15.Ketos Sialan!

3.1K 172 3
                                    

Jangan tarik ulur aku, karena hatiku benar-benar sensitif atas perlakuan manismu

Lagi gaada playlist jadi, pas baca ini sambil dengerin lagu kesukaan kalian aja yaa.

Part ini bakal panjang, jadi jangan bosen dan mual ya....

Happy reading, Enjoy!!

***

Pukul 06.45 wib, Rania gadis itu masih menggulung dirinya didalam selimut yang tebal, hawa dingin karena lupa mematikan AC membuat gadis itu semakin mengeratkan selimutnya tanpa ada niatan untuk bangun dari tidurnya.

Kriingg Kiringg....

Suara Alarm sama sekali tidak Rania gubris, gadis itu masih tetap tidur. Hingga akhirnya suara cempreng dan keibuan itu langsung masuk dan menusuk gendang telinganya.

"Rania!! Udah siang gak mau sekolah kamu?" tante Fera datang dan mengomel saat melihat Rania masih tidur dengan lelapnya.

Rania menggeliat, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya. Mengucek matanya berulang kali untuk memastikan saat ini ia sedang tidak bermimpi.

"Tante? Udah pulang?" tanya Rania masih dengan suara seraknya, suara khas untuk orang bangun tidur.

"Udah, barusan tante mendarat hanya untuk bangunin kamu yanh super kaya kebo ini," kata tante Fera sambil berkaca pinggang, Rania meringis melihatnya.

"Iya ini Rania mandi dan siap-siap," kata Rania pada akhirnya dan berjalan ke kamar mandi.

Setelah beberapa menit selesai Rania dengan cepat kilat memasukkan bukunya dengan asal, ia pun mencepol rambutnya dengan asal dan segera turun dari kamarnya.

"Anterin ya, tan?" kata Rania dengan nada memohon, tante Fera tersenyum dan mengangguk sambil memasukkan satu kotak bekal dan sebotol air mineral ke dalam tas Rania.

Seperti dugaan, Rania terlambat bahkan gerbang sekolahpun sudah ditutup. Rania menatap tante Fera dengan penuh permohonan agar hari ini ia bolos sekolah saja daripada menerima hukuman dari sang ketua osis.

"Gak, kamu harus sekolah. Gak papa terlambat daripada enggak sama sekali," kata tante Fera, dengan kesal Rania turun dari mobil sedan berwarna merah itu.

"Bye Ran, jangan lesu! Semangat!!" kata tante Fera menyemangati Rania yang tampaknya tidak memiliki semangat sama sekali.

"Telat lagi, ck!" Gathan berdecak saat melihat Rania berada dibarisan murid yang telat, setelah menulis nama dan alasan kenapa telat, kini saatnya Gathan memberikan hukuman anak-anak yang telat sebagai sanksi agar mereka jera dan lebih disiplin lagi.

Gathan membagi dua bagian, bagian pertama ia tugaskan untuk membersihkan ruang aula yang kebetulan akan diselenggarakan rapat penting antar kepala sekolah pada besok pagi, jadi ruangan harus bersih dan tertata rapi.
Dan bagian kedua Gathan tugaskan mereka untuk membersihkan lapangan utama, karena di lapangan utama ini banyak pohon besar otomatis lapangan akan selalu kotor karena daun kering yang sering kali berjatuhan.
Rania berada di regu ke dua artinya ia ditugaskan untuk menyapu lapangan utama dan dengan beberapa orang lainnya, meskipun tidak dikerjakan sendiri tetap saja Rania tidak bisa kelelahan jika kelelahan maka tubuh gadis itu akan mendadak seketika menjadi lemas dan pusing.

 COLD KETOS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang