Part 24

222 30 2
                                    

Daniel berjalan menjauhi ruang rawat Irene, anak itu tidak sengaja mendengar percakapan yang kini membuatnya gusar. Mungkin dia memang laki laki, di didik dengan baik oleh ayah dan terutama ibunya ketika kecil dahulu. Ayahnya selalu mengajarkan bahwa keluarga adalah yang utama, nomor satu.

Namun jika keluarga adalah nomor satu, mengapa ibunya meninggalkannya? Apakah ia sebegitu pantasnya untuk ditinggalkan? Daniel terpekur disebuah taman yang beratapkan pohon rindang.

Suasana kala itu sudah mendung, udara dingin mulai berhembus dan angin mulai meniupkan daun daun yang berguguran, sangat cocok untuk suasana hati Daniel dan yamg gundah gelisah saat ini.

Ponsel anak itu berbunyi, yang hanya dilihat sejenak oleh Daniel. Calissa meneleponnya sengaja ia tak angkat, saat ini Daniel ingin sendiri tanpa ada siapapun menemani. Daniel bukan tipe orang yang suka akan kejutan, terlebih kejutan yang baru saja ia dapatkan.

Tak lama, ponsel Daniel kembali berdering. Kali ini sebuah telepon dari luar negeri. Setelah sempat ragu, akhirnya anak itu tetap mengangkatnya.

"Halo" sapanya pelan.

"Son! Kenapa pergi ke Singapura tidak bilang bilang huh?" Tanya seseorang dengan heboh.

"Maaf mom, Daddy disini mengalami kecelakaan. Dan juga peringatan Fany Mommy sudah dekat. Jadi Danny berangkat tanpa memberitahumu" ucap Daniel merasa menyesal.

"Mommy tau tapi tidak bilang pada Aunty Taeyeon, pada Mom, Sehun Appa, Aunty Seohyun, lalu pergi melenggang sendiri apa tidak terlalu sembrono? Beruntung saja Sehun Appa menemukan transaksi pembelian tiket. Dan lagi kenapa teleponmu sulit sekali dihubungi??" Kata wanita itu yang merepet dengan omelan.

"Yoona Mommy cerewet"

"Apa kamu bilang?"

"Yoona Mommy cantik" ulang Daniel, kali ini berbeda.

"Sulitkah untuk menghubungi Mommy? Mommy punya perasaan, mommy khawatir kalau Danny tidak ada kabar begini. Meskipun aku bukan ibu kandungmu" kata wanita bernama Yoona itu.

"Huffff... mulai deh dramanya. Sejujurnya aku sudah menuliskan notes dan menempelkannya di kulkas sebelum pergi mom" jelas Daniel yang malas mendengar suara Yoona yang terkadang sering berlebihan. Meskipun Daniel tahu, Yoona sengaja melakukan itu.

Yoona dan Sehun, sepasang kekasih yang kini sudah menjadi pasangan suami istri itu, memang dipanggil mom dan appa oleh Daniel. Bukan apa, hal ini karena memang keduanya yang menemani Daniel kala Siwon harus pulang pergi Korea - Jerman, juga Taeyeon yang mulai mengambil alih perusahaan orangtuanya, dan jangan lupakan Seohyun yang lebih bekerja keras menggantikan posisi yang sebelumnya disandang Tiffany di kantor.

Yoona memang memutuskan untuk tidak terlibat secara langsung pada kegiatan perusahaan keluarga ayahnya. Ia hanya berkeras ingin fokus pada keluarganya, dan membiarkan perusahaan diurus oleh orang yamg lebih kompeten, seperti Taeyeon yang memang sukses membawa maju perusahaan.

Yoona hanya memilih mendatangi kantor sesekali, saat rapat umum pemegang saham dilakukan, atau rapat bersama dewan komisaris. Wanita itu setuju untuk menggantikan posisi ayahnya sebagai komisaris, yang hanya sesekali menengok keadaan perusahaan. Sisanya, ia habiskan mengurus suami dan keponakan yang sudah dianggapnya sebagai anak.

Meskipun sudah 5 tahun mengarungi bahtera pernikahan bersama Sehun, wanita itu masih belum dikaruniai anak. Itu sebabnya, Yoona sangat memanjakan Daniel yang sudah dianggapnya anak sendiri.

Dan saat Daniel pergu ke Malaysia secara tiba tiba, adalah ketika anak itu sedang menginap di rumah Yoona. Sehingga wajar saja jika Yoona khawatir. Karena pada awalnya Yoona mengira anak itu pergi ke rumah Taeyeon, namun ketika Taeyeon mengatakan jika Daniel tidak menginap, saat itulah Yoona kalang kabut.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang