saat ini, salah satu maid dari mansion lamanya datang menemui Dira
"non, kita pergi ayo non. Tuan sudah menyiapkan rumah untuk non"
"Dira sama siapa disana bi?"
"sama bibi non, sama kang Ujang juga"
"yauda bi, Dira mau"
saat sedang merapikan baju-bajunya, Cakra datang menemui Dira
"kamu mau kemana?"
"aku mau ikut bibi kerumah yang papa belikan. gapapa kan?"
"kamu beneran mau pindah? kenapa ga ditinggal disini aja?" tanya Cakra dengan wajah sendu
"Dira gamau ngerepotin keluarga Cakra, Dira gamau Cakra berantem sama adik Cakra"
"yauda aku akan ikut kamu pindah. Biar aku bisa jagain kamu"
"gausa Cakra, kan ada bibi dan mang Ujang yang nemenin Dira. Cakra disini aja"
Cakra menarik Dira kedalam pelukannya dan mengecup kening Dira "aku sayang kamu"
"Dira juga sayang Cakra"
setelah semuanya selesai, Dira pun pamit kepada keluarga Cakra
"tante, om, terima kasih ya sudah mengijinkan Dira tinggal disini. Dira pamit dulu"
"jaga diri kamu baik-baik ya nak. jaga kesehatan"
"iya om"
ibunya Cakra menarik Dira kedalam pelukannya "sering main kesini ya, tante pasti kangen sama kamu"
"iya tante, Dira pamit"
"Rita, semuanya, Dira pamit ya"
"bagus deh, nyadar diri juga akhirnya kalo disini cuma nyusahin dan jadi beban" ketus Rita
"Rita" tekan papanya Cakra
"yayayaya pa, sampai jumpa ya dan jangan balik lagi"
setelah Rita bicara seperti itu, Cakrapun datang
"uda?"
Dira mengangguk "he'um"
"yauda, kamu hati-hati ya, nanti aku main kesana oke. aku mau beresin baju buat ditaruh disana"
"iya, dahh Cakra"
setelah mencium kening Dira, Cakrapun menutup pintu mobilnya
"terus jaga Dira ya. Dia terlalu rapuh" papanya menepuk bahu Cakra
"iya pah. Cakra tau"
"kabarin mama terus ya tentang keadaan Dira"
"iya ma, nanti Cakra kasih tau"
"heran cewe manja gitu aja masih dipeduliin. Ga ada gunanya sama sekali" gumam Rita
"Rita lebih baik kamu diam kalo gamau kakak marahin" Rita memutar matanya malas dan meninggalkan Cakra
Didalam mobil, Dirapun menangis dalam diam
papa.. mama.. kenapa semua gasuka sama Dira, apa salah Dira ma.. pa.. Dira mau punya teman seperti yang lainnya - batin Dira
"non kita sudah sampai"
"oke bi"
merekapun menuruni mobil dan langsung masuk kedalam rumah
"rumahnya bagus ya bi"
"iya non, rumahnya bagus. Non suka?"
"suka bi, suka" jawab Dira antusias
"ayo kalo gitu kita masuk non"
saat sampai didalan Dirapun menjadi sedih karena melihat banyak foto keluarga mereka
"kalo non sedih, bibi bisa kok angkatin semua fotonya"
"jangan bi gausa, biar Dira bisa melihat papa dan mama jika Dira kangen" Dira tersenyum kepada bibi
"tapi non gaboleh sedih ya"
"iya bi siap, bi kamar Dira dimana?"
"kamar non ada diatas, balkon kamar non menghadap ketaman loh non"
"iya bi? aku mau lihat dulu ya bi. dadah bibi" jawab Dira antusias dan langsung berlari menuju kamarnya
"semoga non selalu bahagia ya, bibi selalu disisi non" gumam bibi
saat sedang makan malam, tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya
"non, ada den Cakra"
"suruh masuk aja bi"
"hei, kamu kok baru makan jam segini?"
"aku ketiduran" jawab Dira cengengesan
"kamu ini ya" Cakra mengacak rambut Dira
"aku taruh baju kekamar aku dulu ya"
"oke" Dira memberikan jempolnya kepada Cakra
sesudah makan, mereka menonton TV dengan Dira tidur dipangkuan Cakra
"Cakra nginep disini?"
Cakra mengusap rambut Dira "iya, aku nginep disinu semalam. Kan ini rumah baru, aku khawatir kamu ketakutan disini"
"makasih ya Cakra, mau nemenin Dira disini"
"iya sama-sama, Dira gangantuk? ini uda malam lho, tidur yuk"
"ayo, tapi Cakra mau ga nyanyiin lagu buat Dira?"
"iya nanti aku nyanyiin ya"
sesampainya dikamar Dira langsung tiduran lagi dipangkuannya Cakra
"ayo Cakra nyanyi"
"iya bawel" Cakra mencubit hidung Dira, membuat Dira mengerucutkan bibirnya
bahagianya diriku
telah milikimu
tak pernah ku meragutak lagi ku mencari
cinta selainmu
takkan kutinggalkan kamujika ku dapat menata jalanku
kuingin kau selamanya dengankuengkau wanita tercantikku
ku ingin kau tau
maukah kau jadi teman cintakusaat melihat Dira sudah tertidur, Cakrapun memperbaiki posisi tidur Dira
"selamat tidur sayang, semoga mimpi indah. Aku akan selalu disamping kamu sampai kapanpun. aku mencintaimu" Cakra mengecup kening Dira sayang, setelahnya Cakra kembali kekamarnya untuk tidur
*****
tbc
terima kasih sudah membaca ceritaku
dan terima kasih untuk votenya
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up (COMPLETE)
Short StoryArdira Puri Adinda seorang anak SMA kelas 12 yang sangat manja dan semua keinginannya harus dipenuhi, harus hidup mandiri, karena sudah 2 bulan, ayahnya meninggal karena penyakit. Ardira hanya hidup dengan keluarga Gilang Cakra Putra, temannya sejak...