14. Rumah atau Neraka?

3.1K 177 6
                                    

Kalau hidup itu bisa kembali ke masa dulu, maka aku akan memilih tidak terlahir dari keluarga ini.

Dengerin lagu yang jadi favorite kalian dan mari sama-sama tenggelam di cerita Cold Ketos.

WARNING : ADA KATA-KATA KASAR, JIKA TIDAK NYAMAN BISA SKIP SAJA, TERIMAKASIH. Bijaklah jadi pembaca, ambil sisi postifnya, buang sisi negatifnya.

Happy Reading✨

***

Sejak kejadian beberapa hari lalu Rania menjadi was-was saat berada di luar rumah, takut jika Andreas akan menemuinya kembali.

Rania sudah berusaha menutup rapat-rapat pikirannya tentang Andreas si cowok brengsek yang sudah membuatnya dalam masalah, yang membuat Rania dibenci oleh kekasihnya sendiri waktu dulu. Bahkan sampai sekarang Gathan masih membencinya.

Rania, gadis itu sekarang sedang berada di rumah kedua orangtuanya bukan keinginannya untuk datang kerumah ini melainkan Sanjaya dan Melodi yang tiba-tiba menyuruh Rania datang kesana, lengkap dengan seragam sekolahnya karena pulang sekolah Rania langsung menuju ke rumah orang tuanya itu.

"Tinggal dimana sekarang kamu?" tanya Sanjaya dengan nada dingin, dan tegas.

"Apartemen tante Fera," balas Rania seadanya karena memang selama ini ia hidup dibantu oleh tantenya itu kan?

"Jangan bohong," cerocos Refdian yang ikut serta menjadi kompor meletup orang tuanya.

"Serius? Apa benar kamu tinggal sama Fera?" tanya Sanjaya kembali.

"Benar," balas Rania.

Suasananya cukup mencengkam, Melodi dan Sanjaya yang menatap sinis kearah Rania serta Refdian yang juga ikut-ikut membenci Rania dengan berusaha meyakinkan kedua orangtuanya bahwa Rania ketika tinggal diluar sudah menjadi orang yang tidak benar. Berulang kali Rania bantah apa yang dikatakan oleh Refdian tetapi laki-laki itu terus ber alibi dan berusaha meyakinkan Sanjaya dan Melodi.

"Tadinya saya ingin kamu tinggal lagi dirumah ini, tapi mengingat adanya kamu disini yang membuat seisi rumah tidak nyaman. Jadi tawaran itu sudah tidak berlaku," jelas Sanjaya, Rania tertawa sumbang. Bahkan kelihatan sangat bodoh sekali dia tertawa saat sedang diusir untuk kedua kalinya oleh keluarga kandungnya.

Rania memiliki beban yang tidak mereka tahu, keluarganya tidak mengetahui bahwa salah satu organnya telah ia donorkan.

Rania bangkit dar duduknya, menatap sinis kearah Sanjaya dan juga Melodi.

"Baiklah, saya rasa kalaupun saya ditawarkan untuk kembali tinggal disini saya akan menolak," kata Rania tersenyum sinis.

"Ya, bagus kalau kamu sadar diri," celetuk Melodi.

"Jadi? Alasan kedua kalian undang saya kesini untuk apa? Untuk menghina saya lagi?" kata Rania berusaha tenang meskipun dalam hati ia merasa ini adalah hal yang salah, melawan orang tua bukan hal yang baik.

"Tidak ada alasan penting kecuali memberikanmu sebuah peringatan! Jangan halangi Rena untuk memiliki seorang kekasih!" Kata Melodi dengan nada berapi-api. Sekarang Rania tahu arah pembicaraan kali ini. Pasti Rena sudah bercerita tentang Gathan.

"Menghalangi seperti apa? Dianggap sama dia aja enggak," kata Rania tertawa sumbang mengingat sikap Gathan kepada dia saja sangat tidak peduli, bahkan berkali-kali cowok itu meminta Rania untuk pergi dari hidupnya.

"Ambil saja Gathan, gue gak peduli!" kata Rania menatap tajam kepada Rena yang sedari tadi diam berdiri disamping Refdian.

"Jaga sikap kamu!" bentakkan Sanjaya semakin membuat Rania tidak bisa menahan emosinya, Rania selalu disudutkan oleh keluarganya, Rania sangat lelah bahkan sangat.
Apalagi saat ini, mereka menyuruhnya datang hanya karena mereka ingin menegaskan lagi bahwa mereka telah benar-benar membuang Rania.

Rania meninggalkan ruang tamu rumah lamanya, melupakan semuanya mungkin adalah jalan terbaik.

***

Rania berjalan di trotoar jalan, menghubungi seseorang yang dari pagi tidak muncul didepan matanya. Rania menelfon Sagara cowok itu tidak berangkat sekolah tadi pagi dan tidak mengirimkan pesan sama sekali dan hal itu membuat Rania memikirkan keadaan sahabatnya itu.

Menghela nafas gusar, bahkan sekarang nomor Sagara pun tidak aktif.
Rania kembali berjalan lurus, sedikit lagi ia akan sampai di apartemennya. Matanya membulat sempurna saat melihat Gathan yang sedang duduk di atas motornya dan menatap kearahnya, dengan cepat Rania menghampiri Gathan.

"Gathan, ngapain disini?" tanya Rania sembari mengedarkan pandangannya, siapa tahu Gathan lagi menunggu seseorang disini.

"Urusan gue," kata Gathan singkat.

"Aku nanya baik-baik. Tumben kenapa kesini?" tanya Rania, membuat Gathan menghela nafasnya. Gathan menatap Rania cukup lama dan yang ditatap pun malah tersenyum membuat Gathan dengan cepat mengalihkan pandangannya.

"Kenapa gitu?" tanya Rania merasa aneh dengan sikap Gathan.

"Banyak tanya, gue disini mau ketemuan sama temen gue. Lo sendiri ngapain disini?" kata Gathan sangat dingin dan terlihat sangat malas untuk menjelaskan lebih lagi.

Rania hanya mengangguk. "Aku kebetulan lewat aja sih," kata Rania.

"Em kalo gitu duluan ya," pamit Rania dan tentunya sama sekali tidak dihiraukan oleh Gathan, cowok itu masih asik menoleh kearah lain agar matanya tidak bertemu indera penglihatan Rania.
Jujur saja Gathan merasa ada yang janggal akhir-akhir ini. Gathan bukan tipe cowok yang suka memperhatikan tubuh perempuan tapi ia pikir bahwa dari raut wajah Rania saja akhir-akhir ini menjadi pucat, tubuhnya lebih kurus dari dulu. Dan entah kenapa Gathan menyadari hal itu.
Sebenarnya Gathan tidak ingin bertemu dengan temannya, melainkan sebuah kesengajaan Gathan datang ke sini. Gathan pikir dia bisa bertemu Rania disini lagi mengingat semalam ia juga ada Andreas yang tiba-tiba datang kembali. Sejujurnya Gathan masih memiliki rasa takut jika Rania kembali di rebut oleh Andreas meskipun saat ini Gathan bukan siapa-siapanya lagi untuk Rania.

Pandangan Gathan akhirnya beralih menatap tubuh Rania yang sudah berjalan lumayan jauh.

"Benar kata orang, pura-pura lupa itu sangat menyusahkan," katanya masih menatap sendu tubuh Rania.

***

Terimakasih sudah mampir ke cerita aku, Aku harap kalian suka!!

Ada yang mau jadi kubu Gathan-Rania
Gathan-Stela
Sagara-Rania
Vionia-Sagara

Hayo kalian team mana?
Kalo aku jujur belum bisa memilih, tapi sejauh ini aku sudah jatuh cinta sama Sagara wkwk. Eh iya ada yang tahu hari ini kenapa Sagara gak ada?

Komen ya untuk next chapter yang lebih greget lagi, maunya si bang Gathan apa sih, sok cuek tapi peduli, sok cuek tapi kalo di ambil orang dia gak mau.

Next Chapter kira-kira Happy/sad ya? Kalian pilih yang mana?

Tunggu aja yaa hihi

Stay tuned jangan lupa vote dan komen💗

***

Follow Instagram : Hestidadr24__
Dewandr.ga22
Rarakaii__

Follow Wattpad :
HestidewiA

Have a nice day all👋

 COLD KETOS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang