Twenty One

1.9K 118 7
                                    

Sehun memegangi tangan dingin Jisoo, mengecup tangan itu lembut dan hangat

“Segera bangun, sayang. Aku sangat merindukanmu”. Sehun tersenyum miris melihat Jisoo nya belum saja membuka mata dari insiden tabrakan itu

“Tolong, kali ini kau dengarkan aku Oh Jisoo. Aku sangat mencintaimu, aku sangat merindukanmu, aku sangat ingin  bersamamu kembali membentuk keluarga kecil yang utuh”. Sehun menjeda ucapannya

“Kau tahu, sejak kau datang kekehidupanku, aku berpikir ingin menghabisimu saja malam itu, aku sangat tertarik pada mangsa yang sebelumnya lolos pembunuhan dariku, dan saat itu juga aku berpikir akan mengincar dirimu, ternyata takdir berkata lain. Aku dijodohkan denganmu, kau membuatku berubah walau itu sangatlah sulit untuk dilakukan. Jangan tinggalkan aku Jisoo, aku tidak ada orang yang menjagaku, mengubahku lebih baik darimu, hiks”. Sehun terisak dalam diam, digenggamnya tangan Jisoo erat seakan ia tidak ingin Jisoo nya pergi meninggalkan dirinya

Sehun menggenggam tangan Jisoo erat dan lama, saat ia merasakan ada sesuatu yang bergerak ditangannya, Sehun segera mengerjapkan mata, dan Jisoo, wanita itu mungkin akan siuman

Sehun sudah sangat senang Jisoo akan siuman-

Brak!

“Brangsek kau Sehun!”. Maki Taehyung tiba-tiba, segera Taehyung menarik pergelangan Sehun kasar. Sehun memberontak, namun karena yang memegang dirinya ada tiga orang, Taehyung dengan kedua asisten nya, Sehun tidak dapat mengelak

“Lepaskan aku! Brangsek Kim Taehyung!!”. Teriak Sehun, Jisoo nya akan siuman, ia ingin Sehun duluanlah yang Jisoo lihat saat wanita itu siuman

Mereka telah diluar Rumah Sakit, Sehun menatap tajam Taehyung, begitupun Taehyung tatapan mereka kian memanas

“Istriku akan siuman, dan kau membawaku keluar?”. Sehun langsung berbalik, ia ingin segera menemui istrinya yang mungkin sebentar lagi akan siuman

“Oh Sehun..”. Taehyung bertepuk tangan, Sehun berbalik kembali menghadap Sehun

“Kau sudah melukainya, kau sudah membuatnya hampir mati karenamu. Tidakkah kau sadar, Jisoo mu itu selalu merindukanmu? Tetapi dengan cara kau meninggalkannya tanpa kabar, kau hampir membunuhnya, kau pikir dia akan memaafkanmu begitu saja?!”. Suara Taehyung meninggi, Sehun yang mendengar terpaku, ucapan Taehyung ada benarnya juga

“Kau tahu, Jisoo harus pontang-panting mencari uang demi kebutuhan anaknya! Dia selalu menyalahkan dirinya karena kematianmu yang hanyalah konspirasi! Jisoo harus sangat lemah saat-saat itu, dan kau? Kau sama sekali tidak memikirkannya, aku yang selalu berada disisinya saat ia frustasi, saat ia butuh teman penghilang penatnya. Dimana kau saat ia membutuhkanmu!?”. Suara berat Taehyung meninggi kembali diakhir kalimatnya. Sehun tampak berpikir, Taehyung benar

“Dan saat ia ingin sekali melihatmu, kau membuatnya celaka! Dan aku peringati satu hal, aku tidak ingin mencelakakan Jisoo saat itu, aku hanya ingin Jisoo melupakanmu, karena Jisoo terus bersamamu, psikopat gila.. Jisoo akan semakin tersiksa dengan sifatmu yang brutal, membunuh, keji, dan tidak berperasaan! Tolong, jauhi Jisoo.. Aku akan menjaganya dengan baik, kau bisa tinggalkan Rumah Sakit ini”. Ucap Taehyung panjang lebar

Ya, Sehun selalu membuat Jisoo terbebani, menyalahkan diri sendiri, Sehun tidak memikirkan Jisoo saat Jisoo merasa hari-harinya terpuruk. Taehyunglah yang selalu menjadi teman Jisoo selama ini, teman yang dibutuhkan oleh Jisoo. Apakah baik, jika Sehun memberikan Jisoo nya pada Kim Taehyung, melihat pria itu, Kim Taehyung sepertinya Taehyung mempunyai perasaan pada Jisoo

Tidak mungkin bagi Taehyung menyakiti apa yang ia suka, Sehun tahu itu

Sehun kembali menatap Taehyung yang Taehyung sudah menatapnya dengan tatapan sulit diartikan

Taehyung harus membuat Sehun keluar dari hidup Jisoo, memanfaatkan hilangnya memori ingatan Jisoo

“Izinkan aku melihatnya sekali lagi saja, aku akan menjauh dari Jisoo”. Lirih Sehun dibalas oleh senyuman kemenangan Taehyung

“Dari luar saja”. Saran Taehyung

***

Sehun memandang Jisoo dari luar ruangan ruang rawat Jisoo. Ia hanya mampu mengucapkan kata-kata dalam hati, sebelum akhirnya ia akan meninggalkan Jisoo nya lagi

Jisoo tampak akan siuman, segera Taehyung menyuruh Sehun pergi dari Rumah Sakit dan dituruti oleh Sehun

Taehyung memasuki ruangan tersebut, tempat dimana Jisoo dirawat. Netra gadis itu terpejam namun organ tubuhnya yang lain bergerak, memulai mengumpulkan nyawa untuk sadar

“Jisoo?”. Panggil Taehyung saat ia mulai mendekat kearah Jisoo. Mata Jisoo mulai membuka, ia melihat sesosok tampan dengan rahang tegas, mata tajam namun indah, dan hidung mancung menambah kesan ketampanannya

Namun tidak sampai disana, Jisoo malah ketakutan jika pria tampan didepannya ini adalah orang yang jahat, membuat Jisoo merinding ketakutan

Taehyung yang merasa Jisoo ketakutan melihatnya, mengira jika Jisoo tidak hilang ingatan dan masih mengingat dirinyalah yang memaksa Jisoo untuk tinggal di mansionnya dan berakhir tertabrak karena Taehyung mengejar Jisoo. Taehyung panik akan hal itu, ia tidak ingin rencananya itu berakhir gagal, ia tidak ingin Jisoo kembali pada Sehun.

“Kau s-siapa? Aku tidak mengenalmu! Pergi!”. Teriak Jisoo, ia sangat ketakutan sekarang. Ia merasa seluruh tubuhnya sakit, ya, memang seharusnya sakit, Jisoo banyak mengalami luka-luka pada tubuhnya

“Jisoo, ini aku Taehyung”. Taehyung menghela nafas, ternyata benar, Jisoo memang kehilangan memorinya dan ini dibuat kesempatan untuk Taehyung memulai dari awal, membuat Jisoo mencintainya bukan Sehun.

Taehyung tidak ingin cintanya bertepuk sebelah tangan, ia menginginkan pembalasan dari seseorang yang ia cintainya, berupa sebuah cinta juga

“Jisoo? Aku?”. Jisoo membeo, ia tetap memperhatikan Taehyung secara seksama, tatapannya kini berubah intens

Taehyung mengangguk

“Lalu, aku adalah pacarmu. Kau kehilangan memori akibat kecelakaan, dan sekarang orang yang menabrakmu saat itu telah dibawa ke penjara. Kau dan anakmu sudah ditinggal oleh suamimu setahun yang lalu, dan takdir mempertemukan kita, aku sangat mencintaimu dan saat itu juga kau pernah mengatakan jika kau mencintaiku”. Bohong Taehyung, tentu saja dia berbohong untuk mendapatkan cintanya

“Kau adalah pacarku? Anakku? Orang tuaku? Dimana mereka semua?”. Jisoo menangis terisak-isak mengetahui dirinya tidak mampu mengingat apapun, kembali kepalanya terasa sakit, mambuat Jisoo harus memijat dahi nya

Taehyung tampak terlihat khawatir, dia mengelus pipi Jisoo menggunakan kedua tangannya

“sudah, jangan dipaksakan. Kau akan menyiksa dirimu jika kau memaksakan untuk berpikir”. Taehyung menyarankan, dirinya menyungging senyuman hangat pada Jisoo dan senyuman itu terasa nyaman bagi Jisoo

Sekarang Jisoo percaya, jika pria berparas tampan yang sedang bersamanya ini adalah pacarnya, Jisoo menarik sudut bibirnya tipis, karena tahu bahwa pacarnya ini setia menunggunya membuat Jisoo amatlah bersyukur mempunyai pacar seperti ini.

***

Hampir sebulan, Jisoo berada di Rumah Sakit akhirnya ia pulang kerumah diberitahukan pada Taehyung, dan tentu Jisoo percaya, terlebih lagi ia ingin melihat wajah anaknya

Ting..tong..

Kleak































Vomment jan lupa:)

[✔]My Psycho Hushband My Mafia BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang