1.

6.8K 299 1
                                    

sayang-sayangku di lapak ini, Please cek my new story judulnya AMBIVALEN this is my new story ini cerita anak sekolahan juga kakak adik ada bumbu-bumbu romance juga kok tenang aja, tapi cerita utamanya tentang family issue gt cek aja yukkk siapa tau suka juga... sampai ketemu di ceritaku yang baru yaaaa

***

Terlihat gadis yang terlihat seperti mencari seseorang, ditangannya sudah ada koper berukuran sedang, rambut cokelat sebahu dan lengkap dengan kacamata hitam yang bertengger di hidungnya.
Gadis itu tersenyum kala melihat seseorang yang dicarinya, sedikit berlari hingga rambutnya menari-nari terkena angin.

"Ya ampun tante lama amat sih!" Cibirnya kepada sang Tante.

"Masih lupa? Bahwa jakarta masih macet, Rania" ujar Fera- tante dari Rania.

Rania pramesta, gadis dengan sejuta pesona dan begitupun dengan gadis sejuta luka.

"Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah membaik?" Tanya Fera, Rania hanya mengangguk.

Bertahun-tahun Rania pergi keluar Negeri semenjak kejadian yang membuat semua orang didedakatnya membencinya, dimana saat hari itu, mantan kekasihnya mengecapnya sebagai penghianat.

"Rania sudah cukup tenang, Tan" kata Rania dengan senyumnya.

"Rania mau pulang ke rumah Tante atau kemana?" Tanya Fera.

Rania tersenyum kecut.

"Memang Rania punya tempat untuk pulang, tan?" Ucapnya, Fera yang mendengar pun hanya menghela nafas pelan lalu mengelus rambut Rania pelan lalu menggandeng tangan Rania.

"Yuk pulang sama tante" kata Fera, Rania menggeleng.

"Rania akan coba pulang kerumah Orang tua Rania tan"

***

"Halo!! Rania is back!" Teriak gadis itu kala sudah memasuki pekarangan rumahnya, Rumah yang sudah lama ini Rania tak pernah ia datangi.

"Eh, non Rania" seru seorang asisten rumah tangga yaitu bi Sri. Rania tersenyum hangat kepada bi Sri.

"Halo, bi" sapanya.

"Mamah sama Papah mana bi?" Tanya Rania.

"Tuan sama Nyonya sedang pergi, begitupun dengan Rena dan Refdian" kata Bi Sri.

Rena adalah adik kandung Rania, sedangkan Refdian adalah kakak kandung Rania.

"Oh, yaudah Rania kekamar dulu deh" kata Rania lalu berlalu pergi, sedikit menggebrak pintu sehingga menimbulkan suara yang cukup nyaring.
Bi Sri hanya menghela nafas mengerti dengan anak majikannya itu.

Rania mengamati kamarnya, kamarnya masih sama dari beberapa tahun lalu, hanya saja sekarang lebih berdebu.

Rania berjalan kearah tepi ranjam, lalu menghempaskan tubuhnya untuk berbaring, Hari ini membuatnya lelah.
Dan tak lama kemudian Rania memejamkan mata, mulai memasuki alam mimpinya.

***

Suara bising dari luar membuat Rania terpaksa harus membuka matanya, baru saja tertidur beberapa menit sudah diganggu.
Rania mengucek matanya pelan, berjalan keluar untuk melihat apa yang terjadi.Langkahnya terhenti saat ia melihat kedua orangtuanya dan juga saudara kandungnya.

"MAMAH PAPAH!" pekiknya lalu dengan segera Rania berlari dan menghampiri keduanya.
Sanjaya - ayah Rania, tidak mereka tidak membalas pelukan hangat dari Rania, justru Sanjaya dan juga Melodi - ibu Rania melepaskan pelukan Rania dengan kasar.

"Apa-apaan sih kamu!" Tegas Melodi dengan nada tinggi, seolah tak mengingkan Rania untuk memeluknya. Sakit. Hatinya tertohok begitu Melodi mengatakan hal seperti itu.

 COLD KETOS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang