Ep. 21

531 72 19
                                    

"Ibu, apa dulu pernah ada Vampire dan Serigala yang saling jatuh cinta?"

Wanita berbibir mungil itu tersenyum, menghentikan acara merajutnya dan menatap putri sematawayangnya.

Lihatlah gadis kecil itu, umurnya bahkan belum genap dua tahun. Dan ia sudah menanyakan cinta? Siapa yang dengan lancang mengajarkannya?

"Kenapa kau penasaran?"

Gadis itu, Seulgi kecil mengangkat bahunya acuh. Tiba-tiba saja pertanyaan itu terlintas, membayangkan hukuman apa yang kedua belah pihak terima. Jika si Vampire, sudah pasti ia akan di eksekusi mati, namun Serigala, apa hukuman yang diberikan serupa?

"Mendekatlah, biar Ibu ceritakan sebuah kisah."

Sang Ratu menaruh hasil rajutannya yang belum selesai itu pada meja rias di hadapannya, lalu mengangkat tubuh putrinya yang sudah cukup besar, dan menaruhnya di pangkuannya.

"Dulu, ada putra Raja Vampire bernama Gracious yang mencintai putri Pemimpin Serigala bernama Elizabeth. Mereka saling jatuh cinta, dan berencana pergi untuk bersembunyi. Namun terlambat, kisah mereka lebih dulu di ketahui kedua kasta hingga akhirnya mereka dihukum dan di penjara."

"Penjara? Hanya itu?"

Sang Ratu tersenyum lalu mengeratkan pelukannya, dagunya ia letakkan diatas kepala Sang Buah Hati. Tidak mungkin hanya itu, Vampire terkenal dengan kekejiannya dan Serigala terkenal akan kesetiaan kastanya.

"Tentu saja tidak, kau akan kecewa bukan jika mereka hanya di penjara?"

"Ya, lebih baik mereka mati. Aku benci pengkhianat."

Suara tawa itu terdengar, menggema lembut pada ruangan besar itu. Dari perkataan Sang Anak bukankah dapat disimpulkan jika hatinya memang sekeras batu? Tapi ia juga tak bisa mengelak kala potongan gambar di kepalanya jelas memperlihatkan, jika kelak Sang Anak mencoba berkhianat.

"Tanamkan kebencianmu dari sekarang dan jangan pernah mencoba melakukannya."

"Melakukan apa? Penghianatan? Tentu saja tidak, aku justru yang akan memusnahkan kelakuan tak berotak itu."

"Hey, siapa yang mengajarkanmu berkata seperti itu? Jika Ayahmu mendengar ia pasti akan marah. Wajah selugu dirimu tak pantas berkata sekasar itu."

Gadis kecil itu menunduk, ia hanya terbawa emosi. Lagipula ia mendengar perkataan itu dari Sang Ayah.

"Maaf Bu, aku kesal."

"Permintaan maaf akan selalu Ibu terima, apa kau ingin mendengar lanjutan ceritanya?"

Seulgi kecil mengangguk kencang, ia sangat mudah penasaran dan akan melakukan apapun untuk mendapatkan jawabannya. Jadi ia tak mungkin begitu saja terusik dan memilih mengabaikannya.

"Kedua kasta setuju untuk menguji mereka berdua, makadari itu mereka dimasukkan di penjara yang sama. Baik Raja Vampire maupun Pemimpin Serigala, mereka sama-sama mengamati tak peduli jika Sang Anak mati di depan mata mereka."

"Lalu cinta mereka diuji?"

"Pintar, setelah ini kau akan Ibu ajarkan berburu manusia."

"Benarkah?"

"Tentu saja. Cinta mereka diuji dengan seekor kelinci. Baik Gracious maupun Elizabeth, keduanya dibiarkan kelaparan berhari-hari, hingga saat kelinci itu lewat di dekat mereka yang sedang asik bercumbu, keluarlah sifat asli mereka."

Sang Ratu memberi jeda, lalu memperhatikan wajah serius anaknya yang menggemaskan.

"Mereka saling menyerang untuk mendapatkan kelinci itu seolah melupakan cinta yang tertanam sebelumnya. Hanya ada dendam, amarah, dan persaingan pada mata keduanya. Hingga akhirnya mereka berdua mati, karna saling membunuh."

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang