part 20.

209 31 3
                                    

Irene membasuh wajahnya di wastafel, membiarkan bulir bulir air turun hingga dagu dan kemudian jatuh. Menatap nanar wajahnya yang dipantulkan cermin dihadapannya itu. Sekali lagi Irene menghela nafas panjang dan membuangnya, seolah olah menyiapkan diri, lalu kemudian ia mengelap halus wajahnya dan keluar dari toilet.

Sekembalinya dari toilet, rupanya semua tengah berbincang santai. Semua sudah menyelesaikan makanannya. Irene kembali dan kembali duduk di kursinya. Henry yang melihat itu menatap wajah adiknya yang bahkan orang asingpun akan menyadari jika wajah Irene sangat pucat.

"Habiskan makananmu baru kita akan pulang" kata Henry memerintah. Jika Henry sudah memerintah, itu artinya lelaki itu tidak ingin dibantah atau akibatnya akan buruk.

Bukan apa, Henry memaksa Irene untuk menghabiskan makanannya karena ia melihat wajah pucat adiknya itu. Henry bahkan berjanji pada dirinya sendiri sepulangnya dari restoran, akan membawa Irene ke unit gawat darurat terlebih dahulu sebelum kembali ke ruang rawat ayah mereka.

Baru Irene akan melawan, ia melihat Constance yang sudah menggelengkan kepalanya. Irene mengetahui jika sorot mata kakak iparnya itu, menyuruhnya untuk menuruti perintah Henry saja. Akhirnya dengan susah payah Irene menghabiskan makanannya, meskipun dengan sedikit perasaan mual.

Mereka kini berada di mobil yang kembali menuju rumah sakit. Henry sebelumnya sudah menanyakan pada Siwon dimana ia menginap. Bahkan lelaki itu menawarkan supirnya untuk mengantar Siwon kembali ke hotel sebelum nanti malam mereka akan pergi ke Malaysia. Tentu saja, hal ini ditanggapi positif oleh Siwon dan Daniel. Keduanya mengucapkan terimakasih atas kebaikan yang dilakukan oleh Henry.

Semua sedang berjalan dari lobby menuju kamar tempat Michael berada. Siwon dan Daniel memutuskan untuk berpamitan dahulu pada Michael sebelum pulang. Selain karena norma kesopanan, juga Siwon merasa kurang pantas jika tidak berpamitan secara langsung pada Ayah Tiffany itu. Setidaknya itu yang ia pikirkan.

Tiba tiba saja terdengar suara keras dari belakang. Seketika semua orang menengok ke belakang, yang mana hanya ada Constance dan Irene.

Adalah Daniel yang pertama kali sadar dan langsung mencoba mengangkat tubuh Irene. Constance yang memang berjalan beriringan bersama Irene ikut terjatuh dan tertiban tubuh Irene.

Meskipun sebenarnya Constance bisa memegang tubuh Irene, namun jika dalam keadaan yang tidak siap, tentu saja ia ikut limbung. Pada akhirnya keduanya terjatuh, meskipun Constance berhasil menahan tubuh Irene dan membiarkan tubuhnya sebagai bantalan agar Irene tidak terantuk lantai.

"Aunty Irene!" Teriak Daniel saat itu sambil ia mencoba membaringkan kepala Irene pada dirinya.

Henry dan Siwon kemudian tersadar dan berlari mendekati ketiga orang itu. Setelah memastikan Constance tidak apa apa, Henry meminta tolong pada perawat yang kebetulan lewat.

Beruntung tak jauh dari lokais mereka berada, ada brankar yang tidak terpakai. Yang langsung dibawa oleh perawat. Oleh Daniel, Irene diangkat dan ditaruh dalam brankar. Meskipun ia masih remaja, namun jangan remehkan kekuataannya. Ingatlah bahwa Daniel adalah atlet nasional.

***

"Babe, its okay. Rene akan baik baik saja" kata Constance yang berusaha menenangkan Henry.

Kini mereka semua berasa di unit gawat darurat. Menunggu dokter yang tengah memeriksa Irene didalam ruangan tertutup. Sudah sekitar tiga puluh menit mereka semua menunggu. Wajah Henry bahkan sudah pucat pasi.

Calissa bahkan hanya diam saja dan mencoba mengontak kakaknya, Ayse. Sementara Siwon dan Daniel yang terlihat kebingungan.

"Kenapa selalu saja ada masalah setiap kali tanggal ini datang?" Kata Henry putus asa.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang