16.Hujan

3K 171 4
                                    

"Bolehkah aku bernegoisasi kembali? Kamu tetap disini bersamaku dan aku akan menuruti segala kemauanmu?" -Rania

"Sayangnya kemauanku hanya satu, kamu pergi dari hidupku" -Gathan

Play Now// kenangan terindah-Samsons

Happy Reading. Enjoy!!

****

Sore ini hujan turun dengan deras, meskipun bel pulang sudah berbunyi sejak sepuluh menit lalu tetapi sekolah masih ramai oleh murid yang menunggu hujan reda.
Begitupun dengan Rania gadis itu tengah duduk di kursi depan kelasnya bersama Vio dan teman-teman sekelasnya yang lain.

"Bawa mobil gak, Vi?" tanya Rania, Vio menggeleng lesu.

"Nanti pulangnya?" tanya Rania lagi.

"Gue chat supir aja deh buat jemput, ujan gini pasti jarang ada bus atau angkot," kata Vio yang disanggupi oleh Rania.

"Lo pulang sama siapa?" tanya Vio, Rania nampak berpikir sebentar. Namun, ia melihat Gathan yang ingin melewati depan kelasnya.

"Sama Gathan!" ucapnya semangat, Gathan tentu saja mendengar perkataan Rania tetapi cowok itu sama sekali tidak menghiraukan Rania dan melangkahkan kakinya menjauh dari sana.

"Lo yakin?" tanya Vio nampak ragu.

"Iya, gue duluan ya Vi! Kalo Sagara nyari gue udah pulang duluan," kata Rania lalu berjalan pergi menyusul Gathan dan Vio hanya bisa menggelengkan kepala sembari melihat kepergian Rania yang sedikit berlari mengejar Gathan.

"Bodoh sama cinta itu beda tipis," kata Vio pelan.

  Rania berhasil mengejar Gathan, cowok itu tengah berdiri di depan motornya Gathan memutuskan untuk menerobos hujan karena ia juga membawa jaket yang anti air lagi pula Gathan memiliki banyak seragam jadi tidak takut basah.

"Gathan," panggil Rania, Gathan menghela nafas kasar. Ketenangannya selalu terganggu oleh Rania.

"Bareng ya?" Mohon Rania, Gathan menggeleng namun Rania tetap ingin bersama Gathan.

"Gak boleh ya enggak!" tegas Gathan membuat Rania diam sebentar.

"Ini hujan gue gak bawa mantel," ucap Gathan pada akhirnya, cowok itu menghela napas kesal, mengusap wajahnya kasar Gathan kembali ke teras depan kelas sepuluh itu.
Rania tempak diam lagi, namun akhirnya gadis itu mengikuti Gathan.

"Kok gak jadi pulang?" tanya Rania dan Gathan hanya diam.

Gathan sama sekali tidak menghiraukan Rania yang ada disampingnya, seolah pemandangan depan lebih bagus dari Rania.
Sedangkan terlalu lama di diamkan Rania jadi ikut diam, gadis itu juga menatap hujan yang tak kunjung reda.

"Kalo dulu, hujan gini kita selalu neduh di warung wedhang ronde," kata Rania asal.

"Kadang kita malah main hujan-hujanan gak peduli kalo besoknya sama-sama flu,"

"Kadang juga kita malah pelukan dibawah hujan, ah rasanya semuanya ingin terulang lagi," kata Rania menghela nafas berat. Rasanya ingin menangis saat ini juga melihat Gathan yang sama sekali tidak memberikan respon kepada Rania.

 COLD KETOS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang