Aroma rumah sakit menguar diatas langit-langit,suasana lorong tempat Chenle berdiri saat ini kosong.
Kakinya tidak berhenti melangkah kedepan di depan ruang bertuliskan "VIP" lalu berbalik melangkah lagi kebelakang,terus diulang seperti itu selama beberapa saat.
"Mas?"
Chenle bereaksi dengan sedikit terlonjak,pasalnya ia tidak tahu bahwa tiba-tiba ada seorang suster yang menghampirinya di lorong yang sepi ini.
"Ah maaf,saya bikin mas terkejut"
Ujar suster wanita itu dengan senyum nya yang ramah.
Chenle hanya menganggukan kepalanya sambil tersenyum canggung.
"Oh,nggakpapa sus"
"Kebetulan mas nya apa ada perlu?"
Chenle melongo,sambil menaikan dagunya(?) alisnya bertaut
(membuat gesture orang yang tengah lupa mau bilang sesuatu karena gugup)."Mas-nya apa ada perlu dengan seseorang diruangan ini?"
Pertanyaan suster wanita itu dibuat lebih "spesifik".
"OOH Iya! Itu... Saya mau... Jenguk(?) pasien yang bernama Huang Renjun(?) iya saya mau jenguk dia haha...ha"
Bodoh! Untuk apa ia tertawa saat ini.
"Ah begitu?kalau begitu silahkan masuk,saat ini saya juga akan mengantar obat untuk pasien"
Chenle masih mematung.
Ini gengsi(!)
Tentu saja apa-apaan?!
Yang apa-apaan itu dia berdiri didepan ruangan ini,masih menggunakan seragam sekolah lengkap dengan ranselnya.Juga dia melewati warnet time nya,dan melewati latihan tari nya bersama Jisung.
INI SANGAT APA-APAAN?!!!!Gua lebih milih jenguk orang ini ketimbang ketemu gebetan(?)wah berdosa. Berdosa gua ini sekarang!
"Mas?Ada apa?"
Lagi-lagi suster itu memanggil Chenle yang sedikit-sedikit melamun.
"Oh iya ayo"
Suster itu tersenyum,lalu membuka pintu ruangan yang selama hampir 10 menit Chenle tatap sebelumnya.
"Selamat sore tn.Renjun,saya datang mengantarkan obat anda"
Suster itu masuk tanpa ragu,meninggalkan Chenle 3 langkah dari belakangnya.
Saat Chenle memasuki ruangan,dia dapat melihat fasilitas yang tersedia diruangan ini sangat 'bermutu' ruangannya luas.
Tentu saja,ini ruangan "VIP" yang keliatannya sudah seperti hotel bintang lima.Kalau Chenle disuruh ngungsi seminggu disini juga ridho kayanya.
(Tanpa adanya Renjun tentu saja).Matanya menangkap sosok Renjun yang berbaring diatas kasur menggunakan baju rumah sakit.
Dia dapat rasakan bahwa Renjun terkejut atas kehadirannya.Jangankan elu! Gua aja kaget gua bisa pergi kesini!
Malam kemarin,mama-nya bilang akan menjemput Renjun dari rumah sakit,namun rupanya ia belum di perbolehkan pulang.
Jadi saat dirumah,Mama Chenle menyuruhnya pergi menjenguk Renjun di rumah sakit.
Tentu saja kalau "hanya disuruh" dia tidak mau pergi.Menyuruh Chenle itu harus dengan "ancaman". Nah sebagai ancaman nya,mama Chenle benar-benar akan memindahkan komputernya jika dia tidak mau pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
✃ɴᴜᴍᴘᴀɴɢ ┊ [ renle ]
Fiksi PenggemarBɑgi chenle,renjun itu cumɑ sekedɑr orɑng ɑsing yɑng numpɑng tinggal dirumɑhnya. Bagi Renjun,Chenle itu? (!) Alur cerita lambat ☝ Sedikit random,banyakan daily life story (!) percakapan non baku ⚠ᴍᴏʜᴏɴ ᴍᴀᴀғ ᴜɴᴛᴜᴋ ᴇᴘɪsᴏᴅᴇ 3 ᴅᴀɴ 4 ᴀɢᴀᴋ ᴀᴄᴀᴋ,ᴋᴀʀᴇɴᴀ sᴀʟ...