Our Destiny

1.5K 358 64
                                    

VOMENTNYA JANGAN LUPA BEBKUU👸

💜💚💙

Yura berulang kali mengecek pantulan dirinya sendiri di cermin. Mengenakan gaun benar-benar terkesan aneh bagi dirinya karena ini adalah yang pertama kalinya ia harus mengenakan gaun pemberian mamihnya Seungyoun tempo hari.

Isi kepalanya terasa abnormal karena tiba-tiba saja mamahnya mengambil cuti kerja dan melarangnya berkutat di dapur pagi ini. Mamah hanya menyuruhnya untuk menyiapkan diri dengan baik dan terus mengingatkannya untuk mengenakan gaun indah berwarna merah pemberian mamih.

"Yuraaaa bisa bantuin mamah bentar gaa?"

Yura buru-buru melesat menghampiri mamah tatkala suara mamah terdengar di kedua telinganya.

"Gimana mah?" Tanya Yura saat berada tepat di belakang mamah.

"Mamih bentar lagi mau dateng, ini tapi mamah belum siapㅡ"

"Yakannn apa Yura bilang, masaknya biar sama Yura aja. Bandel banget ibu-ibu." Ketus Yura yang lantas merebut spatula dari genggaman mamah. "Siap-siap dulu sana, biar Yura yang beresin."

"Lucu banget masak pake setelan gaun." Pekik mamahnya sambil terkekeh saat berlalu meninggalkan Yura.

Yura hanya menggelengkan kepalanya seraya mendengus mendengar kalimat yang mamah ucapkan.

Hingga tiba-tiba jantungnya hampir saja copot ketika menyadari ada lengan yang melingkar di lehernya. Yura buru-buru menoleh untuk melihat siapa yang mendekapnya dari belakang.

"Eehh koko??" Gumamnya saat kedua irisnya menemukan Seungyoun dari masa depan.

"Kenapa kamu cantik banget pake gaun ini." Ucapnya lantas menyesap aroma rambut Yura dengan perlahan. "Rambut kamu lagi-lagi harum strawberry, aku suka."

Yura tak merespon Seungyoun, ia malah kembali sibuk dengan masakannya dan membiarkan lengan Seungyoun yang terus melingkar di lehernya.

"Kamu gak marah aku peluk?"

Yura tiba-tiba terkekeh. "Ngapain marah, dipeluk koko doang mah no problem."

"Koko siapa sih? Koko itu siapa yurr??"

Yura berdecak, lantas memutar tubuhnya untuk menghadap Seungyoun. "Kemarin kanㅡ"

"Eehh Uyon! Udah datang ternyata."

Yura segera menolehkan kepalanya, menatap dengan penuh keheranan ketika  mamahnya muncul tiba-tiba dari kamar mandi.

"HAH BENTAR!! MAMAH BISA LIAT DIA??" Yura panik seraya menunjuk ke arah Seungyoun.

"Yeuu apaan sih kamu! Ya bisa lah, emang Uyon hantu gabisa diliat."

Yura buru-buru menangkup wajah Seungyoun seiring mamah meninggalkan mereka. Yura mulai mengecek apakah yang ada dihadapannya itu adalah Seungyoun dari masa depan ataukah Seungyoun masa sekarang?

Masalahnya Seungyoun yang ada dihadapannya sekarang memiliki penampilan yang kelewat rapih layaknya Seungyoun dari masa depan, membuat Yura benar-benar bingung.

"Ganteng gak aku?"

Yura berjengit, menghentikan aktivitas mengecek wajah Seungyoun, kemudian mempertemukan irisnya dengan iris kecil milik Seungyoun.

"Kamu suka gak potongan rambutku?"

Seketika jantung Yura benar-benar jatuh dari tempatnya, mengoyak isi perutnya hingga terus mendesak keluar dari kerongkongannya yang benar-benar kering.

[2] Time Lapse | Cho SeungyounTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang