Eleven

2.7K 167 2
                                    

Hingga hari persalinan Jisoo dimulai

Kau tidak ada untuk melihatnya, Sehun. Batin Jisoo

Persalinan Jisoo selesai, diiringi oleh bayinya yang keluar lancar

Tunggu, bayi itu tidak menangis?

Dokter diruangan pun berusaha mencari tahu, ternyata bayi itu tidak menangis karena tali pusar sudah terputus saat didalam rahim, itu hanya kesalahan medis, ya itu hanya medis, tidak mempertanda apapun

Jisoo menggendong bayinya yang sudah dibersihkan itu. Orang tua Jisoo tersenyum melihat putrinya telah mempunyai anak sekarang, dan mereka menjadi nenek dan kakek

Tanpa Jisoo sadari, air matanya jatuh dari pelupuk mata menyelusuri pipinya. Ia teringat akan anak ini yang terlahir yatim

Anak Jisoo terlahir laki-laki, sangatlah tampan saat masih kecil, matanya menunjukkan mirip seperti Sehun, hidungnya yang mancung mirip kedua orang tuanya, Jisoo dan Sehun, terakhir, bibirnya sangat mirip seperti Jisoo, kecil berbentuk hati

Joohyun menyeka air mata putrinya dan memeluk kedua anak dan ibu iyu, Jisoo dan bayinya

“Nak, kamu harus semangat! Kamu sudah mempunyai putra”. Nasihat Joohyun yang terdengar oleh Jisoo, dan akhirnya Jisoo menganggukkan kepalanya

Joohyun melepaskan pelukkannya pada Jisoo dan bayinya

Jisoo tengah berpikir, akan ia kasih nama siapa anak ini?

“Oh Jisung”. Ucap Jisoo memberi nama anaknya. Jisoo memeluk putranya erat dan mengecup puncak kepala anak itu

***

“Bagaimana? Anaknya telah lahir?”. Kim Taehyung menyeringai, setelah ini ia akan menjadikan Jisoo sebagai target selanjutnya yang ia jadikan budak dan pemuas nafsu

“June adalah adikku yang baru kuketahui 10 bulan yang lalu, namun saat aku ingin menyatakan bahwa aku adalah kakaknya, Sehun dan istrinya telah membunuhnya”. Taehyung berbicara seakan nada tersiksa, namun tertawa keras kembali

“Kau akan merasakan sesakit apa itu penyiksaan dunia”. Kata-kata Taehyung mencengkam, siapa pun yang mendengar dari Mafia itu akan bergidik ngeri

***

Jisoo mulai kehidupan barunya tanpa Sehun, ia memulai dari mencari pekerjaan di Seoul dan mendapatkan pekerjaan menjadi dokter psikolog

Sebelum itu, Jisoo diminta menyelesaikan pendidikannya tittle 3. Karena Jisoo sudah mendapat tittle 2, ia hanya butuh waktu setahun untuk menjadi dokter psikolog tittle 3

Jisoo sering diajak merawat pasien-pasien yang terkena gangguan jiwa di RSJ dan terkadang mendengar curhatan serta keluhan pasien yang datang ke Rumah Sakit

Diantara mereka adalah orang-orang yang mengalami penindasan, dan putus cinta. Andai dia saat itu mengetahui perasaannya lebih dulu kalau ia mencintai Sehun, ia akan memulai membuat Sehun menjadi pribadi yang baik

Ia menyesali perbuatannya semua, dan kembali Jisoo meneteskan air matanya. Jisoo merasa ia telah menjadi orang yang lemah sekarang, karena kehilangan orang yang ia cintai

Sebenarnya perasaan nyamannya Jisoo dengan Sehun, sering Jisoo rasakan. Desiran cinta dari Sehun sering Jisoo rasakan, namun Jisoo adalah orang yang simbong, ia selalu menepis semua yang menyangkut perasaannya oleh Sehun, itu terbukti setiap Sehun menyentuhnya, Jisoo tidak menolak

Tok..tok..tok..

Jisoo tersentak saat ada seseorang yang mengetuk pintu kerjanya, ia segera menyeka air matanya dan berusaha tersenyum

“Masuk!”. Ujar Jisoo, seorang pria pun memasuki ruang pintu kerja Jisoo

Jisoo belum memperhatikan pria itu, ia masih menunduk keberkas yang akan menjadi perjalanan pendidikannya menjadi dokter psikolog yang hebat, tanpa ia sadari pria itu terus saja memandangi Jisoo, ia menarik sudut bibirnya

Kim Taehyung, ya, pria itu Kim Taehyung

“ekhermm”. Deheman Taehyung berhasil membuat Jisoo menengadah, Jisoo segera tersenyum manis untuk setiap pasiennya

Kali ini berbeda, pasien ini jauh lebih tampan dari pasien-pasien sebelumnya

Dia mirip sekali dengan-

“ehm.. Bolehkah aku duduk?”. Yanya Taehyung, ia merasa bosan berdiri terus. Jisoo mempersilahkan

“maaf. Silahkan duduk”. Taehyung duduk. Ia memperhatikan setiap inci wajah Jisoo. Jisoo merasa tidak nyaman ia membuang pandangan

“apa ada keluhanmu, pak?”. Tanya Jisoo, ia masih tidak menatap Taehyung, karena pria didepannya ini membuatnya merasa tidak nyaman

“jangan panggil saya dengan sebutan 'Pak', saya masih muda”. Jisoo terkekeh, ya, itu cara yang ampuh menghilangkan canggung diantara pasien dengan dokter menurut sudut pandang Jisoo

Mendengar Jisoo tertawa, Taehyung juga tertawa. Namun Jisoo langsung menghentikan tertawanya yang ia rasa renyah

“baiklah, anda mau saya panggil siapa?”. Jisoo menatap Taehyung berani, merasa harus itulah yang dilakukan dokter

“bahasanya jangan terlalu formal. Panggilan biasa saja, 'kau' dan 'aku'. Saran Taehyung dibalas oleh senyuman dan anggukan Jisoo, bahwasannya ia mengerti

“kau, cukup memanggilku dengan sebutan Taehyung saat kita bertemu dilain tempat. Bagaimana, bu dokter? Haha, bukan, mak-”. Jisoo terkekeh mendengar Taehyung, dia seperti anak kecil

“baiklah, namaku Kim Jisoo. Kau bisa memanggilku Jisoo”. Jisoo mengulurkan untuk jabat tangan

Taehyung mengangguk dan membalas jabatan tangan Jisoo

“kita berteman?”. Tanya Jisoo, ya, itu biasa oleh seorang dokter psikolog pada pasiennya

“ya! Tentu saja, dokter cantik”. Jisoo merona, Sehun sering seperti itu padanya

Jisoo kembali tertunduk sedih mengingat Sehun selalu memabayangi dirinya

“Jisoo?”. Panggil Taehyung, Jisoo menengadah kembali

“Kau ada masalah? Kita bisa saling berbagi masalah, aku akan senantiasa mendengar curhatanmu”. Taehyung menopang dagu mendengar ingin mendengar Jisoo

“tidak, aku tidak apa. Kau? Apa masalahmu?”. Taehyung berdehem, ia tetap menopang dagu

“Kematian, penyiksaan, keji, psikopat, pembalasan dendam”. Jisoo menyerngit, maksudnya?

“ya. Asal kau tau, aku mempunyai seorang adik”. Taehyung memulai ceritanya dan Jisoo mulai mendengar dengan seksama

“Aku telah terpisah dengan adikku 19 tahun lamanya. Aku dibesarkan oleh keluarga kaya raya namun mempunyai latar belakang yang gelap. Disaat kedua orang tuaku bercerai, disaat itu juga aku mendengar aku mempunyai adik, dan mereka menyembunyikan itu, mereka berusaha membuat adikku jauh dariku, bertujuan agar aku dirasa anak yang paling disayang.. Aku mulai mencari tahu informasi tentang adikku, dan ternyata ia berumur beda dua tahun dariku. Aku ingin mengungkapkan minggu depan setelah pengetahuan dia adalah adikku, namun semuanya gagal, seorang sepasang suami istri membunuhnya, tidak memberi kesempatanku untuk kembali pada adikku, dari situ aku berusaha akan membalas dendam pada kematian adikku pada sepasang suami istri yang tak beradab itu!”. Tegas Taehyung diakhir, matanya memicing ke Jisoo, mencari tahu apakah Jisoo merasa itu dirinya? Tidak, Jisoo terlihat tenang

“ya, dari ceritamu kesimpulkan. Mungkin saja, adikmu mempunyai masalah yang memancing kemarahan sepsang suami istri itu. Aku tidak tahu, bagaiman sepasang suami istri itu membunuh, yang jelas.. Intinya, kau tidak boleh dendam, itu akan membuat perasaanmu lebih sakit setelah dendam”. Saran Jisoo didengar baik oleh Taehyung

“Bagaimana jika aku telah berjanji akan membalas dendam?”. Sindir Taehyung
















Typo bertebaran

[✔]My Psycho Hushband My Mafia BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang