Cuma gue, Jangan dia!

135 36 9
                                    

"Atha?" Ucap seseorang sambil menepuk pundaknya.

{Sepuluh}

'Sungguh manis haha, senyum itu seperti tak ada beban sama sekali, malah gue yang kayak orang bodoh mikirin perasaan dia.'
-Diovan G. Reinhald-

Atha menghentikan langkahnya lalu menoleh kebelakang, "Arsen?" Ucapnya sambil mengerutkan dahi.

Sang penepuk pundak yang diketahui bernama Arsen itu pun tersenyum, "acak-acakan banget penampilan kamu, kamu gapapa?" Tanya Arsen, mengusak surai hitam milik Atha.

Atha hanya menatap manik hitam milik Arsen, "gapapa kok," balas Atha seadanya.

Arsen mengamati gadis di hadapannya itu, gadis yang baru beberapa jam lalu ia kenal, namun entah bagaimana bisa menarik perhatiannya, 'gimana bisa tampilan acak-acakan gini dibilang gapapa,' batin Arsen sambil tersenyum tipis.

Menyadari bahwa Arsen menatapinya, Atha pun merasa risih dan bergegas untuk pergi, "Yaudah gua duluan ya Sen, see ya!" Ucap Atha berlalu.

Tiba-tiba sebuah tangan menarik lengan mungilnya, "tunggu! Mau pulang bareng ga?" Tanya Arsen, sedikit memelas.

Atha sedikit bingung, dia baru saja mengenal lelaki ini, namun sudah berani mengajak pulang bersama?

Atha sedikit berpikir, ingin menolak, namun ada perasaan tak enak dihati Atha. Karena Arsen, lelaki ini cukup baik kepadanya, tapi ia tak bisa terlalu mudah percaya.

Baru saja Atha ingin menolak, namun pemandangan yang menyepatkan matanya melintas perlahan, seakan sengaja membuat gadis berambut ikal itu sadar bahwa ia hanya 'Teman tidak lebih!'

Langsung saja Atha menautkan telapak tangannya ke telapak tangan pemuda yang mengajaknya tadi, "ayo sen, kita pulang!" Perintahnya sambil menarik Arsen menjauh dari pasangan yang membuat hatinya terluka.

Rei hanya bisa menatap punggung gadis itu, bersama dengan punggung seorang pemuda yang tengah menggandeng telapak tangannya, rasa kesal memuncak di ubun-ubunnya, 'harusnya gue yang disana!' Batinnya, sambil mengepalkan tangannya kesal.

Melihat manik mata Rei yang memandangi Atha, Chia ikut merasa kesal, pasalnya Rei ini kan kekasihnya, Atha lah orang ketiga dalam hubungannya, tapi mengapa malah dia yang seperti orang ketiga diantara mereka? Mengapa jadi dia yang seperti tembok penghalang hubungan mereka?

Chia menghela nafas, kemudian menarik lengan seragam Rei kasar, "kak Rei, ngapain sih ngeliatin dia? Aku yang pacar kakak, bukan dia!" Serunya sambil menatap tajam manik mata sapphire milik Rei.

Rei hanya diam, tidak menggubris pertanyaan Chia, kakinya dilangkahkannya menuju gerbang meninggalkan gadis dengan name tag, Chiara Alexa itu sendirian.

"Kak berhenti! Kak Rei!" Teriak Chia sekeras mungkin, berharap kekasihnya itu menghentikan langkahnya.

Rei berhenti, senyum Chia mengembang, langsung dia berlari memeluk Rei dari belakang, "kak... kakak jangan gini, Chia gabisa tanpa kakak," lirihnya lemah.

Chia memang gadis yang kasar, namun cintanya kepada pemuda berdarah campuran itu tidak bisa diragukan.

Rei sebenarnya tidak tega, ia juga tidak bisa menyalahkan Chia sepenuhnya, karena memang ia yang salah sudah menjatuhkan hatinya ketika gadis lain telah bertahta dihatinya.

"Udah, jangan sedih lagi, kakak kasih kamu kesempatan sekali lagi untuk ngerubah sikap kamu," ucap Rei lembut, sambil mengusap punggung tangan gadisnya yang melingkar manis diperutnya.

Chia mengangguk, lalu menggandeng Rei untuk pulang bersama.

|-|

Paginya di SMA Fantastic One, suara sorak sorai bergemuruh terdengar dari lapangan basket, "Arsen! Arsen! Go Arsen go!" Teriak para cheerleaders dan gadis-gadis SMA FO bersemangat.

Bagaimana tak semangat, Arsenalio Yutaniel, ketua klub basket berkulit tan dengan pahatan wajah sempurna,  disertai lesung pipit di kedua belah pipinya itu masih single, siapa tau dengan berteriak seperti orang gila begitu dapat menarik perhatiannya sedikit saja.

Lain hal nya dengan gadis surai ikal yang tetap tenang walau melihat wajah itu berulang kali melempar senyum sambil melambai kearahnya, "Wah kak Arsen liatin gue!" Teriak salah satu member cheerleaders heboh.

"Eh kak Arsen liatin gue tau!" Teriak member lain sambil mendorong bahu gadis tadi.

"Pedean banget lo semua, kak Arsen liatin gue kali!" Ucap seorang lagi, namun berbeda dengan gadis tadi, gadis yang ini mengenakan badge ketua cheerleaders.

Atha hanya bisa mengulum senyum melihat kelakuan anak cheerleaders, berkelahi hanya gara-gara lambaian seorang ketua klub basket? Rendah sekali tingkat kekompakannya.

Sementara itu, ditempat yang sama Rei sebagai ketos juga menonton pertandingan klub basket, dari beratus siswa siswi, manik matanya hanya fokus pada sebuah siluet seorang gadis berambut ikal yang ia kenal, gadis itu tengah tersenyum sambil ikut memberi semangat, 'Sungguh manis haha, senyum itu seperti tak ada beban sama sekali, malah gue yang kayak orang bodoh mikirin perasaan dia,' batin Rei sambil sepasang manik sapphire miliknya tak lepas dari siluet gadis berambut ikal itu.

Tiba-tiba sepasang lengan melingkar dipinggangnya, "kak Rei!" Panggilnya dengan nada manja.

Rei yang terkejut sontak memukul lengan tersebut, si pemilik lengan itu pun langsung mengaduh sambil berteriak kesal, "duh... kakak apaansih?!" Teriaknya kesal sambil mengusapi lengannya.

Rei langsung berbalik, karena mendengar teriakan yang cukup ia kenali, "Chia? Ngapain sih? Bikin kaget aja," balas Rei berteriak.

"Kakak kok bales teriak sih? Emangnya kakak lagi liatin apasih sampai kakak harus ngelamun?" Tanya Chia berusaha tenang.

"Ngeliatin orang yang lagi tanding basket," jawab Rei asal, sambil membuang pandangannya dari Chia.

Chia menatap kearah sorot pandang pemuda yang berstatus sebagai kekasihnya itu, sama hal nya dengan yang Rei lihat, Chia juga melihat siluet gadis yang telah masuk sebagai orang ketiga dalam kehidupan percintaannya dengan sang kekasih.

'Kenapa sih gadis itu lagi? Apa kak Rei memang udah ga ada rasa lagi sama aku? Andai aja gadis itu ga ada, kak Rei pasti sukanya sama aku aja! Ga bisa, cuma aku, Chiara Alexa, yang boleh bertahta dihati seorang Diovan Ghilberth Reinhald.'
Batin Chia penuh amarah.

=Tbc=
Gimana bagus ga? Ini yang minta update, aku up ya:')
Jangan lupa vote, cukup klik bintang di pojok kiri, Thankies readers!

ReiAthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang