Tamu Dari Mas Indra

982 54 2
                                    

Dari banyaknya makhluk Allah dibumi ini, mengapa harus kamu yang kutemui. Cukup bagiku sekali merasakan patah hati, dan tidak untuk kali keduanya.


           Terhitung sebulan penuh sudah Aisyah murung dengan kepergian raina putri angkatnya itu. Setelah kepergian raina, setelah shalat subuh aisyah pasti selalu membaca surah yasin untuk raina, dan setelah itu aisyah akan membaringkan dirinya kembali diatas ranjang.

           Namun tidak untuk pagi ini, Aisyah sadar bahwa apa yang ia lakukan selama ini salah. Bersedih terlalu lama akan membuat aisyah rugi sendiri. Bersedih itu adalah fitrah, bahkan Rasulullah SAW pun bersedih saat ditinggal oleh orang-orang dicintai dan dicintai beliau.Namun, para Nabi tidak berlebihan dalam bersedih. Dan aisyah tidak ingin berlama-lama dalam bersedih. Bahkan dalam Al-Qur'an surah at-Taubah ayat 40 menjelaskan "Janganlah kamu bersedih, sesungguhnya Allah bersama kita."

           Aisyah melangkahkan kakinya keluar kamar menuju dapur, disana ia menemukan seorang wanita cantik dengan wajah teduh yang selalu menyemangi dirinya, alisya sang kakak sudah seperti ibu bahkan ayah baginya.

"Selamat pagi kak lisya" sapa aisyah dengan senyum manisnya saat memasuki dapur.

"Selamat pagi, loh ai.." jawab alisya sedikit kaget dengan keberadaan aisyah sang adik.

Masih dengan senyum yang sama " Kak lisya mau masak apa, aisyah bantu ya?" pinta aisyah kepada sang kakak.

"Iqbal belum bangun, tapi kamu udah turun kedapur" kata alisya sang kakak sambil menyerahkan secangkir susu coklat. Bukannya menjawab, aisyah hanya tersenyum sebagai jawabannya.

"Gimana keadaan kamu sekarang ai?"

"Alhamdulillah, ai baik-baik aja kok kak" jawabnya sambil sesekali meneguk susu coklat buatan kakaknya itu

"Alhamdulillah kalau gitu, hari ini ada kemana ai?"

"Ai mau kekampus kak, kenapa?"

"enggak, kakak pikir hari ini kamu free. kakak rencananya mau ajak kamu belanja, isi kulkas udah kosong, abis itu nantik malam mas indra bilang ada teman dia yang mau main kesini."

"Temannya mas indra?"

"iya, makanya kakak mau ajak kamu belanja, sekalian bantu kakak masak"

"Temannya mas indra mau main kesini atau mau numpang makan disini?"

dengan cepat alisya sang kakak langsung melayangkan cubitan dilengan kanan aisyah. " Awwww, ihh sakit kak" pekik aisyah kesakitan dengan wajah kesal.

"kamu ini ya, enggak boleh ngomong kekgitu." kata sang kakak sambil menumis kangkung yang sudah dipotong aisyah tadi.

"ihh sorry, ai kan cuman becanda kak, enggak usah serius gitu sakit ni" menunjukkan lengannya yang kena suntikan maut dari sang kakak.

"Maaf-maaf ya," sambil tersenyum.

"Ya udah ai ke kamar dulu mau siap-siap." Aisyah meninggalkan alisya sang kakak menuju kamarnya.

07:08 aisyah turun menuju dapur dengan tas ranselnya dan beberapa buku yang dipegangnya.

"Wahh sudah bangun pangeran kecil" aisyah menyapa iqbal sang keponakan yang sedang disuapi oleh sang kakak. " mau dong mau" sambung aisyah dengan suara manjanya. seperti reaksi anak-anak biasanya, iqbal pun terkekeh dan menyosorkan sendok kemulut aisyah yang disambut gelak tawa.

" kamu udah baikan ai?" tanya mas indra

"Alhamdulillah mas" jawab aisyah dengan senyuman. dan dibalas dengan anggukan dari indra suami sang kakak.

Assalamu'alaikum RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang