_____________(人*'∀`)。*゚______________
Kehadiran Yunseong pada pagi itu membuat kediaman keluarga Kang sedikit berbeda,
“Maaf, Om. Ganggu pagi-pagi.” ucap Yunseong selagi menyentuh leher belakangnya, gugup. Sosok ‘Om’ yang disebutnya tadi hanya tertawa pelan,
“Enggak ganggu kok, Mini juga bilang ke Mama nya kalo minta dibangunin sebelum jam 6.” balas Daniel ㅡAyah dari Kang Minhee.
“Duh! Mini belum keluar juga, padahal dia yang minta disiram kalo ga bangun cepet pagi ini.” keluh sang Mama ㅡSeongwoo. "Yunseong bawa nih." selagi memberi Yunseong botol tupperware berisi satu liter air dingin dan sukses membuat nya menyerit bingung,
“Tolong, kamu bangunin Mini. Siram aja ya, kalo belum bangun juga.” lanjut Seongwoo dan dibalas anggukan patuh oleh Yunseong, “Heran deh, padahal dia yang ngajak jalan pagi ini malah Yunseong yang nungguin.”
Sang Mama kembali mengoceh.
Yunseong memasuki kamar Minhee, membuka tirai serta jendela kamar yang bernuansa baby blue tersebut. Ia menoleh karena suara yang Minhee timbulkan saat sedang mengubah posisi tidur dan tubuh itu masih berada dalam selimut tebal.
Dan Yunseong mendekat, lebih tepatnya duduk disisi tempat tidur itu. Minhee yang sebelumnya tertidur nyenyak secara tiba-tiba langsung duduk karna wajahnya terasa basah, “Bangun hei! Katanya mau ke cfd taman kota,”
Yunseong kembali menuangkan sedikit air pada telapak tangan nya melalui tutup botol dan menepuk air dingin tersebut pada dahi Minhee yang berakhir dengan mengusap wajah bantal itu berulang kali sehingga membuat selimut basah karna tetesan air.
“HHHHHH!1!1!1!1! GOBLOK NYEBELIN BANGET!” Minhee merajuk sedangkan Yunseong tertawa puas.
“Kita cuma cari yang lo mau kan? Enggak jogging?” tanya Yunseong.
Minhee mengangguk pelan walau matanya masih tertutup, tangan nya mengusir Yunseong agar keluar. Namun sebelum itu, Yunseong kembali menuangkan air yang tersisa dari tutup botol ㅡyang ia pakai sebelumnya, di kepala Minhee sehingga membuat si Manis berteriak kesal,
“ET DAH MONYET! DINGIN TAU GAK?!”
“AWOKWKAWKWKOWK.”
Suasana pagi dihari minggu, biasanya akan dimanfaatkan Minhee untuk istirahat lebih lama atau menonton acara kartun di televisi kesukaannya.
Namun beberapa hari lalu, ia mendengar cerita Hyeongjun. Jika kuliner sarapan saat cfd dihari minggu pagi adalah hal yang wajib dicoba.
Oleh karena itu Yunseong berkunjung dipagi buta akibat permintaan Minhee yang mengajak dirinya untuk pergi bersama,
“Ini.. kita jalan?” tanya Yunseong, Minhee mengangguk.
“Iyalah, masa mau terbang?” celoteh nya, “jarak rumah gue ke taman kota ga jauh-jauh amat.”
Keduanya pamit pada Daniel dan Seongwoo, lalu berangkat.
“Lah iya? Lo kerumah tadi pake apa?” tanya Minhee, karena ia tidak melihat motor ataupun mobil yang terparkir dihalaman rumah.
“Pake pintu nya doraemon.” Minhee mencubit kecil lengan Yunseong, “Serius ih!”
“yA pikir aja sendiri,” ucap Yunseong dan setelah itu Minhee pun mengabaikan nya.
Udara pagi sungguh sejuk karna semalaman kota diguyur hujan yang lebat, bau tanah yang masih basah pun masih bisa terhirup. Sesampainya ditaman kota, Minhee meraih jari-jari Yunseong agar pemuda itu tidak hilang diantara kerumunan orang. Dan mengambil langkah agar berjalan didepan Yunseong.
“Kita keliling dulu aja yah,” ucap Minhee, “Kalo capek baru istirahat sekalian makan.”
Disaat orang lain sedang jogging dan senam pagi disana, mereka hanya berjalan-jalan dengan santai. Ia melirik ujung sepatu nya dan juga sepatu Minhee,
Yunseong menahan lengan nya agar berhenti sebentar, beberapa detik kemudian Minhee sadar. Sebelum pemuda itu akan membenari tali sepatunya yang lepas, Minhee ikut berjongkok dan,
“AKH!” berakhir dahi mereka bertemu, seketika kepala Minhee berdenyut pening. Keduanya sama-sama mengaduh selagi mengusap dahi masing-masing,
“Lo ngapain sih?”
Tangan Yunseong segera mengikat tali sepatu Minhee dengan cepat, kemudian kembali berdiri. “M-maaf,” ia ikut mengusap pelipis Minhee.
“Huh! Udah, udah engga sakit lagi.” ucap Minhee sambil menyingkirkan tangan Yunseong secara perlahan.
“Mau makan bubur apa ketupat tahu? Apa nasi uduk?”
“Gue ngikut lo aja.” Minhee rolling eyes.
“Tapi gue udah engga nafsu lagi mau makan disini, mau bawa pulang aja, lo juga?”
“Iya, gapapa.” balas Yunseong.
Minhee yang mengajak pergi, Minhee juga yang buru-buru mengajak pulang. Akhirnya mereka menghampiri food count yang berjualan bubur ayam,
“Mas, buburnya dua. Dibungkus.”
“Siyap, adek bisa duduk dulu.” ucap mamas yang berjualan, Minhee mengajak Yunseong untuk ikut masuk dan duduk.
Wajah Yunseong dipaksa menengok kearah Minhee, bahkan pipi nya ditekan sampai bibirnya terlihat seperti bebek. “Minhee, lo ngapain? Lepas gak?”
“Ih bentar,” Minhee merogoh sesuatu dari dalam kantung jaketnya, “bibir lo kering, nanti pecah-pecah terus luka.” dan mengolesi lipbalm pada bibir itu dengan fokus.
Jujur, Yunseong sedikit gugup dan gemetaran akan aksi nekat Minhee didepan umum seperti ini. “Kak?” panggil Minhee, “WOY NAFAS WOY!” bahkan Minhee bisa merasakan jika Yunseong menahan nafasnya daritadi.
Minhee refleks memukul keras dada Yunseong, “kenapa ga nafas? lo mau mati hAH?” Salting.
“Dek, ini buburnya.” Minhee segera memberi uang dan mengucapkan terima kasih kepada mamas nya lalu mereka pamit pergi.
^__________________^
BESOK X1 DEBUT, MINHEE😭😭
huhu maaf ya kalo chapter kali ini engga menarik dan bahasanya berbelit-belit😣
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] BEIB | HWANGMINI
Fanfiction╏ just me and you, against the world ╏ boyslove, mpreg! [COMPLETED] ©queen-violaa2019