Aku gadis desa yang selalu sederhana,dalam semalam jadi putri.
Ku harus tau,tat_Tayangan televisi pagi hari Chenle terpaksa berakhir setelah mama nya yang dengan sengaja menekan tombol off agar Chenle bisa fokus pada sarapan paginya.
Chenle yang kesenangannya terusik menengadahkan kepalanya.
"Makan aja bang,gausah sambil nonton tv.
Kenaikan kelas baru selesai sarapan kalo gini caranya".Chenle hanya mendengus kesal,lalu berdiri untuk berpindah tempat ke ruang makan.
Mulanya Chenle terduduk di sofa ruang tv.
"Abang,hari ini jangan lupa ya ke rumah kak Johny,buat ambil buku. Dia udah siapin bukunya dirumah katanya,kan bagus kamu nanti bisa dapet pembelajaran dari buku nya kak Johny".
Lagi-lagi Chenle merasa tidak antusias.
"Kenapa gak dianter kesini aja sih?!"
Mama Chenle yang sedang menuangkan teh hangat pada gelas papa-nya melotot syahdu mendengar perkataan Chenle.
"Kak Johny pasti sibuk bang,kan ada bagusnya juga kalo abang sendiri yang pergi ngambil kesana,sekalian bisa ketemu bibi".
Setelah mengatakan itu papa Chenle lalu meneguk teh hangatnya penuh wibawa.
Chenle tidak dapat mengelak lagi untuk tidak pergi.Pagi ini Renjun tidak dapat bergabung diatas meja makan,jadi mama Chenle membawakan sarapannya ke kamar.
Renjun juga tidak akan beraktifitas untuk kegiatan sekolah hari ini.Omong-omong tentang tv,Chenle sampai punya niat untuk menonton tayangan televisi pagi hari,karena ini masih pagi.
Chenle hampir tidak bisa tidur tadi malam.
Ntah karena hatinya yang berdebar untuk konsol game impiannya?,atau ketidaknyamanannya atas matras tidur diatas lantai?atau ingatan atas kejadian horror di sekolah.Atau karena semua itu dia jadi tak dapat memejamkan matanya dengan tenang.
"Hm Ma,udah ya Abang mau berangkat"
Chenle berdiri,lalu mendorong kursi untuk merapat dengan meja.
"Loh? Mau langsung berangkat? Masih pagi lo bang"
Chenle memasang wajah datarnya.
"Kesiangan di omelin,kepagian protes. Mama gimana sih?"
Sebelum sempat terkena wejangan.
Chenle dengan cepat mencium lengan mama dan papa nya.
Dan mengucapkan salam.☢
Udara sejuk menyambut seluruh orang dengan baik pagi ini.
Termasuk Chenle yang dengan santai melangkahkan kaki nya menyeberangi lapangan sekolah yang sepi menuju koridor.Dari jauh Chenle melihat beberapa orang dengan sesuatu ditangan mereka bergerombol di depan mading utama.
Saat kaki nya sudah menyentuh lantai koridor,baru lah Chenle tahu bahwa yang mereka pegang adalah lembaran poster untuk promosi ekstrakulikuler.
Minggu ini adalah pendaftaran masal untuk segala ekstrakulikuler.
Terkecuali Chenle yang sudah gabung klub lebih dahulu dibanding yang lain,karena usahanya hahaha.Saat fokus nya ia arahkan pada mading,ia menatap sebuah tangan yang sedang menempelkan poster klub tari.
"Kak Jisung?"
KAMU SEDANG MEMBACA
✃ɴᴜᴍᴘᴀɴɢ ┊ [ renle ]
Hayran KurguBɑgi chenle,renjun itu cumɑ sekedɑr orɑng ɑsing yɑng numpɑng tinggal dirumɑhnya. Bagi Renjun,Chenle itu? (!) Alur cerita lambat ☝ Sedikit random,banyakan daily life story (!) percakapan non baku ⚠ᴍᴏʜᴏɴ ᴍᴀᴀғ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 3 ᴅᴀɴ 4 ᴀɢᴀᴋ ᴀᴄᴀᴋ,ᴋᴀʀᴇɴᴀ sᴀʟ...