The Incident

3.4K 449 40
                                    

Hari pernikahan memang hari yang ditunggu-tunggu oleh setiap orang, mereka akan mempersiapkan yang terbaik untuk acara yang hanya akan diadakan sekali dalam seumur hidup itu.

Senyum bahagia mereka takkan lekang dari wajah, menyalurkan kebahagiaan pada setiap tamu undangan yang hadir dalam upacara sakral tersebut.

Namun berbeda dengan Eunbi, senyumannya tiba-tiba menghilang bagai debu yang tertiup angin tatkala sepasang netranya menemukan sosok yang berjalan mengenaskan dihadapannya.

"YURAAA?? LO GA BAWA GANDENGAN?!"

"Yaampun pengantin gaboleh teriak-teriak! Malu dongg ih!!!" Yura segera mempercepat langkahnya menghampiri Eunbi.

Eunbi menggelengkan kepalanya dengan air muka yang bersedih menatap Yura. "Gue tuh bener-bener prihatin sama lo." Ucap Eunbi singkat.

"Ya masa gue mau bawa laki orang??!" Tanya Yura kesal.

"Ya masa gue udah mau honeymoon, lo belum juga nikah. Kapan sih lo mau nikah?"

"Ya nanti lah kak, santayyy, santayyyyy jodoh ga akan kemana~"

"Malah nyanyi sianjir!!!" Bisik Eunbi, berusaha bersikap anggun dihadapan para tamunya.

"Emang mau nyanyi itu buat sumbangan pernikahan, dah yaaa happy wedding kakakkuuuuu." Ucap Yura seraya memeluk Eunbi. "Eh bentar foto dulu donggg." Tambahnya kemudian menyiapkan kameranya.

"EH BENTAR!!! KENAPA LO GA DATENG KESINI SAMA ADEK LO, SI JUNHO AJA COBA? DARIPADA SENDIRI KELIATAN BANGET JOMBLO NGENESNYA!!!!"

"Aduhh pengantin baru cerewet banget, diem dulu ngapa. Pegel nih tangan gue mau foto gajadi mulu!"

Setelah mendapatkan potret yang sesuai dengan keinginannya, Yura buru-buru berjalan meninggalkan Eunbi, karena saking terburu-burunya tak sengaja ia menabrak seseorang dihadapannya.

Yura bergegas menatap bajunya yang mulai kotor karena makanan yang tengah dibawa orang tersebut harus tumpah dan mengenai bajunya.

"Eh sorry sorry, guㅡ CHA YURAAAAAA??!"

Yura lantas mengangkat kepalanya dan dengan antusiasnya ia melompat untuk memeluk seseorang di hadapannya.

"SEJEONG!!!!" Serunya seraya memeluk Sejeong amat erat. "Lo datang sendiri kan?? Tuhkan ga gue doang yang datang sendiri ke sini huhuuuuu."

Sejeong tiba-tiba melepaskan pelukan Yura dengan perlahan. "Maksud lo?"

"Gue kira yang dateng tanpa gandengan cuma gue doang, ternyata lo juga kan. Huhuuu thanks God !"

"Gue dateng sama Jaehwan kok dan kebetulan gue ketemu lo disini jadi gue  mau kasih undangan sekarang aja. Nih, nanti mah harus bawa gandengan yaaa."

Seketika bahu Yura meluruh begitu saja saat Sejeong menyodorkan undangan pernikahannya yang tampak berkilau di mata Yura.

Yura mengangguk dengan kikuk, menerima undangan dari Sejeong, kemudian memutar tubuhnya untuk meninggalkan Sejeong.

"Ehh mau kemana??" Tanya Sejeong sambil menggapai tangan Yura.

"Go to hell.." Lirih Yura.

"Mending go to wedding yurrr. Emang Seungyoun belum ngajak nikㅡ"

"SEUNGYOUN?? KOK SEUNGYOUN LAGI SIH?!" Seru Yura tiba-tiba membuat Sejeong terkejut setengah mati. "Ehh maaf kok gue ngegas sih." Sesal Yura seraya menepuk-nepuk mulutnya.

"Iyaa gapapa yurr, gue sih yaaa kepengennya status friendzone lo sama Seungyoun bisa langsung meluncur di pelaminan gitu." Ucap Sejeong dengan cengiran yang paling memuakkan bagi Yura.

[2] Time Lapse | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang