Ep. 20

490 66 27
                                    






Matahari sudah benar-benar tenggelam kali ini, dan ia masih dengan posisi yang sama sejak setengah jam yang lalu. 'Semua ia yang menentukan' apa maksudnya? Jadi selama ini takdir tak pernah menyambutnya, lalu ia sendiri yang menentukan jalannya cerita itu begitu? Cih, si tua itu memang sangat pandai mengontrol pikirannya.

Seulgi menghembuskan nafasnya kasar dan tawa renyah keluar dari bibirnya. Sialan, pikirannya kembali berantakan.

“Aku tidak mencintainya, aku tak mungkin mencintainya dan aku tak boleh mencintainya. Aku melakukannya murni karna ingin adanya perubahan.”

Gadis itu kembali membuang nafasnya, lalu menutup wajahnya dengan telapak tangannya. Ia hanya frustasi, ia selalu menyalahkan takdir namun kini, kenyataan seolah menamparnya bahwa semua ini salahnya.

"Maafkan aku atas segalanya Ibu, maafkan aku yang lamban dalam bertindak, maafkan aku yang hanya diam bahkan saat aku bisa mencegahnya. Maafkan putrimu yang tak bisa menepati janjinya."

"Kata maaf tak akan pernah cukup Putri."

DEG

Seulgi menoleh, melihat siapa yang dengan lancangnya memasuki kamarnya. Dan ya, ia harusnya sadar jika orang itu sudah pasti Kim Taehyung.

"Jadi kau, mencintainya?"

Pria itu berjalan mendekat, hatinya terasa teriris seiring langkah yang ditempuhnya. Kang Seulgi benar-benar mempermainkannya.

Ia tertawa sinis, atau miris lebih tepatnya. Mengasihani dirinya pun rasanya tak mampu karna ia yang mempermalukan dirinya sendiri.

Seulgi diam, ia bisa melihatnya. Gadis itu memilih mengalihkan pandangannya, hatinya ikut terasa sakit. Mata itu, mata indah itu kini menunjukkan rasa sakitnya, rasa sakit sesungguhnya yang bahkan lebih sering di sembunyikannya. Ia salah. Taehyung, Seulgi mengaku kalah.

"Aku mengelaknya, karna kurasa mereka yang lebih dekat akan mudah dicintai. Tapi nyatanya karna terlalu dekat, kau bahkan tak pernah memandangku."

"Tae-"

"Aku mencintaimu."

"Tae kumohon-"

"Berbohonglah, katakan kau juga mencintaiku."

"Aku mencintaimu."

Tidak Kang Seulgi, bagaimana bisa kau dengan teganya mengatakan kebohongan besar itu hanya karna diperintah? Setidaknya lakukanlah dengan sedikit akting. Kau hanya membuat sakit hati pria itu menjadi berkali-kali lipat.

"Aku tahu perasaan yang kumiliki salah Putri, tapi setidaknya bisakah kau memperlakukanku dengan layak?"

Seulgi menyerah, gadis itu menatap dalam bola mata sang lawan. Bintang belum muncul, bahkan mungkin tak akan muncul karna kehilangan sinarnya. Mata pria itu tak memiliki binar sedikitpun, ia menyerah.

Bodoh, bagaimana mungkin idiot itu menyerah hanya karna Seulgi mencintai Jimin? Taehyung bukan pria seperti itu, bahkan menjalin hubungan sudah ratusan kali gadis itu jalani, lalu mengapa pria itu menyerah kali ini?

"Kau tahu perasaanku Tae."

"Lalu? Perasaan itu bukan seutuhnya milikku lagikan? Tidak, bahkan mungkin perasaan itu tak pernah menjadi milikku."

"Kim Taehyung!"

Seulgi menarik kedua sisi wajah pria itu, mempertemukan bibir mereka dan menciptakan lumatan demi lumatan.

Taehyung hancur, ia mencium bibir gadis itu kasar, menyalurkan segala rasa yang di pendamnya membiarkan gadis itu tahu seberapa dalam jurang yang ia terjuni.

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang