Part 31

203 32 9
                                    

Beberapa hari setelahnya, seperti biasa Irene melakukan rutinitasnya. Pagi hari ini ia sudah bersiap untuk bekerja. Irene berjalan menuju ruang makan untuk menyapa Michael, yang selalu sudah berada disana paling awal.

Dari kejauhan Irene sudah berteriak, "Morning Daddy".

Irene memeluk juga mencium laki laki setengah baya itu. Kondisi Michael sudah lebih segar, meskipun begitu baik Henry maupun Irene memaksanya untuk tidak terlalu banyak lagi terlibat dalam perusahaan.

Keduanya khawatir Michael akan kelelahan dan berdampak pada kondisi kesehatannya. Michael sendiri pada akhirnya mengalah dan memilih untuk memantau dari rumah.

"Morning too kiddo, duduklah. We have a guest by the way" ucapnya selepas memeluk Irene.

Irene menaikkan alisnya, seolah olah bertanya siapa. Hingga kemudian muncullah orang yang beberapa hari lalu cukup mengganggu pikirannya hingga kini.

Sontak wajah Irene menjadi datar, ia melihat kearah Michael dengan memohon penjelasan.

"Siwon menemui Daddy kemarin, jadi Daddy pikir pagi ini momen yang baik untuk kita bisa sama sama menikmati sarapan sambil berbincang" kata Michael.

"Dad...."

"Kamu tidak bisa terus berlari. Ada saatnya untuk berhenti nak. Sekarang duduk dan makan" kata Michael kemudian mengambil tangan Irene untuk dikecupnya.

"Okay" ucap Irene pelan.

Irene sudah tahu, akan ada topik pembicaraan yang ia tidak sukai. Maka dari itu ia segera memulai makannya tanpa menunggu Michael makan terlebih dahulu. Michael sendiri tidak mempermasalahkan hal ini, karena baginya yang terpenting adalah berkumpul bersama dan makan bersama sama.

Michael tersenyum melihat kearah Siwon yang menunduk seakan berterimakasih pada Michael. Ini adalah salah aatu yang diminta Siwon ketika kemarin keduanya bertemu.

"Dad, aku sudah selesai. Aku duluan ya? Ada morning meeting" ucap Irene tampak tergesa gesa.

Terlihat jelas jika Irene memang menghindari berada ditempat yang sama dengan Siwon dalam waktu lama.

"Duduklah kembali. Daddy sudah meminta Ayu untuk menggantikanmu. Ada yang harus dibicarakan" jawab Michael sembari menggelengkan kepalanya.

"Aku benar benar harus mengikuti meeting pagi ini Dad. Tidak bisa digantikan" bujuk Irene.

Namun Michael tetap teguh dan menggelengkan kepalanya.

"Tidak, Ayu akan melaporkan sekecil apapun yang terjadi saat meeting. Tapi anak daddy harus tetap disini. Kita bicara bertiga. Ini penting nak" ucap Michael.

Beruntung saat ini ada Michael, jika tidak ada Irene sudah pasti meledakkan emosinya. Tidak banyak yang bisa meredam emosi naik turun Irene, dan Michael adalah salah satunya. Irene pun duduk ditempatnya dengan wajah cemberut.

"Daddy tahu, kalau kamu tahu jika saat ini Daniel sudah tahu siapa kamu. Bagi Daddy, tidak masalah kamu dipanggil Irene atau Stephanie atau Tiffany atau apapun itu. Selamanya kamu tetap putri Daddy. Thats all matter. Tapi Daddy tidak bisa menutup mata, disana ada cucu Daddy yang bisa saja sekarang sudah salah paham dengan ibunya"

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang