Jeno tertawa saat layar ponselnya menampilkan kekasih cantiknya yang tengah memasang raut wajah kesal."Uhhh sayangkuu~ jangan cemberut begitu, ini tugas dadakan dari Kakek. Jadi aku tak mungkin menolak."
"Aku marah!"
"Sayanggg.. jangan tekuk bibirmu begitu, lihat! Aku jadi tegang."
Jeno mengarahkan kameranya ke area selangkangannya. Dan menampakkan kejantanannya yang tegang tengah ia urut.
Taeyong mengerjapkan matanya. Jika melihat penis, ia selalu ingin benda panjang itu memasuki lubangnya. Tapi hari ini Taeyong tidak membawa dildo maupun vibrator. Lalu ia harus memasukkan lubangnya menggunakan apa?
"Ish! Jeno nakal! Yongie mau itu~"
"Yah.. aku juga ma—"
"Sangjanim! Rapat akan dimulai dalam 3 menit!"
"Tck sial! Ahh sayang peniskuu."
Jeno menampilkan raut wajah kesal saat harus memasukkan kembali kejantanannya.
"Haha! Itu karma untukmu. Salah siapa membuat yongie terangsang~"
"Hyunggg~"
"Sana rapat dulu." Ucap Taeyong. Tiba tiba ia membuka kancing bajunya dan menampilkan putingnya pada layar.
"Nghhh sini hisap puting yongie dulu. Eh? Tidak mau? Yasudah~" Ucap Taeyong seraya memasang raut wajah sensual dengan tatapan mengejek. Ia senang sekali bisa menggoda kekasihnya seperti ini.
Jeno menatap Taeyong sebal. "Awas saja jika aku pulang, akan ku tarik putingmu hingga lepas, yongie hyung~"
Jeno mencium layar ponselnya cepat sebelum mematikkannya. Ia menghela nafas mengelus kejantanannya pelan. "Sabar ya nak, kau psti ingin bertemu lubang hangat kesukaanmu kan? Nanti ya.. kita gempur habis-habisan sampai dia tidak bisa jalan khhhh.."
"Sangjanim! Anda hampir terlambat, ayo cepat!"
"Iya-iya bawel."
Jeno berjalan tergesa menuju ruang rapat seraya membenarkan pakaiannya. Ia juga mengusak rambut pirangnya sebelum kembali merapikannya.
"S-sangjanim, liftnya rusak. Jadi kita harus menggunakan tangga darurat."
Ucapan Jaemin seketika menghentikkan langkah lebarnya. Jeno menatap Jaemin dengan raut wajah horror.
"Tangga? Kau bercanda!"
"Tadi pagi tangganya saja baik-baik saja!"
Jeno menatap Jaemin dengan tatapan tak percaya. Jeno kemudian berjalan menuju lift yang telah diberi peringatan untuk memastikan.
"Tapi tadi ada salah satu karyawan kita yang terjebak lift, Sangjanim. Jadi liftnya sedang masa perbaikan." Jeno yang mendengarnya berdecak kesal. Ia kemudian mengubah arahnya munuju tangga darurat.
Sial! Ia sekarang berada di lantai dua belas dan ruang rapat ada di lantai dasar.
"S-sangjanim! T-tungu saya hah.. hah.. hah.."
"Kau bilang aku akan segera terlambat! Kau ini lelet sekali sih Jae."
Jeno berjalan tergesa tanpa menunggu Jaemin. Ia membuka pintu ruang rapatnya dengan keras dan mendapati ruangan itu masih kosong. Bahkan lampu dan acnya saja belum dinyalakan!
"JAEMIN!"
"I-iya sangjanim?"
"Kau bilang aku sudah terlambat? Tapi kenapa tidak ada orang disini hah?! Lampu dan acnya bahkan belum dinyalakan!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pervert Boss ✔
Fiksi PenggemarTaeyong hanya berniat bermain sebentar ketika kekasihnya jauh disana. Tidak lebih- Mungkin. WARN! BXB AREA