Part 10 - Normal

82 4 0
                                    

Mereka sedang bersantai dikamar Dira sambil menonton dengan Dira yang menyandar didada Cakra "sayang, mau jalan-jalan ga?"

"kemana?"

"kamu mau kemana?"

"kemana aja boleh?" Dira mendongakkan wajahnya ke arah Cakra

"boleh sayang" Cakra mengecup hidung Dira

"hem, aku mau ke... terserah Cakra aja deh" plin plan Dira

"labil banget sih kamu" Cakra menggigit hidung Dira gemas

Dira memukul lengan Cakra "ihhhh sakit Cakraa" teriak Dira

Cakra tertawa melihat Dira cemberut "hahaha maaf sayang maaf" Cakra mengecupi hidung Dira

"gamau" Dira melipat kedua tangannya didada

"gemesin banget sih" Cakra menggemas Dira dalam pelukannya

"sakit Cakraaa" Dira menggigit pipi Cakra, bukannya kesakitan, Cakra malah terkekeh

"ayolah jalan aja, keburu malem nanti"

"ayo"

Merekapun pergi menuju mall untuk menghabiskan waktu mereka, sesampainya di mall, mereka mengelilingi mall untuk melihat-lihat jika ada yang ingin di beli

"sayang, kamu mau beli apa?" Cakra merangkul mesra pinggang Dira, Dirapun juga merangkul pinggang Cakra

"hm" Dira mengetukkan jarinya didagu sambil memandang atas, membuat Cakra tersenyum geli melihatnya "aku mau es krim" pekik Dira senang

"baiklah tuan putri"

Saat mereka sedang makan es krim, mereka bertemu dengan Rita dan teman-teman Cakra

"oh jadi ini yang bikin kakak ga pulang?"

"jadi karena dia, lo gamau maen sama kita lagi bro"

"jaga omongan kalian" geram Cakra

"emang kenyataan kok, kan gara-gara di-"

"RITA!!" bentak Cakra, Dira langsung memeluk lengan Cakra

"Cakra udah" bisik Dira

"puas lo bikin gua dimarahin kakak gua sendiri"

"ayo sayang kita pulang aja" Cakra berdiri dan menarik tangan Dira lembut, Dira menatap mereka semua, seolah dengan tatapannya Dira mengucapkan maaf

"Cakra, maaf ya karena Dira, Cakra jadi marah" ucap Dira saat mereka sudah dimobil dan meninggalkan mall

"bukan salah kamu sayang" Cakra mengusap rambut Dira lalu mengambil tangan Dira dan mengecupnya

"aku yang minta maaf, padahal aku ajak kamu jalan biar kamu seneng, tapi kamu malah sedih"

"engga kok, aku gapapa Cakra"

"Cakra engga pulang kerumah?"

"engga, aku akan tetap nemenin kamu disini. Lagian papa dan mama aku uda ijinin kok"

"kalo Cakra mau pulang gapapa kok, Dira kan ada bibi dan mang Ujang"

"ga sayang, aku akan nemenin kamu dan tinggal dirumah kamu"

"makasih Cakra"

"sama-sama sayang" Cakra menarik Dira dan meletakkannya didadanya, sebelah tangannya ia rangkul bahu Dira

"Cakra kok wangi sih" Dira mengendus-endus dada dan leher Cakra

"Dira diem geli" Cakra berusaha menjauhkan kepala Dira

"hm wangi hm"

"Diraaa" rengek Cakra, Dira terkikik geli

"iya, iya Dira berhenti" Dira memeluk Cakra erat dan menenggelamkan wajahnya didada Cakra

"ngantuk ya?" Cakra mengecup puncak kepala Dira

"engga, cuma mau cium wangi Cakra, enak tenang"

"Cakra"

"hm" Cakra bergumam tidak jelas, karena Cakra menenggelamkan sebagian wajahnya kepuncak kepala Dira

"Cakra cita-citanya apa?"

"aku mau jadi pilot"

"jangannn" rengek Dira

"kenapa emangnya?"

"nanti Dira kesepian kalo Cakra kerja"

"terus Dira maunya Cakra jadi apa?"

"jadi CEO aja oke"

"amin sayang" Cakra mengecup kepala Dira "Dira mau jadi apa?"

"Dira mau jadi istri dan ibu dari anak-anak Cakra" Dira senyum lima jari

Cakra tersipu malu mendengar jawaban Dira, membuat pipinya merona merah "aku akan wujudin itu nanti"

"kenapa ga sekarang?"

"aku belum punya penghasilan, nanti kamu sama anak kita makan apa nanti hm" Dira tersipu mendengar kata anak kita

"oke deh, Dira akan nungguin Cakra sampai Cakra sukses, Dira doain Cakra cepet suksesnya" ucap Dira menggebu-gebu

"amin sayang"

terima kasih Tuhan, Engkau membuat Dira menjadi wanita yang mudah ceria kembali, tetap buat ia selalu berada disisiku Tuhan, aku mencintainya - batin Cakra

*****

tbc

Give Up (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang