Twenty Eight

1.8K 101 1
                                    

Lisa dan Rose menemukan keberadaan Chanyeol dan Sehun, mereka dirawat diruangan berbeda

“kau tau, kau membuatku khawatir!”. Dengkus Lisa menoyor Chanyeol

“kau tidak menemui Sehun?”. Ucap Chanyeol dengan suara seraknya yang semakin berat

Lisa memeluk Chanyeol yang terbaring lemah itu

“maaf..”. Lirih Lisa, ia akan mencoba membuka hatinya demi Chanyeol. Chanyeol mengelus rambut Lisa pelan

“jadi nyamuk”. Ujar Rose, langsung saja ia keluar dari ruang perawatan Chanyeol dan menuju ruang inap Jisoo

***

Jisoo sudah pulih, dan ia dibantu Rose menuju ruangan Sehun

Secercah air mata mengalir disudut mata Jisoo menatap Sehun terbaring dalam keadaan lemah

Pelan-pelan Jisoo mendekati Sehun. Mengamati wajah tampan suaminya baik-baik

“aku merindukanmu”. Lirih Jisoo, ia memeluk tubuh kekar suaminya itu menyamping

“sadarlah Sehun..”. Lirih Jisoo

Tiga bulan kemudian

“Jisung.. Jangan main-main kesana!”. Teriak Jisoo memperingati sang anak

“mama! Jisung mau main sama bibi Lisa”. Jisung langsung berlari tanpa mendengar Jisoo

“Hati-hati Jisung!”. Jisoo tersenyum melihat Jisung dengan semangat

“Jisoo, nanti malam kita akan menemui Sehun dirumah sakit”. Jisoo mengangguk

Sehun sudah lama dirawat dirumah sakit, satu bulan yang lalu ia telah siuman namun harus memperpanjang istirahat di Rumah Sakit

Flashback on

Waktu bersisa 15 detik. Chanyeol sudah tak tahu harus bagaimana. Dengan berusaha sekuat tenaga, ia menggerek Sehun dan Taehyung menuju belakang bangunan karena itulah jalan keluar paling cepat saat ini

Chanyeol menarik kedua tubuh kekar pria dewasa itu keluar bangunan dalam hitungan 13detik sampai akhirnya Sehun tak kuasa ditarik dan terpental lebih jauh karena batu yang terjatuh

Bugh...

Chanyeol memandang Sehun tak kuat, semakin lama pandangannya memburam dan mengelap-

***

Jisung dan Jisoo sudang berada diruang rawat Sehun

“ayah, kapan kita jalan-jalan?”. Rengek Jisung

Sehun hanya tersenyum

“teman-teman Jisung banyak yang sudah sering pergi bersama orang tuanya berjalan-jalan”. Benar, kini sudah memasuki jadwal cuti sekolah dan perkantoran, dan Jisung sangat ingin berjalan-jalan bersama keluarganya

“lusa.. Nanti ayah akan memesankan tiket. Jisung mau kemana?”. Tanya Sehun

“Eropa!”. Seru Jisung diangguk oleh Sehun

“nanti kita ke Eropa. Tapi nanti Jisung janji ya.. Kalau besar nanti harus jadi anak pintar”. Jisung mengangguk

“siap Yah!”. Semangat Jisung memeluk Sehun, dan Sehun mengecup puncak kepala Jisung yang merupakan putra sulung nya itu.

Jiusng pergi keluar dari ruangan dan bermain dengan Lisa, tentu Jisung sangat senang bermain dengan Lisa dengan sebelumnya ia senang bermain dengan Jennie, namun sayang Jennie sudah meninggal, mengorbankan hidupnya demi keluarga Jisoo

***

“kau yakin akan keluar besok dari rumah sakit? Keadaanmu saja masih terlihat lemah”. Nasihat Jisoo

“tidak Jisoo. Aku akan baik-baik saja.. Aku sangat merindukan tidur dengan istriku tercinta ini”. Jisoo hanya terkekeh

“tidur sini”. Suruh Sehun, dan Jisoo pun menuruti. Jisoo tidur memeluk Sehun erat

Sehun menghirup wangi rambut Jisoo, memegang kedua pipi Jisoo dan mengecup bibir itu lembut. Namun, sepertinya Sehun kecanduan bibir mungil itu, ia mencium biasa namun ciuman itu semakin panas

“terima kasih, Jisoo”. Jisoo hanya mengangguk dalam dekapan Sehun setelah ciuman tersebut

***







































Wah... 2part lagi jadi end👏
jan lupa vomment👍👌😅💕

Dikit ya? Sengaja😂

[✔]My Psycho Hushband My Mafia BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang