Chapter 26

3.2K 100 3
                                    

Audy perlahan membuka matanya setelah mendengar suara berat seseorang yang tak asing lagi ditelinga nya. Setelah mengerjap beberapa kali berusaha mengumpulkan nyawanya, sampai gadis itu benar-benar tersadar.

"Udah nyampe, bangun" kata raga dihadapan audy dengan suara berat.

"Eh udah ya" audy melirik-lirik disekitar dan ternyata memang benar mereka sudah tiba dikawasan tempat mereka akan berkemah.

"Ayo pergi" ajak audy kepada raga, lalu memakai slingbag nya beralih menatap raga. Namun alih-alih menjawab cowok itu malah diam menatap penuh audy yang saat ini tengah diam Menunggunya.

"Kamu nggak ikutan turun?" kata audy lagi dengan sangat pelan melihat tidak ada pergerakan dari raga.

"Lo duluan aja" balas cowok dingin itu. Mendengarnya audy hanya menurut saja. Dia sebenarnya tau kalau raga tidak akan ikut acara seperti ini. Namun dia memilih diam Karena intinya dia tidak mau berdebat lagi dengan raga untuk kesekian kalinya.

Audy keluar membuka pintu mobil raga "Makasih" katanya pelan.

"Hmm" balas raga.

****

"Devan ayo kita turun" kata aurell memegangi lengan devan dengan manis. Lalu menarik nya keluar dari bus tanpa menunggu balasan dari cowok itu terlebih dulu.

Devan melepas tangan aurell dilengannya dengan pelan lalu berkata "Lo bisa kan turun sendiri tanpa harus barengan sama gue" kata devan tenang.

Lalu tanpa memperdulikan aurell devan mulai melangkah keluar dari bus terlebih dahulu membawa satu koper ditangannya.

"Iih devan tunggu" teriak aurell mengejar devan yang sudah lebih dulu berjalan meninggalkannya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Semua murid sudah ramai. Berbaris menurut kelas masing-masing. Audy mengedarkan pandangan nya ke sekeliling mencari barisan kelasnya dan juga devan. Entah kemana cowok itu padahal koper nya ia titipkan pada cowok itu.

Setelah semuanya berkumpul dilapangan, kemudian mulailah wali kelas membagi kelompok per-tenda.

Aurell dan kedua temannya tersenyum senang. Ketiganya, memang mendapatkan satu tenda.

"Akhirnya kita barengan lagi" kata bianca memekik senang.

****

Setelah selesai dan mendapatkan kelompok masing-masing setelahnya semua murid mulai memencar dengan kelompok mereka untuk memasang tenda dan lainnya.

Setelah menaruh tasnya audy mulai membantu teman dikelompok nya memasang tenda. Tak lama cewek itu merasakan seseorang turut membantunya, gadis itu mendongak dan melihat devan yang ternyata sudah berdiri disamping nya.

"Devan"

"Hai gadis terkenal, lo kemana aja Sih? Gue udah keliling-keliling nyari lo dari tadi" ujar devan.

"Iya maaf tadi--" perlahan audy mulai menceritakan semuanya kepada devan. Cowok itu hanya manggut manggut antara mendengarkan atau tidak.

"Kamu kok disini emangnya gak bantu kelompok masang tenda?" tanya audy sedikit mengerutkan kening.

Devan mengangkat bahunya santai "Udah siap dari tadi. Lo aja yang kelamaan pasang tendanya"

Audy hanya mencebikkan bibirnya tanpa menanggapi devan. Devan berdiri sebentar lalu meletakkan koper audy ditenda disamping barang-barang teman audy lainnya.

"Makasih" ucap audy pelan. Devan tersenyum sebentar lalu berjalan gontai menuju salah satu batang kayu besar yang memang sudah roboh. Cowok itu mendudukkan bokongnya disana yang juga diikuti juga dibelakang.

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang