Part 9

206 30 7
                                    

Hari menjelang pembukaan Ikea semakin dekat, begitu juga hari dimana Irene berada di Korea akan semakin sedikit. Irene kini tengah focus di ruangannya, membaca sebuah artikel online terbitan majalah bisnis Korea namun berbahasa inggris.

Tentu saja Irene membacanya dengan tangan yang merentangkan koran lebar lebar dan menggunakan kacamata untuk bantuan membaca.

Disebutkan disana jika Ikea Korea akan segera dibuka, dan banyak yang menaruh perhatian akan hal ini. karena ini adalah project baru yang dilakukan oleh Irene. Meskipun sifatnya adalah warisan dari Henry yang kini mengurus area Eropa.

Hal ini membuat Irene sedikit gugup, hingga ia pun memanggil Ayu untuk menanyakan kabar lebih lanjut mengenai perkembangan system yang tengah di rombak ulang oleh Choi Tech itu.

Maklum saja, selama ini Golding Group hanya menggunakan system buatan Lynch Tech, dan ini pertama kalinya ia harus menghadapi masalah perihal system operasi perusahaan mereka.

Berhubung Direktur Oh, kolega sekaligus direktur Ikea Korea, memiliki perjanjian selama perusahaan milik Golding Group berada di Korea, mereka harus menggunakan system buatan orang Korea.

Hal itu tidak dianggap masalah bagi Golding Group. Selama system tersebut mampu menyelaraskan dan tidak membuat hasil dan data data yang ada menjadi berantakan.

Faktor lain yang membuat Golding Group menyetujui Ikea Korea menggunakan sistem besukan Choi Tech adalah karena Eva, sahabatnya, mengatakan jika ia tengah mempertimbangkan untuk membeli saham milik Choi Tech.

Tentu saja, hal itu secara otomatis membuat Choi Tech akan berada dalam pengawasan langsung Lynch Tech.

Ayu dengan tenang dan baik menjelaskan pada Irene, jika pagi ini Choi Siwon akan datang ke kantor dan menemui Irene bersama tim nya, sebelum meeting diadakan siang hari. Ayu juga menyebutkan jika Irene harus melihat system baru ini bekerja nantinya, karena jika ada yang ingin dirubah bisa segera diselesaikan dengan cepat.

Mendengar hal ini membuat Irene menganggukkan kepalanya mengerti. Kini Irene tengah menyenderkan kepalanya ke bangku yang ia duduki. Helaan nafas berat seolah memberikan penjelasan jika saat ini ia tengah memikirkan sesuatu dengan sangat serius.

"Kamu tahu? Mengurus Regional Eropa lebih enak dibanding Regional Asia. Sudah setengah tahun aku berada di Asia dan tubuhku terasa sangat lelah" kata Irene sambil memejamkan matanya.

"Itu karena semua yang berada di Eropa sudah sinkron dan sesuai dengan keinginanmu. Kamu bisa lebih santai."

"Benar, setidaknya pikiranku lebih santai, meskipun kerjanya gila gilaan, tapi pada akhirnya akan bisa sesuai ekspektasi kita" kata Irene.

"Nanti di Asia juga begitu, bersabarlah. Abang dan Dato Tua, hanya ingin kamu berada di Asia. Sementara mengurus administrasi Asia yang masih urakan ini, mereka berdua lebih tenang jika kamu berada di KL" jawab Ayu menyemangati.

"Ya aku mengerti itu"

"Aku jadi teringat seseorang yang workaholic sampai sampai disuapi makannya karena terlalu sibuk bekerja" kata Ayu.

"Kau menyindirku?"

"Tentu. Ini peringatan dini dariku. Jangan sampai Dato Tua tahu jika madam sering skip waktu makan dan memilih berkutat dengan pekerjaan" jawab Ayu lugas.

Irene memutar matanya, malas.

"Dia tidak akan tahu jika tidak ada yang memberitahu"

"Kalau begitu, buatlah agar aku tidak memberitahunya dengan cara makan teratur. Ingat jika kamu memiliki maag kronis" kata Ayu tegas.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang