8. Kekacauan

3.4K 191 1
                                    

Jangan menyuruhku untuk berhenti, karena kamu alasan aku untuk tetap berdiri meskipun tertatih.

***

Rania melangkahkan kakinya dengan lesu, perkataan Rasya yang begitu menohok masih saja berputar keras diotaknya, Rania cukup sadar diri bahwa dirinya hanya masa lalu bagi seorang Gathan, namun, apakah sudah tidak ada lagi kesempatan hanya untuk sekedar meminta maaf dan semuanya akan kembali baik-baik saja?

Rania melangkahkan kakinya menuju kantin sekolah karena merasa bahwa dirinya sekarang sangat lapar, apalagi ia tidak sarapan tadi pagi.

Matanya tak sengaja yang melihat Gathan dengan seorang perempuan, terlihat bahwa Gathan sedang mengobrol serius dengan orang tersebut. Dia Stella wakil ketua osis sekaligus orang yang sering di perbincangkan seantero sekolah bahwa Stella pantas untuk menjadi pacar Gathan.

Rania memilih kembali melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti akibat pemandangan yang membuat mood nya semakin buruk, ditambah perkataan Rasya yang membuatnya berpikir keras bahwa selama ini semuanya tidak ramah dengannya.

"Mbok, gado-gado satu ya. Yang pedes," pesan Rania kepada mbok Sudarti, penjual gado-gado di sekolah juga salah satu favorite Rania.

"Siap," jawab mbok Sudarti penuh semangat membuat Rania ikut tersenyum lebar diikuti acungan pada jempolnya.

"Terimakasi banyak, Mbok," kata Rania tersenyum manis saat sepiring gado-gado sudah berada dihadapannya.

Rania memakan makanannya dengan diam, hingga tak sengaja ia melihat semangkuk bakmi diletakkan didepannya, Rania mendongak melihat siapa orang yang duduk didepannya ini.

"Sagara?" Ucapnya kaget, Sagara berada disekolahnya dengan seragam yang berbeda dari lainnya cowok itu sukses menyita seluruh perhatian orang.

"Hai, Ra," sapa Sagara tersenyum manis.

"Lo? Ngapain disini?" Tanya Rania kepada Sagara, Sagara bukan murid sekolahnya.
Seragam yang berbeda membuat para murid menjadi mengalihkan perhatiannya kepada Sagara.
Cowok dengan mata sipit itu hanya tersenyum menanggapi orang-orang yang menatapnya kagum dan juga menatapnya bingung.

"Gue pindah sekolah Ra, hari ini masuk tapi gara-gara ada rapat jadi seragam gue belum bisa diambil." Rania mengangguk lalu menyuapkan sesuap gado-gadonya.

"Oh iya, gue lama ga ketemu sama bang Refdian apa kabar mereka?" Tanya Sagara.

Rania menghela nafas, "bang Refdian kecelakaan dan masih dirumah sakit. Lo kalo mau jenguk di rumahsakit Husada ruang Mariam nomor 16, lengkap kan informasi gue?" Tanya Rania.
Sagara mengangguk kaku, dirinya mengangguk tengkuknya yang sama sekali tidak gatal.

"Gue ke kelas dulu, bye!" Ucapnya pergi meninggalkan Sagara yang masih diam mencerna ucapan Rania yang membuatnya pusing. Gadis itu berbicara terlalu cepat.

***

Bel pulang sudah berbunyi sejak beberapa menit lalu, Rania melangkahkan kakinya menuju parkiran tepatnya ia ingin nebeng pulang dengan Gathan. Rania si gadis tidak tahu diri.

Ia meneliti ke berbagai arah tidak ada tanda kemunculan dari seorang Gathan membuat Rania mendesah pasrah.
Lima belas menit berlalu cowok itu tidak kunjung datang, namun hal ini tidak membuat Rania mengurungkan niatnya untuk pulang bersama Gathan, meskipun ia tahu Gathan akan menolaknya oh ketahuilah Gathan mengatakan bahwa ia sudah tidak sudi melihat dirinya.

"Ngapain lo?" Tanya Gathan yang tiba-tiba datang bersama Stella, wakil ketua osis sekaligus teman dekat Gathan.

"Nebeng ya?" Tanyanya lebih menjurus ke memohon kepada Gathan.

Gathan menggeleng tidak ada niatan untuk menjawabnya, cowok itu segera menarik Stella untuk menaiki jok motornya yang sudah bagus lagi setelah insiden kecelakaan cowok itu.

"Naik La," ucap Gathan kepada Stella, tentu gadis itu mengangguk dan segera menaiki jok motor Gathan.

Tak tinggal diam Rania menarik rok yang dikenakan Stella membuat gadis itu terpekik kaget, Gathan melotot tak percaya.

"Apa-apaan sih lo!" Sarkasnya menatap tajam kearah Rania.

"Turunin dia, pulang bareng aku!" Tegas Rania membuat Gathan semakin muak, cowok itu menghidupkan mesin motornya namun dengan gerakan kilat Rania berhasil mengambil kunci dan menggenggamnya.

"Balikin!" Tegas Gathan.

"Enggak! Lo pulang bareng gue atau lo pulang naik taksi! Gak naik motor," ucap Rania,
Gathan mencoba menahan emosinya tetapi gadis didepannya ini sungguh menyebalkan.

"Gue gak mau pulang bareng lo, apa lo budek Ran?" Tanya Gathan dengan nada menekan.

"Ayo, kita balik cari taksi gak usah peduliin cewek sinting ini," kata Gathan kepada Stella yang dari tadi hanya diam menyimak kedua manusia didepannya.

Rania melempar kunci motor Gathan dan kunci tersebut tepat berhenti dikaki Gathan, Gathan berbalik menatap Rania dengan tatapan menusuknya.

"Mau lo itu apa sih Ran?" Tanya Gathan sudah mulai jengah dengan tingkah Rania yang semakin menjadi.

"Gue mau elo Gathan, kapan lo ngerti?" Jawab Rania dengan suara bergetar, lirih hampir saja terbawa angin jika Gathan tidak memiliki pendengaran yang cukup bagus.

"Berapa kali gue bilang sama lo? Gue gak sudi buat balikan lagi sama lo, Rania." Gathan berdecik lalu kembali menarik Stella menuju motornya Gathan pergi meninggalkan Rania disana bersama dengan luka lama yang datang kembali. Ingatannya tertuju pada beberapa tahun lalu dimana kesalahpahaman menciptakan petaka baru.

Rania ingin menangis tapi rasanya sudah tidak bisa, bibirnya sudah kelu untuk mengatakan bahwa ia menginginkan Gathan, hatinya sudah lelah dihinggapi rasa bersalah, dan Otaknya mendadak buntu untuk memikirkan cara agar semuanya kembali baik-baik saja.

Rania melangkahkan kakinya pergi menjauh dari parkiran sekolah, tempat dimana bukti penolakan-penolakan dari Gathan untuk Rania.

Entah mengapa yang ia inginkan saat ini pulang kerumah orang tuanya, mendadak Rania ingin merasakan kehangatan keluarga saat masalah melandanya.

Poor Rania

***

Update!!
Rame vote&komen bakal cepet update🥰
Akhir-akhir ini sibuk jadi maafin bgt ya kalau update nya lama bangettt :(
Aku harap kalian suka.

Rencana aku mau ganti judul, ada yang mau ngasih saran?
Minta maaf sebesar-besarnya karena jarang banget update di lapak ini, aku mau menyelesaikan ceritaku yang Ilcb ya guys, nanggung tinggal dikit lagi aku mohon kalian jgn pada lari ya, karena aku tetep update kok santai aja, mungkin gak jadi seminggu dua kali tapi aku usahakan seminggu aku update sekali

 COLD KETOS [selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang