidak terlalu memikirkan itu hanya saja jika bibi Ema tau itu darinya habislah ia dengan nasihat - nasihat yang 3 hari saja takkan selesai.

"Kau ingat,  dulu rambutku sampai rontok karna ulahmu" sengit Ellena mencibirnya,  mengingat waktu kecil Luke sangat suka memainkan rambut panjang miliknya dan satu lagi dia sangat suka di gendong waktu itu hingga hampir membuat punggung Ellena bongkok.

"Karna waktu itu kupikir rambutmu kesetan" tawanya pecah untung saja sekarang mereka di Private cllass yang sebagai orang tertidur menghiraukan mereka.

"Jahat sekali... Kau" cemberutnya, ia tak segan bertingkah kekanakan atau pun konyol dihadapan Luke. Seperti itulah sepupunya itu pun memaklumi karna mereka benar-benar konyol.

"Nona, kau sungguh tak menyukai pria itu? " Luke mengalihkan topik pembicaraan mereka, ia menatap sepupu yang sudah ia anggap kakak perempuannya serius.

Tergambar jelas nonanya ini menyukai pria itu, "sudah sejak awal aku katakan nona, jangan pergi jika kau menyukai dia.  Seharusnya di perjuangkan dan aku yakin kalian akan berakhir bahagia, dibanding sekarang kau berpura - pura bahagia padahal yang sebenarnya kau merindukannya"

Ellena tersenyum, sepupu kecilnya ini sekarang sudah pandai menasehati orang.

"Aku hanya mengikuti alur yang terjadi" ringisnya mencoba tersenyum meyakinkan.

Yang bikin alur jotos ni 😅😂
××××××××××××××××

( Fix... Lagi kangen sepupu jadinya terinspirasi dahh 😁 he give me cat 🐱🐱)

Maaf ya baru bisa update karna memang aku ngerasa lgi gak mood bener buat nulis, kalo dipaksa takut alurnya berantakkan.
Ini jga kayanya udh berantakkan...

Maafkan kekurangan author dalam menulis ini...

Makasih yang udah setia baca
Sama Votenya...

My Baby ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang