"sayang, besok lusa aku ada acara camping, kamu gapapa kan dirumah sendiri?" Cakra menarik Dira kedalam pelukannya dengan posisi bersandar disofa
"berapa lama kamu disana?"
"dua hari sayang"
"oke gapapa, tapi kamu kabarin aku ya"
"iya pasti kok, kamu jaga diri baik-baik ya dirumah"
"kamu juga ya, jaga kesehatan"
"siap sayang, tidur yuk, besok kan aku bangun pagi"
"oke selamat malam" Dira mengecup pipi Cakra yang dibalas Cakra mengecup kening Dira
"malam sayang"
Besok paginya Dira mengantarkan Cakra kesekolahannya
"kamu hati-hati ya" Dira merapikan jaket yang dikenakan Cakra
"iya sayang"
"ehh ada si manja, ups" teman-teman Cakra mentertawakan Dira
"pergi lo semua, sayang jangan dengerin mereka ya"
"gapapa kok Cakra" Dira tersenyum manis, yang malah membuat Cakra merasakan sakit didalam hatinya
"aku sayang kamu" Cakra memeluk Dira erat dan mengecup pelipis Dira
"Dira juga sayang Cakra"
"yauda aku pergi dulu ya"
"dahh, hati-hati ya" Dira melambaikan tangannya kepada Cakra yang berjalan menuju bis
Setelahnya Dira pulang dan melihat Rangga yang ada didepan rumahnya
"haii sayang" Rangga mengecup puncak kepala Dira
"hallo kakak, kakak mau ngapain?"
"kakak mau nitipin Diba, kakak mau pacaran, gapapa kan?"
"gapapa dong kak, malah bagus jadi Dira ada temennya" pekik Dira semangat sambil bertepuk tangan
"yauda kakak titip Diba ya"
"oke kak, dadahh" Dira melambaikan tangannya kepada Rangga
**
Hari ini adalah hari kepulangan Cakra, Dirapun meminta bantuan Diba dan Rangga untuk menemaninya belanja di super market
Setelahnya mereka pulang untuk bersiap untuk memasak
"makasih ya kak, uda nemenin Dira" Dira merangkul lengan Rangga
"sama-sama cantik" Rangga mengecup kening Dira
"ayo masuk, kita masak"
"ayo" merekapun masuk sambil bercanda
Sedangkan diujung jalan, seseorang melihat mereka dengan senyum liciknya
"tunggu tanggal mainnya sayang" gumam orang tersebut
Sedangkan ditempat Cakra, mereka semua sudah dibis untuk pulang kerumah masing-masing
Saat dipertengahan jalan, Cakra mendapat pesan yang membuat ia mengeraskan rahangnya emosi
"brengsek" Cakra mengepalkan tangannya erat dan memejamkan mata untuk menghilangkan emosinya
Sesampainya disekolah, Cakra langsung menuju rumah Dira, Cakra mengetuk-ngetuk pintu rumah Dira dengan cepat dan keras
"Cakraaa, aku kangen kamu" Dira memeluk Cakra, tetapi Cakra menarik tangan Dira dengan kasar, lalu menutup pintu dengan kencang
Cakra menarik tubuh Dira dan didudukkannya kesofa
"Cakra kenapa?" Dira menatap Cakra takut, karena Cakra sungguh menyeramkan
"maksudnya apa ini hah?!" bentak Cakra
"maksud apa Cakra?"
"gausa pura-pura bego kamu" bentak Cakra lagi
"tapi Dira ga ngerti" ucap Dira dengan air mata yang mulai mengalir
"ini apa hah?" Cakra melemparkan hpnya kepada Dira
"Cakra" Dira memandang Cakra takut
"jadi gini kelakukan kamu hah?! Kalo ga ada aku, kamu sama cowo lain iya? kamu selingkuh dibelakang aku hah?! JAWAB" hardik Cakra
"Cakra, Cakra salah paham hiks.. hiks.."
"gausa nangis kamu"
"biar Dira jelasin dulu, Dira mohon" Dira memegang kaki Cakra
"gaperlu, semuanya uda jelas, aku. mau. kita. putus" perkataan Cakra membuat Dira menegang
Dira menggelengkan kepalanya keras " ga Cakra ga, Dira gamau Cakra"
"aku ga butuh persetujuan kamu. Mulai sekarang, gausa ganggu aku" Cakra pergi dari rumah Dira, dengan Dira yang mengejarnya dari belakang
Setelah Cakra menghilang dari pandangannya, Dirapun masuk kedalam kamar dan mengunci pintunya
Dira duduk dibelakang pintu kamar dan menenggelamkan wajahnya dilutut
"kenapa hiks.. Cakra pergi hiks.. Cakra janji ga akan tinggalin Dira, tapi kenapa Cakra pergi hiks.. hiks.. Dira butuh Cakra, kalo ga ada Cakra siapa yang nemenin Dira hiks.. kenapa Cakra marah sama Dira dan gamau denger penjelasan Dira hiks.."
"Dira sayang sama Cakra"
Sedangkan Cakra melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, setelahnya menepikan mobilnya dijalan sepi
"kenapa kamu lakuin ini Dira, apa salah aku" Cakra memukul stir mobilnya, matanyapun menitihkan air
"aku sayang sama kamu Dira, kenapa kamu lukain aku, rasanya sakit" Cakra menepuk-nepuk dadanya
"aku harap semua ini ga bener, biarin aku tenangin diri dulu. Maafin aku sayang" Cakra menangis tersedu-sedu
*****
tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Give Up (COMPLETE)
Short StoryArdira Puri Adinda seorang anak SMA kelas 12 yang sangat manja dan semua keinginannya harus dipenuhi, harus hidup mandiri, karena sudah 2 bulan, ayahnya meninggal karena penyakit. Ardira hanya hidup dengan keluarga Gilang Cakra Putra, temannya sejak...