Chapter 3

13.9K 1K 92
                                    



"JELASKAN PADAKU APA YANG TERJADI ANTARA KAU DAN JAEHYUN! CEPAT JELASKAN!"

"Ada apa sih? Baru datang sudah teriak-teriak. Ini kantor bukan tempat karaoke." Taeyong menggerutu menatap Ten dengan tatapan kesal.

"Kau, ada hubungan apa dengan Jaehyun!"

"Tidak ada hubungan apa-apa."

"Tidak ada hubungan apa-apa pantatmu! Lalu kenapa kau berangkat bersama Jaehyun ke kantor? Menggunakan sepeda motor lagi. Kau lupa jika kau alergi menggunakan motor, hah?"

"Umm.. hanya ingin menikmati udara segar."

"Taeyong, jangan bilang kau mau jadi pelakor?"

"Tidak."

"Jangan bilang kau sudah tidak mencintai Jeno?!"

"Tidak. Itu konyol."

"Jangan bilang kau mulai menyukai Jaehyun?!"

"Tidak Ten. Kenapa sih kau semakin hari semakin cerewet saja."

Ten mendesah frustasi melihat ketenangan Taeyong. Apakah ia tak sadar akan rumor yang akan menyebar jika ia datang bersama Jaehyun seperti tadi? Kenapa Taeyong menjadi tolol seperti ini?

"Kau datang bersama Jaehyun Taeyong! Oke, mungkin tidak apa-apa jika kau datang bersama Jaehyun. Andaikan hanya datang bersama Jaehyun. T-tapi t-tapi tadi kalian bahkan menebarkan aura keromantisan sialan!"

"Hah? Kau ini bicara apa? Aku tidak mengerti. Aku ini dan Jaehyun hanya partner seks bodoh."

"Oh hanya partner seks. Hanya partner seks tapi Jaehyun sampai harus menggendongmu dengan bridal style dari parkiran menuju ruanganmu, begitu?"

"Um.. sebenarnya dari apartmenku ke parkiran Jaehyun juga menggendongku Ten." Taeyong membalas dengan tatapan polos.

"Lagi pula, pinggang hingga lubangku ngilu sekali! Jaehyun kemarin menggempur lubangku habis-habisan. Jadi yah, ku suruh saja dia tanggung jawab." Lanjutnya tanpa rasa bersalah.

"K-kau serius tidur dengan Jaehyun?" Ten menatap Taeyong dengan tatapan tak percaya. Tentu saja ia shock. Taeyong sudah mempunyai calon tunangan, sementara Jaehyun sudah beristri dan istrinya tengah hamil sialan!

Tapi— tapi bukan itu yang membuat Ten sangat shock. Yang membuat Ten sangat shock adalah; kenyataan bahwa Taeyong benar-benar selingkuh di belakang Jeno. Ten tahu, sangat tahu melebihi yang lain bahwa Taeyong itu tipikal orang yang sangat setia terhadap pasangannya.

Ten ingat waktu pertama kali Taeyong berpacaran dengan Jeno. Jeno merupakan adik kelas mereka. Ten pikir, Jeno termasuk kedalam golongan orang-orang yang akan ditolak ketika menyatakan cinta mereka pada Taeyong. Namun Ten salah. Taeyong dengan wajah datar mengatakan bahwa ia menerima Jeno. Ten tentu saja terkejut. Siapa yang tidak terkejut jika tadi malam sahabatmu menangis keras karena putus dari pacarnya, lalu paginya ditembak adik kelasnya dan BLAM. Ia menerimanya begitu saja.

Saat tiba dikelas, Ten menasehati bahwa tidak baik untuk mempermainkan perasaan orang. Apalagi menggunakannya sebagai pelampiasan. Tapi Taeyong dengan santainya menjawab bahwa ia bisa mencintai Jeno secara perlahan.

Dan ya. Ucapan Taeyong terbukti benar. Ten terkejut hanya butuh waktu 2 bulan, Jeno secara perlahan dapat membuat Taeyong melupakan mantan pacarnya, Eunwoo.

Tapi, saat hubungan Jeno dan Taeyong jalan bulan ke lima; Eunwoo tiba-tiba datang kembali di kehidupan Taeyong. Lelaki tampan itu menjelaskan mengap ia memutuskannya tanpa sebab. Dan Taeyong hanya menganggukan kepalanya.

Jika kalian tanya apakah Taeyong masih menyukai Eunwoo. Sepertinya jawabannya sudah jelas. Jawabannya adalah.. masih.

Ya, Taeyong memang masih menyukai Eunwoo.

Jadi, saat Eunwoo dengan romantisnya mengajak Taeyong untuk kembali bersama Taeyong senang. Karena mantannya rupanya masih menyukainya, sama seperti dirinya. Ten bahkan bisa melihat jika mata sahabatnya tengah berbinar.

Namun sayang, Taeyong bukan orang bodoh yang akan kembali kepada seseorang yang dengan mudahnya memutuskan ikatan mereka tanpa mau menjelaskan lebih dulu.

Tapi Taeyong tetap tersenyum manis saat Eunwoo mengatakan perasaannya didepan banyak orang. Well, lelaki ini suka sekali cari perhatian.

Ten melirik ke arah Jeno, yang menatap Taeyong dengan tatapan sendu. Matanya bahkan terlihat berkaca-kaca. Ten lalu memberitahukan keberaadan Jeno pada Taeyong. Yang dibalas dengan senyum misterius.

Kalimat Taeyong saat Eunwoo selesai dengan pidatonya, sangat membekas dalam benak Ten.

"Aku juga masih menyukaimu woo. Tapi tentu, aku tidak sebodoh itu untuk kembali padamu dan meninggalkan orang yang selalu menemaniku disaat aku terpuruk karenamu. Well, aku benci barang bekas. Aku juga benci apapun itu jenis perselingkuhan. Jangan kau pikir aku tidak tahu, wahai mantan kekasihku. Pai pai, sampah sepertimu tidak cocok dengan berlian sepertiku!"

"Aahh Jeno-ya! Aku memang masih sedikit menyukai Eunwoo, tapi aku tetap mencintaimu sayaangkuu~"

Taeyong berteriak dengan keras seraya berlari kecil menghampiri Jeno yang tengah mematung. Kemudian melompat dan dengan sigap, Jeno memeluknya.











Jadi tolong jelaskan.. sihir macam apa yang di gunakan Jung sialan Jaehyun untuk sahabatnya ini?

Bahkan mereka sampai melakukan seks dibelakang pasangan mereka. Ten mengerti saat Jeno membobol Taeyong untuk pertama kali, sahabatnya itu menjadi kecanduan.

Ia selalu haus akan belaian dan selalu ingin agar Jeno menggagahinya. Jeno? Tentu saja senang! Ia bahkan tak ada bedanya dengan Taeyong. Sama-sama kantong hormon!

Bahkan, meskipun Jeno sibuk karena harus ditugaskan perusahaan ayahnya di luar kota; mereka akan melakukan video call seks atau Taeyong hanya akan bermain dengan dildo dan vibrator ketika lubang analnya gatal.

Taeyong membenci perselingkuhan namun sekarang ia melakukannya. Ia juga dengan murahannya memberikan tubuhnya secara cuma-cuma untuk dinikmati Jaehyun. Ten merasa kepalanya pening memikirkan tingkah sahabatnya yang makin hari makin menjadi.

Ten sangat tak habis pikir dengan jalan pikiran sahabatnya. Mengapa ia rela tubuhnya dinikmati oleh orang yang bukan pasangannya. Ten rasa, Taeyong memang sudah berubah.

"Lee Taeyong.. aku kecewa padamu."

"Ten?"

Ketika tangannya mencapai knop pintu, Ten berbalik menatap Taeyong dengan tatapan nanar.

"Kau bilang, Jeno mati-matian berusaha agar ia bisa menjadi sepertimu agar kau tak perlu bekerja dan biarkan ia saja yang bekerja. Kemudian coba kau pikir, bagiamana perasaan Jeno saat tahu hal ini? Kalian bersama selama tujuh tahun Taeyong. Dan kau menyianyiakan tujuh tahun waktumu bersama Jeno dengan berselingkuh? Ku harap Jeno tak kecewa dan meninggalkanmu saat tahu kekasihnya bermain api dibelakangnya."

"Ten?"

"Ten!"

Tanpa mempedulikan teriakan sahabatnya,  Ten bergegas meninggalkan ruangan Taeyong dengan debuman keras di pintu.





Taeyong menggigit bibir bawahny untuk menahan tangis seraya menatap bingkai fotonya bersama Jeno.

"Jeno-ya.. apakah aku sudah sangat keterlaluan?"

"Aku hanya— hanya rindu sentuhanmu.."








TBC






Aku bukan penggemar sad end. Tapi lihat ini, kok jadi kepikiran bikin sad end ya😳

Pervert Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang