[part 7]

1.8K 196 52
                                    

Tak terasa musim panas tiba. Sepulang 2 hari di pantai, sekolah akan memberikan liburan musim panas, sebelum ujian tengah semester.

Hari ini adalah awal musim panas. Kunjungan di pantai akan berangkat 10 menit lagi. Tapi Atsushi belum juga menampakkan batang hidungnya di halaman sekolah.

" Bagaimana? Kau bisa menghubunginya?" Tentu kelima temannya khawatir. Sudah 1 minggu lalu semenjak ia mencari uang dengan cara luar biasa dari Ranpo, ia sibuk belajar untuk ujian tengah semester yang padahal masih beberapa minggu lagi.

" Apa ada yang terjadi padanya?" Akutagawa gelisah. Seandainya ia tahu rumah Atsushi, mungkin ia akan menghampirinya tadi pagi.

" Cepat berkumpul! Kita akan berangkat!!" Teriak Kunikida, sang sekertaris osis menyuruh adik kelasnya yang berpencar itu bersatu dan berbaris. " Senpai!! Tunggu sebentar! Atsushi-kun belum datang!" Tanizaki berlari menghampiri Kunikida dan berteriak sedikit keras kepadanya.

" Hey! Hey! Kita bisa terlambat!" Kunikida mengelak, ia harus disiplin sebagai panitia disini. Tapi apakah kedisiplinannya itu membuat ia lupa akan perasaan? " Tapi senpai! Tunggu Atsushi-kun 5 menit lagi!" Bantu Kenji.

" Kalian pergi saja! Kita hatus berangkat sekarang!" Chuuya menyela. Mendorong kedua adik kelasnya sedikit kasar dan berdecih lirih. " Tunggu sebentar lagi." Akutagawa menggenggam pergelangan Chuuya dan menatapnya sinis. Kebetulan Dazai yang tengah rehat didalam bus melihat pemandangan penting dibawahnya.

" Kau mau kupukul lagi ha--" Belum menghabiskan kaliamatya, Dazai menepuk Chuuya lembut, Chuuya pun menengok. " Kita akan menunggunya sebentar." Keputusan Dazai yang ditetapkan sesingkat itu membuat Kunikida maupun Chuuya tidak bisa mengelak.

" Tch. Baiklah, kita tunggu mochi itu datang." Panggilan yang Chuuya berikan kepada Atsushi karena hati Atsushi yang baik selembut mochi sangatlah unik dan lucu. Chuuya pun membuka hatinya dan mengikuti perintah ketua osis gila satu ini.

***

" HOSH! HOSH! HOSH! KENAPA BISA KESIANGAN SIH!!! INI KAN SUDAH LEWAT 5 MENIT!!! HANDPHONKU MATI JADI TIDAK BISA NYALA MAUPUN DIHUBUNGI!!! AKU HARAP MEREKA MASIH MENUNGGU!!!" Itulah alasan Atsushi terlambat. Ia tidak sabar menunggu hari ke pantai tiba hingga tidur kemalaman.

Namun sekolah sudah sepi. Mereka sepertinya sudah berangkat dahulu. Atsushi berhenti sambil mengatur nafas, kemudian menunduk. Ia duduk dipinggir gerbang dan sedikit-sedikit meneteskan air mata.

Tapi seseorang mengulurkan tangan kepadanya. Membantunya untuk berdiri dan tidak menyerah begitu saja.

" Akuta-kun!" Ucap Atsushi mendongak keatas. Dilihatnya Akutagawa yang ngos-ngosan dengan sedikit darah di kepalanya. " Ayoh... Berangkath..." Tawar Akutagawa dengan wajah penuh keringat.

Atsushi melamun sebentar, kemudian mengusap air matanya dan menerima tawaran Akutagawa. Tak salah jika Atsushi mencintai Akutagawa. Ternyata Akutagawa adalah anak yang sangat baik. Ia rela keluar dari bus yang tengah melaju cepat demi menghampiri Atsushi yang terlihat duduk terisak dipinggir gerbang.

Bus pun berhenti 5 menit untuk mengobati Akutagawa. Banyak sekali halangan untuk berangkat liburan kali ini. Dan itu karena Atsushi.

***

" Huk--" Inilah yang dibenci Chuuya ketika liburan. Mabuk. Maskernya ketinggalan di rumah karena Dazai menelfonnya tiada henti dan menakut-nakutinya kalau bus akan berangkat sebentar lagi. Padahal jam masih menunjukkan pukul setengah enam pagi atau bus berangkat satu jam setengah lagi. Dasar mengesalkan

" Wah, wah, kau mabuk darat rupaya Chuuya." Mori, atau sang kepala sekolah mengejek." D-diam! huk!" Masih sesegukan ingin muntah, Dazai membopongnya ke tempat duduk.

BURIED (Funfiction Bungou Stray Dogs ) [hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang