12

4.1K 132 2
                                    

****

Audy menutup buku novel yang baru saja ia baca menyimpannya kedalam tas ransel berwarna biru muda itu. Kini hanya tinggal audy dikelas, jika seperti biasa kelas sepi karna para penghuni nya pergi kekantin untuk menyerbu makanan, namun kali ini tidak melainkan para penghuninya terutama kaum hawa tengah berkumpul dilapangan hanya untuk sekedar menyaksikan latihan basket sekolahnya, tak terkecuali aurell dan kedua sahabatnya anya dan bianca.

Audy membuka kembali tas ransel birunya berusaha mencari sesuatu disana.

"Kok bisa lupa sih" gumam audy pelan lupa membawa bekal makanan yang slalu ia bawa, karena tadi pagi telat bangun dan membuatnya terburu-buru kesekolah setelah tidak tidur semalaman.

"Hah" audy bangkit dari tempat duduknya cewek berbulu mata lentik itu memutuskan pergi ketaman belakang sekolah karena merasa bosan. Berjalan menelusuri koridor koridor panjang sekolah tak lupa dengan beberapa buku novel ditangannya.

.
.
.
.
.
.
.
.

Devan menghentikan langkahnya. tepat dihadapannya terlihat punggung seseorang yang tengah duduk dibangku sebuah taman tengah membelakanginya.
Tengah menatap ikan warna warni dikolom dekat air mancur ditaman itu tak lupa dengan headset yang menyumbat kedua telinganya.

"Kenapa disini?" devan yang baru datang mendudukan bokongnya disamping audy melepas satu headset yang ada ditelinga gadis itu, menatapnya cukup dekat.

Audy mendongak kaget melihat devan tiba-tiba sudah berada disampingnya. Bagaimana bisa cowok itu selalu saja mengagetkannya, muncul tiba tiba seperti "hantu" batin audy. Memundurkan sedikit kepalanya setelah mengetahui ada orang selain dirinya yang kini tengah menatapnya dengan mata coklat itu.

"Kamu kok bisa ada disini?"

"Huh" devan menarik nafasnya panjang. "Lo jalan cepet banget sih" umpat cowok itu setelahnya karena lelah mengejar gadis itu.

Audy mengerjap mendengar penuturan devan ternyata cowok itu sudah mengikutinya sedaritadi. Dan bodohnya kenapa ia tidak menyadarinya sama sekali. Dasar

"Lo ada minum gak?" kening audy sedikit berkerut.

Devan melambai lambaikan satu tangannya tepat dihadapan audy.
"Audy" panggilnya.

Audy tersadar menyodorkan sebotol air mineral yang sempat ia beli tadi dikoperasi. Devan dengan senang hati menerimanya tanpa basa basi cowok itu pun langsung meneguk habis seluruh sisa minuman audy. Lalu menyengir tanpa dosa karna audy menatapnya geram. "Hehe abis" Ujarnya.

"Gak kantin?" satu pertanyaan lolos dari mulut devan dan dijawab gelengan oleh audy.

"Kenapa? Gak laper emang?"

Audy diam. Sangat laper malahan.karna Ia belum makan sejak kemarin malam. Dengan pasrah gadis itu kembali menggeleng menandakan jawaban tidak.

Devan manggut-manggut mendengarnya.

"Tadi pagi lo telat lagi ya?" tanya devan tanpa dosa sembari mengusap sisa air dimulutnya. Audy seketika menegang mendongak kaget memalingkan wajahnya dari devan. Darimana cowok itu bisa tau?

"Tadi gue liat lo pas ngenter sisa berkas ke ruang waka" ujar devan seolah mengerti kegugupan audy.

"Kenapa telat hum?"

"Ta-tadi pagi telat bangun lupa nyetel alarm" jawab audy terbata.

"Ooh" devan manggut- manggut lagi.

"I-iya telat bangun" ulang audy tersenyum kikuk.

"Kalo telat berarti berangkatnya harus buru-buru, jadi belum sempat sarapan dong?" skakmat.
Audy dibuat bungkam oleh kata kata devan.

Audy menyengir berusaha tersenyum kikuk tak lagi tau harus menjawab apa pada cowok jangkung itu.

"Yaudah yuk" devan menarik tangan audy.

"Ehh, mau kemana?"

"Kantin"

"Ngapain?"

"Nyalon, ya mau makan lah gue tau lo belum makan kan?"

"Ga usah udah makan kok" ujar audy menolak.

Devan menarik tangan audy dengan paksa menyeretnya menuju kantin "Dan satu hal lo gak pinter bohong"

****

Kini mereka berdua audy dan devan telah berada disalah satu meja dikantin. Dan makanan yang mereka pesan pun sekarang ini sudah datang.

Audy menekukkan kepalanya kebawah tak berani menatap murid murid disekitar yang kini tengah menatap sinis padanya. Ini kali pertama ia datang kekantin setelah bersekolah kurang lebih satu tahun disana. Samar samar audy mendengar sebagian siswi tengah membisikkannya sekarang.

"Gila tu si anak baru mau aja sama sih audy cewek bisu"

"Iih gak cocok njir"

"Pake pelet kali ya tu cewek bisa lengket gitu"

"Cocokan juga sama gue"

Kira-kira seperti itulah kata kata pedas para penghuni kantin tepatnya para siswi.

"Nih" Devan menyodorkan sepiring nasi goreng dihadapan audy. Audy menerimanya dengan sedikit gemetar.

"Audy" panggil devan.

Audy tidak menjawab panggilan devan kepalanya masih ditekuk enggan menatap cowom itu.

"Hei kok diem, audy" panggil cowok itu sekali lagi.

Audy masih diam dengan susah payah gadis itu menahan diri agar tidak menangis. Entah kenapa cewek itu menjadi lemah sekarang ini semenjak kejadian yang menimpanya.

"Gausah takut mereka ga bakal nyakitin lo" devan mengangkat wajah audy supaya menatapnya.

"Cengeng banget sih" ujar devan melihat audy yang sekarang sudah lebih tenang. Kemudian mencubit hidung audy sedikit gemas.

Audy meringis "Iih sakit"

"Abis lucu sih" ujar deva tak lupa dengan cengiran khasnya.

"Yaudah yuk makan" devan membuka mulutnya lebar dan mulai memasukkan sesendok nasi goreng kedalam mulutnya.

Audy menatap ragu nasi goreng di depannya dan perlahan mulai mulai memakannya.

"Dy" panggil devan disela makannya.

"Hmm" gadis itu beralih menatap devan.

"Angkat wajah kamu! jangan pernah merasa sendiri dan gausah takut lagi, ingat hanya satu orang teman yang kamu butuhin"

Audy menatap devan tanpa sadar audy mengangguk pelan, devan menatap gadis polos didepannya itu lalu tersenyum simpul.

"Iya hanya satu orang dy yaitu gue" batin devan.

•••••

Gak tau feel nya dapet atau nggk
Yang penting update😂
Happy reading:)

Bonus pict:

Siapa hayo?😂

Siapa hayo?😂

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.












After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang