Cahaya dari jendela yang terbuka menerobos masuk kedalam ruangan,membuat seseorang yang terbaring tepat di sebrang jendela harus memicingkan matanya.
Dimana?
Itu hal yang pertama ada dalam pikirannya.
Merasa asing,terbaring sendiri di... Tempat yang seperti rumah sakit ini?
Laki-laki itu terduduk lalu,menatap meja putih yang ada disampingnya.
Ada sebungkus obat,dan segelas air yang diletakkan diatas tatakan.
Ini,miliknya?
Ia tidak tahu apa yang harus dia lakukan.
Sementara ditengah kebingungannya,tirai yang menutup sebagian tempat tidur itu terbuka,menampakkan seorang laki-laki manis yang terkejut ketika mendapati seseorang yang ditunggunya sadarkan diri.
"Lo udah baikan?"
Dengan canggung,Chenle berjalan memutari tempat tidur untuk menyimpan sesuatu diatas meja.
Renjun yang baru tersadar menganggukan kepala.
"Lo kan laki-laki,Kok lemah sih?Baru aja dikasih mie udah pingsan kaya gini"
Renjun yang mendengar Chenle mengomel meskipun dirinya tengah kesakitan tidak memberikan respon apa-apa.
"Obatnya jangan lupa dimakan!"
Chenle mengeluarkan sesuatu dari bungkusan kresek yang ia bawa kesini.
"Tapi sebelumnya"
Sebuah bento sudah ada di pangkuan Renjun.
"Makan dulu"
Chenle yang sebelumnya menghilang,pergi ke kantin untuk membeli nasi.
Renjun masih melamun menatap bento yang ada di depannya.
"Dapet darimana?"
"Beli lah!Kok nanya nya aneh sih,gak mungkin aja gua masak dulu disini!"
"Cepet makan!"
Dengan gerakan canggung,Renjun membuka tutup plastik yang membungkus makanan itu.
"Emm..."
Renjun menoleh
"Maaf"
Renjun mengerutkan keningnya
"Maaf? Untuk?"
"Ya.. Ya gatau. Gua ngerasa bersalah aja"
Makin membingungkan untuk Renjun
"Semalem gua maksa lu makan mie,terus paginya lo gak sempet nyelesain sarapan gara-gara gua. Jadi mungkin ini sebabnya lo pingsan tadi"
Renjun tersenyum tipis
"Gapapa,udah sering kaya gini sebenernya. Jadi ini bukan hal baru"
Sekarang Chenle mengerutkan keningnya.
Tidak bertanya,karena ia tidak ingin terlihat seperti seseorang yang ingin tahu tentang Renjun.
Namun meskipun tidak bertanya,Renjun yang bercerita sendiri.
"Aku punya magh kronis,jadi kalau telat makan tubuh aku akan bereaksi seperti tadi,dirumah bisa lebih parah kalau nggak ada yang nyari,aku bisa pingsan di tempat perkebunan sampai sadar diri setelah lewat 9 menit atau lebih"
Mulut Chenle menganga.
Apa separah itu?
"Sistem imun sama perut aku emang lemah,makannya aku jarang makan mie instan. Tapi gapapa,ini bukan salah kamu kok,aku kan emang gak ngasih tau kamu"
Chenle terdiam kali ini,tidak tahu harus merespon apa.
Karena salah tingkah ia jadi marah marah lagi
"Lain kali gausah nyusahin orang"
"Maaf Chenle,tapi termakasih udah bantu aku "
Renjun meneruskan makannya,agar ia dapat meminum obatnya.
"Kalau gak kuat pulang aja!Gua udah nelpon orang tua gua,nanti bakal ada yang jemput kesini"
"Em.Gausah,gapapa"
"Heh! Nurut aja kenapa sih? Baru gua bilang 'jangan nyusahin orang' seenggaknya kalo gak bisa,dengerin perkataan gua kek"
Renjun terkaget dengan nada bicara Chenle.
Tapi meskipun begitu,ia kembali melanjutkan makannya.
Chenle yang duduk dikursi sudah tidak sabar untuk pergi ke kelas dan menemui teman-temannya.
Yang penting tidak berdua diruangan sepi bersama anak ini.
☢
TETEP DI RUMAH DAN SEHAT SEMUA YA! 💛💛💛💛
ɴᴜᴍᴘᴀɴɢ
☢
ᴍɪɴɢɢᴜ,12 ᴍᴀʀᴇᴛ 2020
[16:58]
KAMU SEDANG MEMBACA
✃ɴᴜᴍᴘᴀɴɢ ┊ [ renle ]
FanfictionBɑgi chenle,renjun itu cumɑ sekedɑr orɑng ɑsing yɑng numpɑng tinggal dirumɑhnya. Bagi Renjun,Chenle itu? (!) Alur cerita lambat ☝ Sedikit random,banyakan daily life story (!) percakapan non baku ⚠ᴍᴏʜᴏɴ ᴍᴀᴀғ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 3 ᴅᴀɴ 4 ᴀɢᴀᴋ ᴀᴄᴀᴋ,ᴋᴀʀᴇɴᴀ sᴀʟ...