Is This My Man? ( Completed )

6

Irene sampai di bandara Incheon sebelum mendarat dia sudah memberi kabar pada bibinya dan kata bibinya Irene akan dijemput oleh kedua anaknya yaitu Kang Daniel dan Ong Seongwu umur kedua anak bibinya itu lebih tua darinya Irene tidak mempunyai kontak keduanya dan sudah lama tidak bertemu jadi dia berusaha untuk mengingat wajah kedua saudaranya itu saat sudah dipintu keluar dia seperti melihat tulisan namanya.
'Adik ku Irene Mardinata' dengan sedikit ragu Irene menghampiri kedua orang itu.

Irene Pov
Kali ini aku berlibur dirumah bibiku.
Bibiku ini dulu tinggal di Bandung tapi sekitar 6 tahun lalu suaminya dipindahkan ke Korea jadilah sekarang mereka tinggal di Korea, sekarang ini aku sedang mencari kedua saudaraku anak dari bibiku sudah lama aku tidak bertemu dan aku juga lupa untuk meminta kontak pada bibiku saat sudah dipintu keluar aku mencari orang yang mungkin aku sedikit ingat dengan wajahnya sampai mataku melihat ada tulisan 'Adik ku Irene Mardinata' aku ragu untuk menghampiri namun tulisan itu untukku.

"Annyeong haseyo" Irene mulai menyapa kedua lelaki yang umurnya mungkin 25 atau 26 tahun lalu lelaki itu menatapnya.

"Apa kamu Irene?" Lelaki yang berambut blonde itu bertanya padaku

"Ah ne"

"Berbicara bahasa Indonesia saja rene apa kamu tidak mengingat kita?"

Lelaki yang berambut hitam juga bertanya padaku.
Aku lupa jika mereka bisa berbicara bahasa Indonesia.

"Aku lupa kalo kakak bisa bahasa Indonesia karena kita sudah lama ga ketemu"

"Tak apa rene panggil kita oppa karena sekarang kamu sedang di Korea masih ingat nama kita kan?"
Aku mulai berpikir dan mengingat nama mereka berdua.

"Kak Daniel dan kak Ong kan?"
Kedua lelaki itu menganggukan kepalanya.

"Disini biar kopermu oppa bawakan apa kamu bawa makanan dari Indonesia rene?"

"Aku membawa mie, rendang, kerupuk, dan sambal kak"

"Wah udah lama ga makan rendang"

"Sama tadinya liburan musim dingin ini gua mau ke Jakarta eh rene kesini"

Awalnya aku sedikit canggung karena sudah lama tidak bertemu sebenarnya aku begitu lengket dengan mereka mungkin karena aku sudah dianggap seperti adiknya tapi lama kelamaan kecanggungan ku mulai hilang karena mereka berdua terus mengajakku ngobrol dan membuatku nyaman seperti dulu.

"Gimana dek kuliahnya?"

"Lancar kok kak niel"

"Kamu libur berapa lama?"

"Sekitar 3 bulan kak"

"Lama juga yaa tenang kamu dateng ke tempat yang tepat buat liburan kita berdua siap jadi tour guide buat kamu"

Aku hanya tertawa ketika kak Ong ngomong kayak gitu aku yakin liburan semester ku tidak akan mengecewakan.

"Oh iya line kamu ganti ya dek?"

"Iya kak waktu itu hp aku rusak jadi terpaksa aku ganti"

"Nih tulis id line kamu"

"Kak mau ajak aku ke tempat bagus di Korea ga?"

"Mau kemana kamu kita bakal anterin"

"Emang kak niel dan kak ong ga kerja?"

"Tenang kapan pun lu mau pergi pasti kita temenin"

"Ga ngerepotin gitu kak?"

Kak niel dan kak ong tertawa setelah aku mengatakan itu.

"Kamu masih kayak dulu yaa masa sama adek sendiri ngerepotin yaa enggalah princess ku"

"Rene udah gede niel pasti ga mau dipanggil princess lagi"

"Eh kata siapa lu sok tau banget"

"Coba lu tanya masih mau ga dia dipanggil princess sama kita"

"Gimana dek masih mau dipanggil princess kan?"

"Masih kok kak tenang aja aku aja kangen sama panggilan itu kakak juga udah lama ga pulang ke Jakarta kata bunda sibuk pacaran"

"Kak ong tuh pacaran mulu"

"Lu ngardus mulu"

"Seenggaknya gua ga bikin baper"

"Dih ngaca sebulan lalu cewek kerumah nangis itu lu yang bikin nangis kan?"

"Ngaco dia fans gua"

Begitulah kedua saudaranya itu selalu ribut dimanapun dan kapanpun Irene tidak kaget dengan hal itu justru momen seperti itu yang dia rindukan dari mereka berdua. Jarak bandara ke rumah bibi Han ini cukup dekat tapi karena macet jadi cukup lama untuk sampai kerumah. Saat lampu merah aku seperti melihat Suho di dalam mobil.

"Sebenernya dia ngikutin aku atau gimana sih ga di Jakarta ga di sini ketemu terus" Guman ku sambil melihat Suho.

Hai hai hai jangan lupa vote yaa 💓

Dapet salam dari kak niel dan kak ong