Extra Part

338 31 7
                                    

"Tiffany, bisakah kau diam dan tidak berjalan jalan seperti ini?" kata Taeyeon pusing.

Eva yang jengah akhirnya berjalan menuju Tiffany dan menarik pundak wanita itu. Dia mendudukkan Tiffany, meskipun sedikit kesulitan karena gaun pengantin yang sedikit heboh. Tiffany baru akan berdiri, namun Ayse sudah melotot protes sehingga membuatnya duduk kembali.

"Mom, its the time" kata Daniel saat membuka pintu ruangan mereka semua berada.

Di sisi lain, Siwon sudah bersiap didepan altar menunggu Tiffany. Dia mengusap usap tangannya karena gugup, Tiffany sebentar lagi akan keluar dengan Henry yang membawanya. Dibelakangnya, sudah duduk kerabat dekat dan juga sahabat sahabat mereka. Seperti yang direncanakan sebelumnya, tidak akan ada pernikahan besar. Cukup berjanji dihadapan Tuhan dan disaksikan oleh orang terdekat mereka saja, sudah cukup. 

Mereka tidak mau ada kehebohan apalagi liputan dari media yang justru akan membuat jengah keduanya. Tiffany dan Siwon, dua orang yang sama sama tidak menyukai perhatian lebih. Dua orang yang pada awalnya hanya bersahabat tanpa menyadari jika mereka memendam perasaan sama. Tidak ada media yang mengetahui mengenai pernikahan keduanya, karena mereka menutup rapat hal ini.

Juga karena tamu undangan adalah teman dekat dan keluarga dekat mereka, tidak sulit untuk meminta mereka berjanji untuk tidak memberitahu media atau orang lain. Lagipula, sikap Tiffany sudah jelas, lebih baik mengikuti katanya jika tidak ingin menerima kemarahannya.

Butuh waktu lama untuk membuat mereka sadar, bahwa mereka memang digariskan untuk hidup bersama. butuh waktu lama untuk membuat mereka sadar, jika mereka saling membutuhkan dan saling ketergantungan satu sama lain.

"Ready?" Tanya Henry, dia mengaitkan tangan adiknya pada lengannya.

Belum sempat Tiffany menjawab, pintu terbuka. Para kerabat dan tamu undangan semua berdiri dan menatapnya. Membuatnya ragu untuk berjalan karena gugup.

"Abang disini, jangan takut. Tersenyumlah dan kita berjalan bersama" kata Henry menyemangati adiknya.

Tiffany masih diam terpaku melihat sekelilingnya, membuat Henry menepuk punggung tangan adiknya.

"Look, they are happy to see you here. Lets walk with me, abang mengantarmu pada calon suamimu" kata Henry tersenyum menunjuk sekeliling mereka.

Akhirnya mereka berjalan dengan perlahan.

"Smile baby, thanked them" kata Henry berbisik.

Tiffany menuruti kata kata abangnya, dia melihat sahabat sahabatnya yang sudah berada didalam gereja. Semua menatap bahagia Tiffany dan Henry yang berjalan, dengan mata dan ucapan pelannya, Tiffany berterimakasih pada semua undangan. Hingga mereka tiba hingga baris pertama, Tiffany melihat Danirl yang tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Siwon kemudian datang untuk menjemput Tiffany, dia tersenyum. Meminta tangan Tiffany dari Henry.

"You take care of her and Daniel, otherwise i will find you and i will kill you" kata Henry.

Henry sangat emosional saat itu, karena ini adalah hari penting untuk adiknya. Dimana seharusnya, Michael yang berada disamping adiknya. Siwon tertawa dengan pelan, matanya pun ikut berkaca kaca karena ucapan sinis Henry. Beberapa undangan, seperti sahabat sahabat Tiffany dan Siwon yang berada didekat altar tertawa mendengar ini.

"You can find me anywhere but one thing for sure that i will make them happy Abang" kata Siwon.

Henry kemudian menatap adiknya, dia melepas pegangan tangan adiknya dan memeluk erat adiknya. Henry mencium pipi Tiffany yang berusaha sekuat tenaga untuk menahan tangisnya lalu mengalihkan tangan adiknya untuk Siwon.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang