Twelve

2.5K 167 10
                                    

Jisoo termenung dibalkon rumahnya, ia menikmati pemandangan kota Seoul malam hari

Biasanya, jam segini Sehun akan memeluknya dari belakang dan izin untuk keluar, ya, membunuh

Bulan-bulan ini, tiada dikabarkan pembunuhan kembali. Tetapi polisi masij was-was jika terjadi pembunuhan kembali di kota Seoul

Jisoo menghela nafas

Flashback on

Jisoo sedang menyiapkan makan malam, sambil menunggu Sehun yang lagi mandi

Jisoo bersenandung senang

Tiba-tiba ada tangan kekar yang melingkar diperutnya, Jisoo membalikkan posisi tubuh dan terlihat S hun sedang tersenyum senang

“aku akan makan, setelah itu aku izin padamu untuk keluar”. Sehun melepas pelukan pada perut Jisoo, ia segera duduk dikursi meja makan

“Kau! Kau benar-benar sudah hobi, aku kecewa”. Jisoo menundukkan kepala, Sehun sangatlah kejam pada siapapun. Ia tega membunuh, walau yang ia bunuh adalah orang-orang yang tidak benar, Jisoo merasa telah salah menjadi seorang istri

“kau tenang Jisoo, kau jaga saja bayi kita dengan baik. Ia pasti akan secantik kau”. Jisoo tersipu malu, pipinya merona. Sehun tersenyum melihat Jisoo yang merona, sudah menjadi hobinya sekarang untuk menggoda Jisoo

“lihatlah, ayahmu keterlaluan nak”. Ucap Jisoo pada perutnya, Sehun terkekeh. Ia menarik tangan Jisoo hingga wanita itu jatuh kepangkuannya

“kenapa aku keterlaluan?”. Tanya Sehun. Dia mengelus perut Jisoo dan mengecupnya

“Aku maunya anak ini laki-laki, yang tampan bagai malaikat dengan sifatnya juga seperti malaikat”. Sehun menyerngit, apakah barusan ia disindir?

“tidak! Jika ia tampan, maka dirumahku ada saingan yang lebih tampan dariku”. Jisoo mencubit perut Sehun dan segera berdiri

“Maksudmu, kau ingin membuatku ada saingan?”. Sehun tertawa melihat wajah Jisoo yang cemberut itu. Sehun berdiri dan mengecup lama bibir Jisoo

“tidak. Dihatiku, kaulah yang pertama saat ini. Kaulah yang tercantik”. Jisoo menahan nafas, Sehun memeluknya erat dan mencium aroma menyenangkan dari Jisoo

Flashback off

Mengingat masa itu, secara tidak langsung Sehun mengungkaokan perasaan, tapi Jisoo selalu tidak mengerti

Kenapa? Kenapa ia harus mengetahuinya saat Sehun sudah tidak ada?

Tidak! Sehunnya belum meninggal, Sehun telah berjanji dimalam terakhir Sehun menyentuh Jisoo

Sampai saat ini juga, jasad Sehun tiada tanda-tanda. Membuat Jisoo merasa yakin, Sehun belum meninggal, ya, Sehunnya belum meninggal

***

Malam itu, Kim Taehyung bermabuk ria dikelab malam

Tentu kelab malam itu miliknya, hasil penipuannya

“Kim Jisoo! Hidupmu akan hancur sehabis ini!”. Teriak Taehyung dalam mabuknya sekarang

Sampai akhirnya ada yang menawarinya bermain hari ini. Seorang jalang memberikan tubuhnya untuk Taehyung

Tentu Taehyung akan menerima. Malam ini Taehyung bermain dengan wanita jalang

Taehyung membawa jalang itu kehotel terdekat, tidak mempedulikan hotel itu mahal atau murah

***

Pagi telah tiba, Jisoo mengejapkan matanya. Kemudian tersenyum miris menatap kekanan, yang biasanya terisi oleh Sehun

[✔]My Psycho Hushband My Mafia BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang