Part 17

185 27 2
                                    

Author pov

Irene tengah duduk diluar ruang ICU bersama dengan Constance. Setelah selesai operasi, Michael memang ditempatkan di ICU, selain untuk memudahkan para dokter untuk memonitor, juga karena sampai saat ini lelaki tua itu belum sadarkan diri.

"Rene.. pulang dulu sebentar, ke hotel aku. Bersihkan dirimu. Sudah tiga hari kamu menggunakan pakaian yang sama. Ini juga bisa memengaruhi kesehatanmu" kata Constance membujuk Irene.

"Aku tidak bisa pergi kalau Daddy belum bangun. Aku takut kalau aku pergi nanti Daddy juga pergi" kata Irene gugup pada Constance.

Constance yang mendengar itu menghela nafas panjang. Adik iparnya ini memang sangat keras kepala. Sebelumnya Henry, Ayu, Ayse, bahka Jared sudah mencoba membujuknya.

Namun gagal.

Mereka semua meminta bantuan Constance untuk membujuk Irene. Barangkali dengan kakak iparnya itu, Irene mau menurut. Sebuah cara terakhir untuk membujuk Irene, karena Irene selalu menurut pada Constance.

"Sebentar sayang, hanya sebentar. Bersihkan tubuhmu. Nanti ketika Daddy bangun, tidak mungkin kamu menemuinya dalam keadaan seperti ini kan? Pasti banyak kuman karena kamu belum mandi tiga hari" bujuk Constance lagi, kali ini mencoba seolah tengah membujuk anak kecil.

Irene diam, tak merespon. Constance sendiri tetap berada didepan Irene dengan memberikan ekspresi wajah membujuk Irene. Akhirnya wanita itu mau menurut dan pergi ke hotel untuk membersihkan diri.

Ayu menemani Irene ke hotel, mengingat wanita itu tidak boleh ditinggal sendiri. Jika sedang kalut Irene bisa tiba tiba bereaksi berbeda dari orang biasanya. Kecenderungan menyendiri tanpa menyadari waktu adalah hal yang sering ia lakukan.

Seringkali ia bisa berendam di dalam bathtub berjam jam, dan berakhir demam tinggi karena terlalu lama berada di air.

Satu hal yang Ayu ketahui meskipun Irene sudah berhenti menyakiti dirinya sendiri, dengan menyilet nyilet tangannya. Irene kini diminta oleh Suzanne untuk kembali mengonsumsi dua buah obat antidepresan.

Irene sebelumnya sudah berhenti mengonsumsi itu, namun sekembalinya ia dari London kemarin, Irene diminta kembali mengonsumsi obat. Meskipun tidak untuk setiap hari.

Ayu mungkin memang buta akan hal medis atau kedokteran. Namun ia paham dan mengerti, jika kondisi psikis Irene saat ini memang cenderung tidak stabil. Sehingga bukan hal aneh jika Suzanne memintanya mengonsumsi obat.

Dan mengonsumsi obat bukanlah hal memalukan, Ayu selalu mengingatkan Irene tentang itu. Agar ia tidak malu dan lebih mementingkan dirinya sendiri dibanding orang lain.


***


Ayu baru saja selesai menghabiskan makanan yang ia dan Irene beli di jalan sebelum ke hotel. Wanita itu baru saja membuat bekas makanan, dan melihat kearah jam dinding.

'Ini sudah hampir satu jam sejak Irene berada didalam kamar mandi' kata Ayu sambil bergegas menuju kamar mandi. Wanita itu tentu saja khawatir terjadi sesuatu diluar kendalinya maupun alam sadar Irene.


Tok....tok....tok...

"Mba Renee.. mandinya sudah? Mba? Everythings alright?" Teriak Ayu sambil terus mengetuk pintu.

Ayu bahkan mencoba memutar knop pintu, barangkali tidak dikunci oleh Irene. Benar saja, pintu terbuka dan Ayu bersyukur Irene tidak menguncinya.

Ketika ia masuk, bahkan Irene belum mandi sama sekali. Ia masih berpakaian lengkap dan duduk menyender di kloset sambil melamun. Pandangannya datar dan tampak tidak menyadari jika Ayu sudah berada didalam kamar mandi.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang