Chapter 29

7.5K 199 129
                                    

Sebuah sedan hitam tiba dan parkir di halaman Sekolah. Seorang pria paruh baya dengan stelan jas keluar penuh wibawa diikuti satu orang yang bisa disebut asisten, yang berjalan mengikuti dibelakang. Baru beberapa langkah pria itu langsung disambut Kepala sekolah.

"Selamat datang Pak direktur" kata Kepala sekolah sedikit membumgkuk member salam.

Pria yang diketahui bernama Eldian itu hanya mengangguk pelan diiringi sneyum tipis.

"Bagaimana perkembangan nya sekarang?"

"Dia terlihat jauh lebih baik sekarang pak. Saya sering melihatnya dengan seorang siswi satu kelas dengan nya" kata Kepala sekolah lagi, dan lagi-lagi dibalas anggukan oleh pria itu.

"Siswi?"


~o0o~

"Anak-anak buka buku paket buku bahasa Indonesia halaman 24" kata buk dewi didepan meja guru kelas XI Mipa 2.

"Baik buk" jawab mereka serempak.

"Permisi buk" kata seorang siswi kelas X tiba-tiba didepan pintu kelas.

"Iya, ada apa?"

"Saya mau beritahu kalau kak Vhito Eldian Ragasta dipanggil sama pak Kepala sekolah" lanjut siswi itu lagi.

"Oh ya tunggu sebentar ya"

"RAGA!!" teriak buk Dewi.

Mendengar namanya dipanggil Raga langsung mendongakkan yang semuala berada diatas meja. Cowok jangkunhg itu tersentak kaget, buk Dewi meneriaki namanya cukup keras karena memang cowok itu tadi tengah asik-asik nya tidur.

'Iya ada apa buk?" tanya Raga.

"Kamu dipanggil Kepala sekolah, sekarang pergi ke ruangan nya"

Semua murid yang mendengar hal itu langusng beralih melihat Raga dengan ekspresi bertanya. Termasuk Audy.

"Lah emangnya saya salah apa buk?"

"Saya juga tidak tau Raga, kamu lihat saja langsung kesana"

Dengan pasrah akhirnya Raga mulai bangkit dan keluar kelas menuju ruang Kepala sekolah seperti yang di perintahkan tadi.

Audy melihat Raga dari bangku nya hanya mengernyit.

"Raga bikin kesalahan lagi? Tapi apa?" gumamnya bertanya pada dirinya sendiri.


~o0o~

"Eh Raga, silahkan masuk" kata pak kepala sekolah setelah cowok itu sampai.

"Bapak kenapa panggil saya kesini?" Tanya Raga to the point.

"Masuk dulu, Papa kamu didalam sedang menunggu"

"Papa?" tanya Raga sedikit terkejut.

"Raga"

Raga menatap datar pria paruh baya didepannya itu yang merupakan Papa-nya sendiri.

"Mau apa anda kesini?" kata Raga menatap Papanya dingin.

"Kamu lupa kalau Papa itu direktur SMA ini Ga" kata Eldian tersenyum singkat.

"Kenapa panggil saya?"

"Papa Cuma mau lihat perkembangan kamu"

"Ck, peduli apa anda dengan saya"

"Raga dengar, Papa panggil kamu kesini bukan mau ribut sama kamu" kata Eldian lagi menatap Raga masih dengan tenang.

"Papa dengar perkembangan kamu cukup baik, siapa gadis itu?"

"Apa maksud anda" tanya Raga tak mengerti.

"Dia, gadis yang buat kamu berubah seperti ini" ulang Eldian lagi.

"Boleh Papa bertemu dengan nya?"

Raga mengerti "Anda nggak perlu tau siapa dia, dan satu hal lagi jangan pernah ikut campur dalam urusan saya!" kata Raga penuh penekanan sebelum akhirnya cowok itu melangkah pergi keluar ruangan itu.

Eldian hanya tersenyum tipis membiarkan anak semata wayang-nya itu pergi tanpa menahannya. Lalu mengeluarkan ponsel nya mengotak-atik sebelum akhirnya berbicara dengan seseorang yang dihubungi nya.

"Cari tau siapa gadis itu sebenarnya!"

~o0o~

"Kira-kira si Raga kenapa dipanggil ya?" tanya Rizan setelah buk Dewi baru saja keluar kelas.

"Kayak lo nggak tau aja bro, bikin masalah lagi kali itu anak satu" Fero merespon dengan santai.

"Guys, kalian semua tau nggak kalo sekarang ini di sekolah kita kedatangan direktur utama" teriak Bunga tiba-tiba membuat perhatian semua murid teralih padanya.

"Serius lo? Wah setau gue jarang banget deh direktur utama itu kesini" kata salah satu sisiwi lainnya.

"Nah itu dia, apa jangan-jangan disekolah kita ada masalah?"

"Bisa jadi sih, eh eh lo semua tau nggak nama direktur itu?" tanya Bima, sang ketua kelas.

"Setau gue sih nama nya Eldian, tapi nggak tau juga sih"

"Wait wait, kayaknya gue pernah dengar deh tu nama" bunga berfikir sejenak.

"ITU KAN NAMA TENGAH AYANG BEB GUE RAGA! BENER GAK SIH" teriak bunga tiba-tiba membuat teman-temannya yang lain mendengkus karena kaget.

"Iya iya Bung itu kan nama tengah si Raga"

"Aneh kok bisa sama gitu ya, tadi juga kenapa Raga dipanggil" fikir Bunga lagi.

Audy mendengarkan teman-temannya bergosip hanya diam tanpa berkomentar.

"Raga dan direktur utama itu, ada hubungan apa"

~o0o~

Raga berdiri sendiri di Rootrof sekolah dengan kedua tangannya ia taruh didalam saku celananya. Setelah keluar dari ruang Kepala sekolah cowok itu tak langsung kembali ke kelasnya. Dia mengingat lagi perkataan Papanya diruangan Kepala sekolah tadi.

"Darimana pria itu bisa tau tentang Audy?"

Raga mengerti siapa yang dimaksud Papanya itu. Dan merasa cukup penasaran kenapa pria itu bisa mengetahui tentang Audy.

"Raga" seseorang tiba-tiba bersuara dari belakang membuat Raga menoleh.

"Rain"

"Kenapa kamu nggak masuk?" tanya Audy.

"Kenapa lo disini?" tanya Raga sebelum menjawab pertanyaan cewek itu terlebih dahulu.

"Aku-" belum sempat Audy melanjutkan perkataannya Raga tiba-tiba mengalihkan pandangannya kebawah rootrof tepat ditempat parkiran. Melihatnya Audy pun mengikuti kemana arah pandang Raga.

Dibawah sana terlihat Eldian tengan berbincang-bincang dengan Kepala sekolah sebelum akhirnya pria itu memasuki sedan hitam nya.

"Lo mau tau rahasia?" kata Raga tiba-tiba membuat Audy yang awalnya tengah fokus melihat kebawah tersentak.

"Eh"

"Lo liat dibawah sana" kata menunjuk mobil Eldian dan Audy mengikuti arah telunjuk itu.

"Gue anak orang itu. Anak brengsek dari direktur SMA kita yang terhormat" lanjut Raga lagi mengebling-bling kan matanya seolah tengah bercanda.

"Direktur itu, Papa kamu?" Audy mengerjap tak percaya, jadi apa yang tadi orang-orang bilang benar, begitu?

Raga hanya diam tanpa menjawab lagi lalu berlari dan menarik tangan Audy tiba-tiba dan kemudian berkata.



"Rain, ayo kita bolos"

_________________________________________

TBC

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 12, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After RainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang