Part 35

335 41 10
                                    

Irene tengah sibuk membaca dokumen yang tengah ia pegang dengan kacamata bertengger dihidungnya, ketika Ayu datang secara tiba tiba. Ia membuka pintu dengan mendadak dan memberikan tatapan bengis pada Irene.

"What?" Kata Irene tanpa mengalihkan pandangannya dari dokumen yang sedang ia baca.

"Aku lapar"

"Makan" jawab Irene malas.

"Kamu juga lapar pasti, hei? Ini kopi siapa? Yaampun kamu minum kopi lagi? Benar benar ya" kata Ayu mulai mengoceh.

"I need it. Aku belum tidur dan juga banyak sekali dokumen yang harus di review" ujar Irene.

"Ada apa lagi?" Selidik Ayu yang curiga.

"Ayo makan" kata Irene, ia sengaja mengalihkan perhatian wanita yang sudah seperti adiknya sendiri itu.

"Bilang ke Dato ahh" kata Ayu yang sebal karena ucapannya tidak ditanggapi.

"Awas saja!" Ancam Irene.

Pada akhirnya mereka makan siang bersama karena Ayu yang datang sudah membawa makan siang untuk disantap bersama sama. Ayu tidak pernah memaksa Irene jika ia belum mau bicara. Pendekatan yang ia lakukan adalah tetap menjaga Irene dan membuatnya merasakan bahwa ia tidak sendiri.

"Jangan lupa dua minggu lagi meeting di London, disana juga sekalian bertemu dengan Dato Tua dan Dato Abang. Setelahnya bertemu Suzanne untuk check up triwulan" kata Ayu pada Irene.

Irene hanya menganggukkan kepalanya sambil makan. Ayu kemudian bercerita panjang lebar mengenai kesibukannya hari ini. Karena Ayu yang merupakan tangan kanan Irene merupakan jembatan bagi para karyawan yang ingin bertemu dan juga meminta persetujuannya. Semua akan melalui Ayu dulu, sehingga ketika nanti sudah langsung menghadap Irene tidak akan begitu banyak revisi yang dilakukan Irene.

Selain Ayu, Bobby, yang juga kebetulan memiliki hubungan asmara dengan Ayu juga mengurus semua pekerjaan Irene. Karena Bobby dan Ayu bisa berbicara bahasa Korea, membuat para karyawan di kantor lebih senang untuk berdiskusi dengan keduanya.

Irene sendiri tidak masalah, karena semua urusan kantor selalu dibicarakan oleh ketiganya saat meeting mereka. Selain itu, semua ini dilakukan untuk meminimalisir bangkitnya emosi Irene yang sangat menyeramkan.

Bersama dengan Irene sejak ia masih dibangku sekolah tentu membuat Ayu tahu seperti apa watak Irene. Sehingga ketika ia mengusulkan ini pada Michael dan Henry mereka langsung setuju. Bahkan Irene hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya karena ide Ayu yang unik ini.

"Kamu yang habiskan ya? Aku lanjut kerja" Kata Irene berdiri.

"Tetap duduk dan istirahat. Kita baru beristirahat selama 15 menit, jangan forsir dirimu dengan bekerja berlebihan" kata Ayu yang menarik Irene untuk duduk kembali.

Pada akhirnya Irene menemani Ayu yang masih sibuk makan dengan lahap dalam diam. Bosan dalam keheningan, ia akhirnya menyalakan televisi. Namun lama kelamaan ia merasakan matanya berat sekali. Hingga ketika akhirnya ia tak sanggup lagi dan tertidur pulas.

Ayu tersenyum melihat ini, ia mematikan televisi untuk membiarkan Irene tertidur lebih nyenyak. Ayu juga diam diam merapikan bekas makan mereka berdua, dan keluar dari ruangan Irene dengan tenang.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang