Four

3.8K 251 4
                                    

Mengandung unsur kriminal dan pembunuhan

Pernikahan Jisoo dan Sehun pun telah terjadi

Jisoo, mata wanita itu sudah merah dan sangat membengkak karena hidupnya akan seperti di neraka kali ini. Jisoo terus saja meneteskan air matanya saat sudah sampai dirumah Sehun.

Sehun yang melihat Jisoo sejak tadi menangis berdecak kesal, tunggu, kesal saat melihat orang menangis? Bukankah biasanya Sehunlah yang suka jika melihat orang menangis apalagi sampai berteriak histeris

Sehun telah memarkirkan mobil didalam bagasi mobil dan melihat kearah kirinya, ternyata Jisoo sudah tertidur disana

Tanpa basa-basi, Sehun keluar dari mobil dan membuka pintu mobil disamping Jisoo dan segera menggendong Jisoo ala bridal style

Sehun membaringkan Jisoo diatas ranjangnya, dan meraba paha putih mulus Jisoo, dan merasakan paha Jisoo masih ada yang tidak mulus akibat tusukannya saat itu pada Jisoo, Sehun mengelusnya

Jisoo yang merasa ada pergerakan melenguh sedikit dan mata indah miliknya mengerjap dan hal yang pertama ia lihat adalah Sehun, tunggu apa yang ia rasakan?

Jisoo melihat kebawah dan terlihat tangan Sehun sedang memebelai pahanya, segera Jisoo menepis dan membuang pandangan pada Sehun, bagaimana pun ia tidak sudi disentuh oleh Sehun walau mereka telah menjadi suami-istri

Sehun menggeram, dibanding ia tersiksa akan nafsunya tadi, lebih baik ia mandi saat ini, batin Sehun

Jisoo tertidur kembali, ia benar-benar tidak peduli akan mendapatkan perlakuan kasar lagi oleh Sehun, sungguh ia sangat sial menikah dengan psikopat keji yang diincar polisi. Suaminya sudah benar-benar menabung dosa besar untuk membunuh orang

***

Matahari memasuki celah-celah kamar kedua orang yang sedang tidur itu. Ya, Jisoo dan Sehun

Saat bangun-bangun, posisi Jisoo telah dihadapan dada bidang Sehun, dengan segera Jisoo mendorong kuat dada bidang itu dan langsung duduk

Sehun yang merasakan ada sesuatu yang mengganggu, segera membuka matanya dan melihat Jisoo sedang duduk dan terdengar seperti terisak

Sehun mengikuti Jisoo duduk dan memeluk wanita itu dari belakang, mata Jisoo membulat dan berbalik menatap Sehun dibelakangnya

“apa yang kau lakukan??”. Jisoo ingin melepaskan pelukan Sehun, namun tangan kekar nan besar itu semakin mempererat pelukannya

“kepa-”. Baru saja Jisoo ingin memaki Sehun, namun bibir ranum Jisoo telah dicumbu oleh Sehun, tak sampai disana Sehun segera menaikkan tangannya sebelah dan memerangkap Jisoo dalam dekapannya, membawa Jisoo kembali tidur

Sehun membalikkan tubuh Jisoo menghadap nya dan menyingkirkan rambut tipis Jisoo diwajahnya agar dapat melihat wajah istrinya itu

Jisoo kembali mendorong Sehun, dan kali ini Jisoo menambahnya dengan tendangan dari lututnya dan mengenai bagian sensitif Sehun, yang membuat Sehun meringis dan segera melepaskan Jisoo.

Jisoo yang merasa ada kesempatan kabur, ia segera lari kedalam toilet dan mengunci toilet itu tanpa mendengarkan gedoran pintu dari Sehun

Sebenarnya, Sehun bisa saja mendobrak pintu itu dan dapat menangkap Jisoo kembali, tetapi ia ingin bermain dengan Jisoo dahulu sebelum akhirnya Jisoo ia siksa hari-harinya dan berlumur darah

Sehun menginginkan teriakan keras Jisoo yang meringis kesakitan saat tusukan dari Sehun di layangkan padanya

***

Malam tiba, Jisoo mulai memasak makanan untuk makan malam, tapi itu hanya untuknya tidak untuk Sehun, suaminya.

Sehun yang melihat ketidaksukaan Jisoo pada dirinya mendengkus dan membiarkan Jisoo untuk ngambekan kali ini, daripada Sehun kesal pada Jisoo, Sehun segera pamit pada Jisoo untuk pergi

“aku akan pergi”. Teriak Sehun kemudian meninggalkan Jisoo sendirian dirumah besar itu, karena Sehun tidak ingin pembantu maka dari itu Jisoo lah yang selalu membersihkan rumah seperti istana itu

“aku tidak akan peduli kau mau pergi kemana”. Dengkus Jisoo mendengar Sehun pergi, dia pikir dia peduli? Batin Jisoo malas, ia tahu jika Sehun mungkin akan membunuh kembali seseorang

“dia sangat hobi mekukan sesuatu yang tidak berguna, dia sangatlah gila dan bodoh, akalnya tidak ada”. Sinis Jisoo menatap tempat Sehun tadi saat berteriak pergi

***

Sehun telah berada diclub malam, ia tidak ingin menyetubuhi siapa-siapa, ia lebih terobsesi pada darah, teriakan, dan tangisan keras untuknya saat membunuh dibanding harus menjamah wanita-wanita jalang. Dibandingkan jalang itu tidak tahu diri suka menjamah tubuh mereka pada pria hidung belang, lebih baik Sehun membunuh mereka saja, itu akan jauh lebih baik. Pikir Sehun

Seorang wanita datang kearah Sehun dan membelai dada beserta pinggang Sehun mengarah padanya

Sehun telah tersenyum miring pada wanita itu, mengingat rencananya kali ini akan berhasil, dan ia akan dapat membunuh wanita jalang ini kedalam perangkapnya

“Apa kamu mau main bersamaku? Tuan?”. Tanya jalang berambut merah dengan make up yang terlihat sangat menor oleh Sehun

“ayo kita main malam ini, menghabiskan waktu bersama malam ini dengan malam panas”. Ajak jalang itu, jalang itu semakin senang, pasalnya Sehun, pria itu mengangguk dan mengelus punggungnya, membuat jalang itu sengajasedikit mendesah agar Sehun makin tertarik

***

Wanita yang bersama Sehun kini sangat senang, dibawa oleh Sehun kedalam sebuah hotel, yang tentu hotel tersebut milik teman Sehun yang mafia pencuri. Sehun tidak perlu takut pada bukti apapun, karena Sehun telah banyak memiliki mafia psikopat yang kaya raya menjadi temannya

“ayo!”. Ajak Sehun datar

Sesampainya didalam kamar, Sehun menggendong jalang itu ke kasur dan membantingnya jalang itu begitu saja diatas ranjang tanpa ada kelembutan

Wanita jalang itu makin senang, sebab sepertinya Sehun semakin bergairah untuk menjamahnya

let's play the game, babe! You must died, okay?”. Wanita jalang yang mendengar penuturan Sehun sedikit mencerna dahulu apa yang dikatakan Sehun, dia harus mati? Apa maksud Sehun, wanita itu larut akan pikirannya dan matanya membulat sempurna saat melihat Sehun mengeluarkan belatih yang seperti baru diasah membuat wanita jalang satu itu menelan Saliva nya kasar.

Wanita itu segera meneriakkan apa yang baru saja ia lihat dan wanita itu terlihat sangat panik melihat orang yang akan membunuhnya tadi

Apa mungkin pria didepannya ini seperti setan kelakuannya namun wajahnya bak malaikat

Crekhs!

Wanita jalang itu menangis sesegukkan, Sehun, pria itu menendang wanita itu sehingga ia jatuh tersungkur kelantai

Sehun menampar wanita itu dan menjambak rambutnya kuat hingga ia terangkat dan meringis kesakitan

Sehun menancapkan belatih itu pada samping pipi wanita itu hingga menembus kedalam kerongkongan, wanita itu kini tidak dapat berteriak akibat kerongkongannya yang dibiarkan Sehun, belatih itu menancap

Sehun mengambil belatih itu paksa dari pipi wajah gadis itu dan menusukkannya pada bagian jantungnya

Alhasil, mata wanita itu membulat sempurna dan akhirnya meninggal

***






















Vomment ya readers:)

[✔]My Psycho Hushband My Mafia BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang