MUSIBAH [3]

1.6K 283 12
                                    

Sinar matahari yang semula malu-malu sudah mulai memancarkan cahayanya ke seluruh sudut kota.

suara kodok menyanyi sudah tergantikan oleh cuitan burung yang terbang diatas langit biru.

Drrt... Drrt...

"KIMIA"

tiba-tiba saja tulisan itu muncul di layar smartphone Haechan,membuat kedua makhluk yang sedang sibuk dengan game pada perangkat ponsel itu terhenyak.

Mereka saling tatap.

Lalu tiba-tiba mengamati sekitar seakan baru terlahir di dunia.

Lalu Haechan melihat jam digital pada layar smartphone nya 08:05 sangat jelas sekali.

"Hah?!"

Chenle tiba-tiba saja merampas smartphone itu dari genggaman Haechan.

"WHAT THE?!!"

Mereka berdua melebarkan kedua bola matanya.

Bola mata Chenle bergerilya mencari keberadaan Renjun.
Dimana laki-laki itu?

Sialaan! Ini sudah lewat 20 menit dari jam masuk sekolah

[Gila, iya mereka gila]

Mereka telah melewati penjagaan ketat di gerbang pintu masuk,berujung dengan hukuman memunguti sampah yang mereka temui di sepanjang jalan menuju kelas.

"Bego. Sumpah capek nih gua!"

Chenle menghempaskan semua sampah yang ada pada genggaman tangannya ke dalam tong sampah berwarna hijau yang berdiri tegap di samping tembok.

"Heleh. Emang lu aja? Gua juga dong!"

Haechan juga ikut-ikutan menghempaskan semua sampah yang ada di genggaman tangannya dengan kesal ke dalam tong sampah berwarna hijau itu.

Chenle dengan sinis memutar bola matanya sebal.

Lalu melangkahkan kaki ke arah toilet untuk mencuci tangannya yang kotor,di ikuti oleh Haechan yang mengekor di belakangnya .

Srrrk.... Pintu kelas di geser oleh Haechan.

"Selamat pagi!"

Tanpa ragu Haechan melangkahkan kaki nya ke dalam kelas meskipun seorang guru tengah menjelaskan sesuatu di depan papan tulis kapur itu.

"Siang chaaaaan!"

Setengah usil seluruh isi kelas menjawab sapaan Haechan dengan kekehan.

"Darimana saja kamu?"

Mati.

"Eh. Gini pak..."

Srrrk.... Pintu kelas kembali tergeser lebih lebar,lalu Chenle masuk sambil mengeringkan tangan menggunakan celana seragam miliknya.

"Halo pak. Pagi..."

Chenle dengan kikuk membungkukkan badannya sambil mengucap salam

"Siang  Leeeeeee~"

Kembali seluruh temannya membalas dengan kekehan usil.

Dengan tatapan tenang namun garangnya itu,pak guru yang mengajar mata pelajaran fisika membuat sebuah kode menggunakan gerakan matanya kearah pintu.

Oh oke,Haechan dan Chenle mengerti ini.

Dengan segenap kemalasan luar biasa Chenle dan Haechan melangkahkan kakinya keluar,lalu berlutut disamping pintu sambil mengangkat kedua kepalan tangan ke udara,sampai waktu jam pelajaran fisika selesai.

"AZAB MABAAAAAR!!!"

Teriakan usil terdengar dari dalam kelas.

Chenle yang mendengar hanya mendecakkan lidahnya kesal.

Chenle dan Haechan tahu yang berteriak adalah Jeno.

Menunggu waktu hukuman usai,Haechan tidak bisa berhenti berbisik-bisik pada Chenle. Dia mengeluarkan sumpah serapah atas kejadian pagi ini yang menurutnya sangat bodoh sekali.

30 menit berlalu,sesungguhnya mereka juga telah melewati pelajaran sejarah sebelum Kimia.

Pak guru keluar,kedua makhluk itu mengangkat kepalan tangannya lebih tinggi lagi.

"Kalian berdua tidak ingat aturan belajar bersama saya? Kenapa tidak datang saat bel pulang berbunyi saja sekalian? Sebagai seorang pelajar,kalian harus bisa disiplin.
Terutama disiplin waktu! Ingat. Saya tidak mau kejadian seperti ini terulang kembali,bukan hanya saat saya mengajar saja,dengan guru mapel lain juga kalian harus disiplin!"

Setelah ceramah singkat itu,pak guru pergi begitu saja meninggalkan kedua laki-laki itu yang akhirnya terbebas dari hukuman mereka.

Tiba-tiba seluruh murid dikelas berhamburan keluar. Rupanya sudah jam istirahat pertama.

"Woiii Coyyy!"

Jeno menepuk pundak Chenle dan Haechan secara tiba-tiba.

Chenle kaget.
Apalagi saat melihat seseorang disampingnya

ᴍɪɴɢɢᴜ,15 sᴇᴘᴛᴇᴍʙᴇʀ 2019 [18:50]

ʜᴀʟ0 ᴀᴋʜɪʀɴʏᴀ ᴜᴘᴅᴀᴛᴇ,ᴘᴀᴅᴀʜᴀʟ ʙɪɴɢᴜɴɢ ʟᴀɴᴊᴜᴛᴀɴɴʏᴀ ɢɪᴍᴀɴᴀ ᴛ_ᴛ ᴍᴀᴋᴀsɪʜ ᴛᴇᴍᴇɴ ᴛᴇᴍᴇɴ ʏᴀɴɢ ᴜᴅᴀʜ ʙᴀᴄᴀ ᴄᴇʀɪᴛᴀ ᴀᴋᴜ ᴊᴀɴɢᴀɴ ʟᴜᴘᴀ ᴠᴏᴍᴇɴᴛ sᴇᴘᴇʀᴛɪ ʙɪᴀsᴀ ʟᴏᴠᴇʏ0ᴜ~♡

✃ɴᴜᴍᴘᴀɴɢ ┊ [ renle ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang