"34 (S2)"

250 38 9
                                    

Mengandung Nc20+ 😊 yang dibawah umur bijaklah dalam memilih bacaan. Heheheh..

Sehun memasuki rumah sakit sambil menggendong Seulbi. Mimik wajahnya tampak panik seraya mencari Bangsal untuk perawatan Anak.

"Dokter, dia berdarah! Lututnya berdarah" Sehun dengan kepanikannya itu menjelaskan kepada Seorang yeoja cantik yang menjaga Bangsal anak saat itu.

Lisa melayani Sehun dengan tenang, dan menyuruh suster untuk menangani Seulbi.

"Bapak tak usah khawatir! Anak bapak akan segera di obati" ujar Lisa lembut sambil meminta keterangan biodata Pasien pada Sehun setelahnya.

Hana juga ikut berlari memasuki rumah sakit dengan panik dan mencari Bangsal anak. Karena tak sengaja dia menyenggol troli yang berisikan obat-obatan.

"Maafkan aku..." Hana segera memungut obat-obatan itu.

Tampak segerombolan dokter berjalan beriringan melewati Hana. Salah satu dari dokter itu adalah Chanyeol yang sibuk dengan catatannya.

"Sehun'ssi" Hana akhirnya menemukan Sehun yang mondar mandir di depan Bangsal Anak.

"Apa yang terjadi?" Hana masih mengatur Napasnya yang ngos-ngosan.

"Dia jatuh dari ayunan dan lututnya berdarah, dan anehnya dia tak menangis" cerita Sehun dengan polosnya.

Hana menghembuskan napas lega dan tertawa melihat mimik panik Sehun yang masih awet di wajahnya.

"Pabo..." Ledeknya.

"Tuan Lee, Silahkan masuk!" Suster memanggilnya.

Sehun segera masuk dan Hana mengekorinya.

"Seulbi'yya.." Sahut Sehun menghampiri Seulbi yang sedang bermain dengan anak lainnya.

Hana hanya menonton dari jauh di tempat yang dikhususkan untuk orangtua Sang Pasien. Lisa menghampiri Hana dan menyapanya.

"Seulbi itu anak yang kuat yah! Disaat Ayahnya datang membawanya dengan panik, dia tak menangis" Lisa langsung. membuka topik pembicaraan.

"Ho'oh! Dia anak yang kuat..." Tutur Hana sambil terus memandangi Sehun dan Seulbi bermain.

"Pak Lee juga Ayah yang baik. Kalian berdua adalah orangtua terbaik bagi Seulbi" puji lisa.

"Ehe?"

"Seulbi yang mengatakan itu, dengan polosnya dia menunjuk keluar dan mengatakan bahwa kalian orangtua yang terbaik" Cerita Lisa.

"Ah itu, sebenarnya..."

"Eomma..." Seulbi berlari dengan kaki yang dibalut perban itu menghampiri Hana dan memeluknya.

"Aigo-Aigo! Apa masih sakit?" Tanya Hana mengelus lutut Seulbi.

Seulbi menggelengkan kepalanya dan menunjuk lukanya lalu menunjuk Lisa.

"Dokter cantik sudah mengobatinya" tuturnya.

"Terus bilang apa kedokter cantik?"

"Kamsahamnida..." Seulbi membungkukkan badannya memberi hormat.

"Eomma, Appa tadi menangis .." bisik Seulbi.

"Ah jinjja? Apa kita akan menghukumnya karena menangis?" Usul Hana. Seulbi menangguk setuju sambil cengar-cengir dan memeluk Hana lagi.

"Seulbi'yya kau mau berfoto dengan dokter cantik ini?" Pinta Lisa sambil menyalakan kamera handphonenya.

"Tak apa, kalian berdua juga boleh ikut" Lisa meminta Hana dan Sehun ikut berfoto dengannya.

"Love Or FriendShip" (Completed/End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang