Part 33

220 40 4
                                    

"Aku sudah mendengar dari ayahmu, kamu menyetujui tawaran untuk tinggal bersama kami" kata Siwon.

Saat itu Siwon menemui Irene yang tengah merokok di taman belakang mansion Golding. Lokasinya masih satu tempat dengan kolam renang, namun taman tersebut agak menyamping. Pinggir taman juga kolam renang akan beratapkan balkon yang berasal lantai 2. Disitu adalah tempat favorit Irene menatap bintnag.

Irene kemudian menyadari adanya suara menengadah keatas untuk melihat sumber suara. Maklum saja, ia sedang duduk santai sambil membaca berita harian Malaysia.

"Dengan beberapa kondisi yang harus aku bicarakan" kata Irene membuka suara.

"Apa itu?" Tanya Siwon sambil menarik kursi untuk duduk di depan Irene.

"Daniel tidak boleh tahu aku gila, hehe" kata Irene tertawa.

"Maksudnya?" Siwon sudah mulai tidak nyaman dengan pembicaraan ini.

Tiba tiba saja dari atas balkon terdengar suara teriakan Henry yang cukup keras.

"Jangan cakap asal Rene! Korang itu pasien dengan penyakit kejiwaan. Korang tidak gila. Jangan mulai sikap konyol ya" celetuk Henry dari arah balkon dengan wajah memerah karena marah.

Irene menengok ke arah atas sambil merengut. Dari wajahnya sudah terlihat kalau ia protes dan tidak suka kalau Henry ikut bicara.

"Apa? Mau mulai cakap banyak dan bertengkar tentang masalah ini? Ayo. Kita orang sudah sepakat untuk tidak mengatakan ini gila!" Jawab Henry sambil menaruh kedua tangannya di pinggang.

"Im sorry, i was wrong. Maaf abang" kata Irene kemudian menunduk.

"Tidak lagi abang dengar Irene cakap begitu. Korang tahu benar perbedaannya" kata Henry menunjuk Irene.

Irene tahu jika saat itu Henry benar benar marah dan ia akan berada dalam masalah besar jika melawan. Lagipula dalam hati terkecilnya, ia sadar bahwa tidak seharusnya ia berkata seperti itu.

Siwon sendiri hanya terdiam mendengar pertengkaran kakak beradik itu. Ia tidak mengerti bahasa melayu yang selalu mereka gunakan saat dirumah. Setiap Siwon berinteraksi dengan mereka semua, ia selalu menggunakan bahasa Inggris.

"Im sorry i was wrong. But i mean it. Daniel tidak boleh tahu aku sakit. Juga dia tidak boleh tahu aku pernah mendonorkan ginjal untuknya. Dia tidak boleh tahu keadaanku" kata Irene pada Siwon.

"Kenapa?"

"Tidak mau dikasihani. Juga itu privacy ku"

"Kalau dicintai kami berdua mau? Sebenarnya sudah sih, tapi kita bertiga masih terlibat sedikit salah paham huh" kata Siwon sambil mengelus elus dagunya seolah olah sedang bicara sendiri.

"Aku serius" kata Irene memukul Siwon, membuat lelaki itu tertawa dan memperlihatkan lesung pipinya.

"Anything for you. Kalau ada apa apa, selalu katakan padaku nanti" kata Siwon sambil merusak tatanan rambut Irene dengan mengelus.

Irene mengangguk meskipun pada awalnya merengut karena rambutnya berantakan.

"Kyeopta" kata Siwon.

The FearTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang