Hal

21.7K 1.3K 8
                                    

Hampir sepekan Allice bersama Ellena,tak pernah sekali pun ia membiarkan Allice jauh darinya. Jika berada di ruang operasi Ellena menyuruh suster mengendong Allice lalu menunggu di depan ruang operasi, sekali pun lelah menghampirinya ia tak pernah membiarkan Allice terlantar.

Allice menjadi lebih prioritas setelah berapa hari lalu mengalami demam, kepanikan Ellena tak terkira untuk saja Tamarra membantunya sehingga fase demam Allice cepat berlalu.

Sekarang Ellena mengendong Allice menuju ruangan Tamarra untuk memeriksa kesehatannya takut - takut Allice kembali sakit, " dok, apa dia baik - baik saja?" Tanya Ellena mengagetkan Tamarra yang sedang tersenyum - senyum menatap foto preweddingnya, pernikahannya beberapa hari lagi akan dilaksanakan di Italia tetapi sekarang dia masih sibuk bekerja.

"Kau mengagetkanku Elle" Ucapnya sambil menaruh kembali fotonya di tempat semula.

"Kapan kau cuti ?" Ellena menghiraukan perkataan sahabatnya itu.

Tamarra memeriksa Allice di pangkuan Ellena, " besok" jawabnya singkat kembali memeriksa Allice.

"Apa kau mengusir? "

"Ehh... Aku hanya bertanya seharusnya calon pengantin sibuk mempersiapkan pernikahannya" jelas Ellena.

Tamarra mengerutkan keningnya, " Mommy Nicho sudah mempersiapkan semuanya dengan baik dan melarang diriku untuk terlalu lelah"

"Mertua mu sangat baik" puji Elena jujur, Tamarra hanya bisa tersenyum lalu memberikan vitamin untuk Allice.

"Tunggu" Tamarra berpikir sebentar, "kita bisa jadi saudara, kudengar Nicho memiliki sepupu yang berprofesi sebagai dokter" tawar Tamarra mempromosikan calon sepupunya.

Raut wajah Ellena menampilkan kekesalan, " kau Kira aku tidak laku" dengusnya kesal.

Tamarra semakin tertawa melihat kemarahan Ellena, " kemarin aku mendengar sedikit gosip dari beberapa suster, Siapa pria itu? " Tanyanya penasaran menyelidiki pria yang dekat Ellena.

"Dia ayah seorang anak" jelas Ellena singkat, menimbulkan pertanyaan di benak Tamarra hanya saja Ellena tidak sedikit pun memberikan penjelasan lain, membuat jengkel sahabatnya.

Seperti wanita lainnya, mereka bergosip ria membicarakan hal lain yang menurut mereka patut di bicarakan. Seperti model tas keluaran terbaru, baju bahkan hal mendalam acara apa saja yang akan dilakukan Tamarra setelah pesta pernikahannya.

"Kemarin aku membeli beberapa bikini" bisik Tamarra takut - takut orang lain mendengarnya selain Ellena. "Aku akan memakainya saat malam pertama kami" kekehnya senang.

"Kau akan memakai itu? Benerkah? "

"Tentu, sudah lama aku menyiapkannya dan aku yakin Nicho takkan berkedip melihat tubuh seksi ini" oceh Tamarra sambil melenggokan tubuhnya.

"Astaga Allice, kau jangan dengar itu" Ellena menutup telinga Allice yang sepertinya sibuk bermain dengan bonekanya.

"Kami akan melakukannya sampai - ^"

"Sudah cukup" Ellena memotong ucapan Tamarra, " Ada Allice disini, bisa - bisa ia akan sama sepertimu nanti"

Tamarra kembali tertawa mendengar alasan Ellena, " bilang saja kau iri padaku" godanya, Ellena memanyunkan bibirnya lalu berjalan keluar ruangan Tamarra. Jika mereka terus berada di sana lama - lama otaknya akan tercuci dengan pikiran kotor milik Tamarra.

"Kau mau kemana? " lerai Tamarra berusaha menahan Ellena.

"Takut - takut otakku tercuci, aku ingin pulang"

My Baby ( TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang