"35 (S2)"

248 39 3
                                    

Sehun sesekali membenturkan kepalanya di meja yang ada di depannya. Suara benturan kepalanya cukup besar, sehingga para pelanggan Kafe itu sesekali melirik kepadanya lalu berbisik.

"Apa kau tak membutuhkan otak cerdasmu itu euh? Serahkan padaku" Cibir Baekhyun yang kini menjadi manajer cafe itu selain menjadi model.

"Baekhyun-na" Panggil Sehun tanpa mengangkat kepalanya.

"Apa kau dan Yoona sudah tidur bersama?" Tanya Sehun.

Baekhyun sampai tersedak karena pertanyaan Sehun.

"Bisa kau kecilkan suaramu itu euh? Kenapa kau harus membahas hal seperti itu di siang bolong begini euh? Kau mabuk yah?" Bisik Baek.

"Cepat jawab..." Sehun malah merengek seperti anak kecil.

"Aigo-Aigo! Arraseo-Arraseo. Ne-ne-ne! Lu pikir, gua dan Yoona berbagi apartemen dan tak pernah melakukan hal itu euh? Gua ini juga Namja Dewasa yang Manly" Oceh Baek.

"Apa kau sampai pada tahap &$@&)+(##-#2++'?" Bisik Sehun.

"Woahh, apa kau juga berpikir ingin membuatnya seperti Irene Nuna? Gua takjub dengan cara berpikir kakak beradik ini" Cibir Baek.

"Gua ngk pernah ngelakuin itu, elu mau gua dibunuh hidup-hidup sama Irene Nuna euh?" Bisiknya.

"Apa sekarang ada yang melakukan itu tanpa alat pengaman euh?" Sehun terlihat membela persepsinya sendiri.

"Apa kau membelinya?" Baek malah menggodanya.

Sehun membenturkan kembali kepalanya dan mendesah berat.

"Lupakan..." Oceh Sehun.

"Kau benar-benar melakukannya?" Tanya Baek.

"Aniya..." Teriak Sehun menyangkal.

"Eii... Keotjimal" Baek memasang wajah songong tak percaya padanya.

"Ho'oh! Tapi dia menahan tanganku untuk melepasnya..." Sehun akhirnya jujur karena tekanan dari Baek.

Baek lagi-lagi berdecak takjub sambip bertepuk tangan lalu memukul kepala Sehun dengan kesal.

"Apa gunanya otakmu itu euh?" Gerutu Baek.

"Lu mau tanggung jawab jika tiba-tiba..."

"Gua akan menikahinya detik itu juga jika itu sampai terjadi...." Sehun memotong perkataan Baek dengan semangatnya itu.

"Woahh, kalau Suho Hyung Namja kampret bermantelkan Dollar. Elu Namja bucin berotak jenius" Ledek Baek.

Sehun malah ngedumel sendiri dan merasa frustasi jika mengingat malam itu.

"Sekarang dia dimana?" Tanya Baek sembari menyeruput Kopinya.

"Dimana lagi kalau bukan digalerinya? Hari ini teman dokternya akan datang untuk dilukis" Cerita Sehun.

"Namja?" Tebak Baek

"Elu pikir gua bakal terdampar disini mendengar cerita membosankanmu itu kalau teman Dokter Hana itu cowok euh?" Oceh Sehun sewot duluan.

"Ya kali Cowok tampan..." Baek malah mengompori Sehun.

"Berhentilah mengoceh, sana kerja..." Sehun malah mengusirnya

"Kampret, sejak tadi dia yang mengoceh tentang Hubungan intim unfaedahnya" cibir Baek.

"Geunde Sehun'ssi! Kalau mendengar kata dokter, apa Chanyeol benar-benar menjadi dokter sekarang?" Tanya Baek lagi mengganti topik pembicaraan mereka.

"Entahlah!" Jawab Sehun.

"Tapi apa aku terdengar egois jika berharap dia tak pernah muncul dihadapan Hana?" Tanya Sehun balik.

"Love Or FriendShip" (Completed/End)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang