Tragedi Dompet

2.2K 105 4
                                    

عَنْ أَبي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ:(إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ الْحَدِيثِ) البخاري ومسل

Dari Abu Hurairah bersabda: "Jauhilah oleh kalian berprasangka (kecurigaan), karena sesungguhnya prasangka itu adalah sedusta-dustanya pembicaraan." 

(HR. Bukhari dan Muslim).

Bruukk

        Belum sampai aku kekasir barangku jatuh semua dan tentunya itu ulang orang yang ada didepanku yang tiba-tiba muncul dihadapanku dan membuat aku tersentak dilantai dengan barang-barangku yang sudah berserakan.

"astaghfirullah" kataku

"sorry sorry saya enggak sengaja" katanya sambil membantuku memunguti barangku

"iya enggak papa kok"

"sekali lagi saya minta maaf ya" katanya lagi sambil menyerahkan barangku yang dia pungut dan aku menerima barang itu tampa melihatnya.

"iya terimakasih telah menabrakku dan membantuku" akhirnya aku mengeluarkan kata-kata sindiran halusku itu padanya.

"hah?" jawabnya bingung

Aku langsung pergi kekasir untuk membayar barang yang aku beli dan langsung pergi keluar dari supermarket itu. Namun, seketika aku langsung membelalakan mataku karena seseorang telah berani mencekram lenganku. Dan didetik selanjutnya aku langsung mehadap orang yang berani memegang lenganku itu dan menepiskannya kasar

"hei berani sekali kamu memegang lenganku" bentakku padanya, ya dia adalah laki-laki yang membuat barangku berserakan dilantai supermarket tadi.

"sorry sorry say.." belum sempat ia melajutkan kata-katanya aku langsung memotong ucapannya

"siapa dirimu berani sekali memegang lenganku, kamu tau didunia ini hanya ada 5 laki-laki yang boleh memegangku mereka adalah kakekku, ayahku, saudara laki-lakiku, suamiku dan anak laki-lakiku kelak mengerti." Jawabku berapi-api,terlihat dia memasangkan wajah yang kebingungan dengan kata-kataku. Dan tanpa aku sadari beribu pasang mata yang sedang mengawasi kami karena kegaduhan yang kami perbuat ditempat umum.

"maaf saya hanya mau meberikan dompet ini," sambil menyodorkan dompet yang berwarna blue sea itu.

"tadi ketinggalan dimeja kasir dan saya berniat mengembalikan pada pemiliknya, namun ternyata pemiliknya sungguh tak tau terimakasih." Jawabnya tak kalah judes dan penuh dengan penekanan.

"maaf saya tidak bermaksud untuk memegang lengan anda, namun kalau saya tidak melakukan itu saya rasa kamu sudah berlalu jauh bukan" sambungnya lagi

Aku terdiam sesaat dan mengambil dompet biruku itu untuk memasukkannya kedalam tasku, kepalaku masih setia tertunduk kebawah ntah apa yang aku liat dibawah sehingga aku betah dengan posisiku ini,tentu saja aku tengah berusaha agar tidak terjadi kontak mata dengannya, karena salah satu senjata syaitan yang paling kuat ialah dengan mata,walau awalnya aku sempat memandangnya dengan lekat sepertinya wajahnya tidak asing

"astaghfirullah" jawabku dengan nada sekecil mungkil sambil menggelangkan kepalaku dan tentu saja kata-kataku itu terdengar ditelinganya walaupun tidak jelas

"hah?" jawabnya bingung

"tidak ada, aku permisi dulu assalamu'alaikum" kataku dan pergi meninggalkannya yang masih setia berdiri ditengah rintikan hujan.

"gadis aneh," gumam laki-laki itu dan masuk kembali ke dalam supermarket.

***

Mataku masih setia memandang lekat tetesan hujan diluar sana dari balik kaca jendela kamarku.

"hei kamu ngapain sih" mengagetkanku dan alhasil aku hampir saja tersungkur dari tumpuanku yang tengah menopangku sekarang.

"astaghfirullah, istt ngagetin aja tau ngk sih." Sewotku dan melanjutkan pandanganku kejalanan yang ramai.

"ngapain sih, ngitung tetesan hujan lagi?" tanyanya padaku dengan ejekan khasnya

"hmm" jawab ku singkat

" udah berapa ribu tetes yang jatuh kebumi ini" katanya sambil tersenyum mengejek

"berjuta-juta terliun" kataku singkat tanpa memandangnya

"kamu kenapa sih, dari pas pulang kampus aku liat kamu ngelamun aja, kenapa hmm,,??"

"tidak ada" jawanku, ya tentu saja aku masih memikirkan laki-laki disupermarket tadi, aku merasa sangat bersalah kepadanya karna tak mengucapkan terimakasih kepadanya dan kesalah pahamanku padanya. Namun aku juga sangat marah kepadanya karena dia sudah berani memegang lenganku.

"kenapa sih?"

tanya nya lagi karena aku tak kunjung menjawab pertanyaannya, dan aku masih setia menatap tetesan hujan yang diluar sana,

"hei kalau ditanyak itu dijawab dong, ini yang nanyak orang bukan sedotan cendol pak tono tau" katanya judes dan memanyunkan bibirnya.

"apa sih ganggu orang aja tau ngk, udah sana nelfon sama pacar kamu. Gak usah ganggu-ganggu aisyah." Jawabku panjang lebar dan sedikit mendorongnya agar menjauh dariku dan kembali kekasur.

"terserah lo lah bodok ahh, seperti kata mu mending aku nelfon sama dimas"

Jawabnya sewot dan meninggalkanku.

Dan akhirnya aku bisa tenang menikmati tetes demi tetes hujan yang masih setia menyapa malam indahku ini,tanpa sadar kedua ujung bibirku telah terangkat dan membuat sembuah lengkukan indah dan manis.

"maaf" kataku akhirnya dan menundukkan kepalaku kebawah sambil mengingat kembali kejadian di supermarket tadi. Dan aku berjalan menuju kamar mandi untuk menyikat gigi dan berwudhu itu adalah kegiatan rutinku yang aku lakukan sebelum aku tidur, setelah itu aku langsung menuju ranjangku, aku memulai memejamkan mataku dan akan memulai kembali bergelut dengan mimpi-mimpi indahku.


hai hai selamat malam semuanya, malam ini assalamu'alaikum rindu udah masuk part ke-3 ni ada yang rindu ngk sih hehehe pede bangetsih ane yakk,

afwan ya jika masih bayak typonya, jangan lupa kasih bintang trus komen okey sayang kalian banyak-banyak dehh.

jangan lupa shalat malamnya jgn sampek kebablasan ya.

see you part selanjutnya.



Assalamu'alaikum RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang