Chapter 4

12.5K 1.1K 88
                                    


"Sangjanim? Anda memanggil saya?"

"Hm.. aku sudah mentransfer uang untuk biaya persalinan istrimu. Jaa.. terimakasih atas kerja samanya Jaehyun-ssi." Ucap Taeyong tanpa menoleh. Lelaki mungil itu terlihat sangat serius mengerjakan laporannya.

"T-terima kasih sangjanim. Apakah ada hal lainnya yang perlu saya lakukan?"

"Hm.. tidak ada. Kau bisa keluar."

Jaehyun mengerjapkan matanya bingung.

"T-tidak ada?" Ulang Jaehyun hati-hati.

"Ya.. tidak ada."

"Ahh.. b-baiklah, saya pamit undur diri sangjanim. Terimakasih banyak sebelumnya." Balas Jaehyun sedikit lesu.

Lelaki tampan itu berjalan ke luar ruangan Taeyong dengan perasaan kosong. Jaehyun tak tahu mengapa ia merasa sangat kecewa. Jaehyun pikir, ia dan bosnya akan kembali memiliki malam-malam panas lainnya. Padahal, ia sudah menyiapkan pakaian ganti beserta ijin istrinya jika ia akan menginap di kantor lagi. Namun ternyata hal itu tak ada gunanya.

Tck! Sial! Kenapa Jaehyun harus kecewa? Bukankah ini memang rencananya?





"Bagaimana Jaehyun? Ada apa si bos cantik memanggilmu?"

"Ahh.. bukan apa-apa. Hanya tentang uang pinjaman untuk biaya persalinan istriku."

Entah mengapa, semangat yang tadinya berkobar hilang entah kemana. Padahal tadi pagi ia dan Taeyong baik-baik saja. Bahkan Taeyong sempat menciumnya cukup lama. Mereka akan naik ke tahap inti jika saja Taeyong tak harus menghadiri sebuah rapat.

Apakah.. apakah ciuman tadi pagi adalah salam perpisahan? Sial! Jika tahu akan begini, Jaehyun merayu Taeyong saja agar mau melakukannya lagi.

"Ohh.. akhirnya kau dapat pinjaman juga. Syukurlah.. tapi, kenapa suaramu terdengar tak bersemangat begitu? Jangan-jangan.. ada sesuatu antara kau dan si bos cantik ya? Pantas saja kau tadi menggendongnya begitu."

Lucas menaik turunkan alisnya menggoda Jaehyun. Ia sangat penasaran karena teman barunya itu berhasil menghebohkan seisi kantor dengan berangkat bersama serta menggendong bosnya.

Jika menggendong piggy back mungkin biasa. Tapi ini menggendong dengan bridal style lho! Bagaimana tidak jadi bahan perbincangan hangat coba? Si bos cantik itu terkenal galak dan cuek, kenapa ia mau sampai di gendong Jaehyun? Apalagi, status mereka sama-sama bukan single lagi.

Jaehyun menggaruk belakang kepalanya bingung. Ia reflek melakukan itu sebenarnya. Lagipula saat di apartemen Taeyong, Jaehyun juga melakukannya. Jadi, ia tak berfikir bahwa menggendong bosnya di kantor akan jadi bahan pembicaraan.

"Beruntung sekali kau Jaehyun, bisa jadi simpanan sang bos. Soalnya ku dengar ia cukup setia dan pemilih."

Ahh ya. Jaehyun hampir melupakan bahwa Taeyong telah memiliki kekasih. Bahkan, kurang dari satu bulan lagi mereka akan menikah. Kenapa ia begitu tolol hingga melupakan hal itu? Pantas saja Taeyong ingin mengakhirinya.





"Tenie, maafkan yongie ne? Yongie salah."

Saat ini Taeyong tengah membujuk Ten yang terlihat marah padanya. Taeyong tahu alasan Ten bisa seperti ini, Ten hanya khawatir padanya dan masalah yang Taeyong mulai ini mirip dengan masalah orang tuanya. Itulah mengapa Ten sampai terbawa emosi seperti tadi.

Pervert Boss ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang