Ep. 13

659 101 20
                                    




Lagu jealous yang dibawakan Labrinth itu mengalun lembut mengisi ruang kosong pada mobil dengan dua makhluk berdarah dingin di dalamnya, seolah mendeskripsikan perasaan sang pengemudi. Seulgi jelas masih dalam mood yang buruk, namun kalian tentu tak berpikir Taehyung akan membiarkannyakan? Hey, pria itu sudah pernah bilang ia tak bisa.

“Seul.”

Taehyung melirik sekilas, menatap Seulgi yang memejamkan matanya. Pria itu tahu, sang gadis tak benar-benar tertidur.

"Maafkan aku, perkiraan itu terlintas begitu saja."

Gadis itu masih setia dengan diamnya, dan demi Tuhan hal itu sangat membuatnya tak tenang. Tanpa sadar tangannya mencengkram kemudi erat sebelum mengucapkan kata-kata lirih yang terdengar menyedihkan.

"Seul, kumohon setidaknya katakanlah sesuatu."

"Aku lelah."

Hahhh

Helaan nafas pasrah itu tak dapat lagi terelakkan. Ia juga lelah, lelah akan dunia yang sudah terasa tak nyaman lagi. Kepalanya pening dan perasaannya tak tenang. Seulgi terlalu menyeramkan untuknya.

Tapi yang dilakukan gadis itu justru sebaliknya, ia bersikap tak acuh seolah biasa saja akan hubungan mereka yang terus merenggang, ia jenuh. Dan entah mengapa, perjalanan terasa sangat lama bagi gadis yang baru saja menindik telinganya. Seulgi tak tahu bagaimana cara memperbaiki mood-nya, biasanya Taehyung bisa tapi kenapa pria itu hanya diam?

Sudah sampai.

Taehyung turun lalu memutari mobilnya, membuka pintu untuk Seulgi dan berjalan tepat dibelakangnya. Mobil itu terparkir ditengah hutan yang sepi, tak ada apapun disana selain suara jangkrik yang nyaring. Mereka terus berjalan lalu menghilang tanpa jejak.

Ingin tahu sebuah rahasia? Mereka tinggal didalam sihir. Tempat tinggal mereka tak terlihat, dibatasi sebuah dinding tipis tak kasat mata. Mereka tentu tinggal didalam hutan, membangun sebuah koloni dan pedesaan yang besar. Namun mereka tetap harus bersembunyi meski terkadang ketahuan karna mereka harus tetap mencari mangsa diluar area.

Netra pria itu masih berpusat pada Seulgi, hingga rentetan kata keramat yang sudah lama tak ia ucapkan itu lolos begitu saja.

"Tidurlah bersamaku."

Dan kalimat itu berhasil menghentikan langkah sang gadis, membuatnya berbalik dengan alis yang menukik. Tatapannya rendah dan ekspresinya datar, namun sahutan yang diberikan seolah tak seiras dengan wajahnya.

"Dikamarku, jam 9."

Glek

Taehyung meneguk salivanya kasar, tidur bersama bukanlah kali pertama mereka melakukannya, namun tetap saja pria itu tak bisa meminimalisir rasa gugupnya. Seulgi sudah pergi, jauh dari pandangannya dan ia masih terpaku disana.

Pria itu menyesali rasa yang dimilikinya, membuat hatinya seperti dipaku setiap detik. Mencintai dalam diam hanyalah cinta yang menyakitkan, cinta yang tak memiliki titik terang, cinta yang tak akan pernah mendapatkan balasan.

Taehyung sadar, pria itu tahu cintanya terlarang. Tapi apa boleh buat, semua itu pilihannya. Mencintai Seulgi, menjaganya, melindunginya, semua itu tulus ia lakukan. Ia tak memiliki siapapun disini, ia sendirian. Bahkan dengan banyak kasta yang terdapat disini ia tetap merasa kosong. Hanya Seulgi, gadis itulah cahayanya.

Ia bertahan karna Seulgi, ia bertahan karna cintanya. Seulgi segalanya, gadis itu prioritasnya, kekasih dunia khayalannya, dan masa depan semunya. Tanpa berkatapun kalian tentu mengerti perasaan pria itu, mencintai dalam diam selama beratus tahun, menyaksikan banyak pria yang mendambakan gadisnya dan Vampire bangsawan yang bisa saja menjadi calonnya. Taehyung iri, Seulgi tak pernah menganggapnya lebih, gadis itu tak ingin. Tapi apa yang ia lakukan? Benar kata Nayeon, pria itu pecundang. Sempat terlintas dipikirannya untuk mengungkapkan perasaanya, ia tak perlu balasan, hanya menyatakannya saja sudah bisa membuat hatinya lega. Tapi ia terlalu takut, takut jika Seulginya justru menjauh. Pergi dari sisinya, dan menghilang dari hadapannya.

THE HALF BLOOD VAMPIRE (THBV)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang