[part 16]

2.2K 156 55
                                    

"Izumi, kau diman..." ketika mencari Kyouka, Chuuya melihat pemandangan mengesalkan didepannya.

Kyouka sedang memeluk Atsushi, Chuuya undur datang mencari Kyouka. Dirinya mulai tidak enak melihat bahwa Kyouka sepertinya akan menghancurkan hubungan yang hampir hancur, Atsushi dan Akutagawa.

"Ada apa Chuu?" tanya Dazai datang dari belakang. "Lupakan, siapkan dirimu untuk berdoa nanti." Chuuya pergi. Dazai mencari masalah.

"Apa aku bau?" menciumi pakaiannya lengkap, kemudian melirik berbagai arah, melanjutkan mencari masalah.
"Eh?" tentu sekarang ia tahu masalahnya.

Di dekat gerbang, ia juga melihat pemandangan jelek. Setelah itu, Dazai menyusul Chuuya yang nampak sedih. "Apa kau sedih Chuu?" tanya Dazai lanjut berjalan bersama kekasihnya. "Memangnya keliatan?" tanya balik Chuuya, menunduk.

"Ya, jika kau mau membantu hubungan orang lain, bantu saja. Aku juga akan di keputusanmu." Dazai menenangkan. "Jika sudah tahu masalahnya, bantu juga dong!" kesal Chuuya.

"Hmm... Sip-sip aku tahu caranya." bukannya melirik ke Chuuya, Dazai melihat ke arah Kouyou yang duduk rapi di tempat perjamuan.

***

"Atsushi-kun!" panggil Dazai membawa banyak barang, dan berjalan ke arah Atsushi. "Eh? Ah kakak kelas ya? Ada apa senpai?" tanya Atsushi setelah melepas Kyouka sedikit kasar, risih tidak kenal.

"Panggil saja aku Dazai. Bisakah kau membantuku membawa barang ini?" tanya Dazai gemetaran, tentu dibuat-buat. "Tapi Dazai san. Atsushi kun kan baru saja sak--" Kenji ingin menjawab, tapi terpotong oleh Chuuya yang membekap mulutnya.

"Memangnya kenapa? Aku pemimpin kuil ini. Jadi aku yang berhak memutuskan." tatapan penuh bunuh dari Chuuya.

Saat itulah Ranpo yang asik membaca buku karya Poe mulai merasa sedikit aneh mendengar obrolan tersebut.

"Pemimpin kuil? Ah jadi begitu." Poe menunjuk-nunjuk. "Apanya yang begitu?" tanya Chuuya kesal.

"Ketika kita berjalan ke taman bermain saat musim panas dulu, Chuuya san menyuruh Kyouka chan untuk diam, dengan tiba-tiba. Padahal Kyouka chan mau memberi tahu ita kalau Chuuya san salah satu dari ketiga pemimpin kuil Izumi." pendapat Poe panjang. "HEE?! BENARKAH ITU CHUUYA SAN?!" Tanizaki riang, setengah terkejut.

"Tch, memangnya kenapa kalau aku salah satu pemimpinnya? Aku hanya tidak ingin terlalu dihormati seperti dua pemimpin lainnya. Tidak nyaman tau." Chuuya membuang muka.

Di saat yang bersamaan, Akutagawa dengan kimono biru tuanya memasuki gerbang. Ia berjalan sambil celingak-celinguk, kemudian pergi melewati kedelapan anak yang mengobrol di depan gerbang.

"Atsushi kun jadi membantuku atau tidak?!" Dazai memberi aba-aba untuk Chuuya, dimana Chuuya meliriknya kemudian pergi menemui Akutagawa. "Ah?! Maaf-maaf!" jawab Atsushi mengambil beberapa tumpuk kardus.

Ketika gerbang mulai sepi, Chuuya mendekati Akutagawa dan berbisik sesuatu padanya.

"Ryunosuke!" panggilnya, membuat Akutagawa menoleh.

Mungkin yang Akutagawa sedang fikirkan adalah, "Hm? Tidak penting, sudahlah."

"Beraninya dia mengabaikanku?!" batin Chuuya kesal. Chuuya pun berlari kemudian menarik pundak Akutagawa.
"OI RYUNOSUKE! DENGERKAN BAIK-BAIK!"

"Jangan menggangguku! Pergi sana."Akutagawa menepis tangan Chuuya. "Beraninya seperti itu padaku?! BANTU AKU SEBENTAR! AMBILKAN BEBERAPA KARDUS DI GUDANG! INI PERINTAH!"

"Heh?! Memangnya kau siapa mengaturku seenaknya..." Akutagawa melihat sekeliling. Para prajurit, dayang, dan Kouyou menatapnya. Chuuya malah menyengir.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BURIED (Funfiction Bungou Stray Dogs ) [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang